Sabtu, 27 Agustus 2011

"Penyembuhan Kalbu melalui Iman"




Nabi Suci SAW bersabda, Dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia sehat, seluruh tubuh itu pun sehat. Segumpal daging ini adalah jantung/kalbu." Kalbu adalah sesuatu yang paling penting, karena kalbu adalah singgasana dari hakikat manusia,dari kepribadian dan karakternya.Dan kesehatan kalbu bergantung pada iman.
 
Kesehatannya muncul melalui ketulusan (ikhlas), dan penyakitnya timbul karena kemunafikan. Kesehatannya ada dengan cinta pada Allah, dan penyakitnya bermunculan karena kecintaan akan dunya. Kesehatannya datang lewat kepuasan (qona'ah), dan penyakitnya berjangkit oleh adanya keserakahan. Kesehatannya ditimbulkan pula melalui kelembutan, sedangkan penyakitnya melalui amarah. Kesehatannya menguat dengan mengingat Tuhannya atau dzikir, dan penyakitnya dengan kelalaian, melupakan Allah.
 
Kesehatannya terjaga dengan kehadiran bersama Allah, dan ia sakit karena lupa akan Allah dan hadir dengan syaitan.
 
Ada begitu banyak penyakit-penyakit hati/kalbu:
kemunafikan, syirk, pamer, kebanggaan dan keangkuhan, keserakahan, dengki, iri, kebencian, keras kepala, cinta akan dunia, egoisme, bohong, ghibah menggunjing, niat buruk,... Siapa pun yang memiliki salah satu saja dari karakteristik ini, berarti ia tengah sakit dan membutuhkan pengobatan.
 
Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam datang untuk menyembuhkan hati dan kalbu. Tak ada satu pun penyakit, baik fisik maupun spiritual, yang tak dapat beliau sembuhkan. Beliau menyembuhkan Sahabat-sahabatnya, dan meninggikan derajat mereka, hingga mereka bagaikan bintang-gemintang di langit.
 
Kemudian, para Sahabat ini pun menjadi dokter-dokter dan menyembuhkan yang lain. Mereka yang mengikuti para sahabat ini, yaitu para Tabi'in, menjadi Penyembuh pula, dan begitu seterusnya hingga saat ini. 
 
Setiap wali (kekasih Allah), pewaris Nabi Sall-Allahu'alaihi wasallam, memiliki kemampuan untuk memberikan pengobatan pada manusia baik untuk penyakit-penyakit fisik maupun spiritual. Jika seseorang ingin mengetahui kondisi kalbunya, ia harus pergi menemui seseorang yang tahu akan hal tersebut. Tapi, saat ini, manusia demikian angkuhnya hingga mereka mengira dapat menyembuhkan dirinya sendiri. 
 
Mereka tak mau menerima baik para wali, maupun ulama, ataupun orang lain yang memiliki ilmu. Bahkan seorang dokter-kepala pun memanggil dokter lainnya meminta tolong ketika ia sedang sakit. Ia tidaklah berdiri di depan suatu cermin untuk kemudian menyembuhkan dirinya sendiri. Adalah suatu perintah Ilahiah untuk berkonsultasi dengan mereka yang selalu berada di Hadirat Ilahiah, karena jawaban-jawaban yang dikirim kepada kalbu mereka dikirim langsung oleh Allah sendiri.

manusi hanyalah manusia yang tidak memiliki kekuetan apapun tanpa ada anugerah dan ridho darinya..
menurut saya memang benar bahwa keikhlasan adalah kunci utama bagi setiap manusia untuk mengunci hatinya dari penyakit-penyakit hati sebagaimana yang telah disebutksn diatas. sebab jika seseorang telah ikhlas, maka dia akan menerima semua takdir yang telah digariskannya dengan penuh lapang dada dan kesabaran. baik takdir susah maupun senang. berbeda dengan orang yang tidak bisa menerima takdir, dia akan terus membanding-bandingkan apa yang telah dia capai atau dapatkan dengan pencapaian orang lain sehingga mualailah muncul perasaan iri kemudian dengki dan seterusnya. penyakit-penyakit itu akan terus berkembanh menjadi semakin kronis. sebenarnya obatnya sangat mudah. yang pertama adalah mengingat Allah dan teruslah mengingatNya dimanapun anda berada dan lakukan apa yang telah tertulis pada artikel diatas. InsyaAllah meskipun tidak bisa menyembuhkan secara total setidaknya dapat membantu mengurangi sedikit demi sedikit sehingga pada akhirnya akan benar-benar sembuh.


Sumber : http://memey093654026.blogspot.com/2011/04/mencintai-islam-allah-dan-rasul-nya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar