Rabu, 19 Oktober 2011

"rahasia, kesaksian dan keajaiban tangan"

 
Dari sebegitu jelasnya nama Allah yang telah tercetak di JARI TANGAN itu, mungkin masih banyak dari orang kafir yang tetap saja menyanggahnya. Tabiat orang kafir. Mereka tidak akan percaya sedikit pun sebelum munculnya para Malaikat Allah yang akan menarik mereka ke dalam api besar sebagai balasan. Kita lupakan orang kafir. Lebih baik kita disini membahas mengenai sesuatu rahasia di balik penciptaan jari-jemari manusia yang mengapa urutan tinggi nya berbeda-beda.

Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan? Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya. Namun jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri. Mari kita segera telusuri.

Jari kelingking (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam? Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.

Jari Manis (Zaman Idris)
Jari Manis ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu. Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang. Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.

Surat 50/36 :
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri..."

Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.

Jari Tengah (Zaman Nuh)

Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking? Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.

Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim)
Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh"

Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai "Bapaknya" para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.

Surat 6/161 :
"Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus....."

Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.

Jari Jempol (Zaman Muhammad)

Surat 16/123 :
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim..."

Surat 36/2-4 :

"Demi Alquran yang penuh hikmah"

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul"

"Di atas jalan yang lurus".

Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya. Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!

Surat 56/62 :
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?"

Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya "derajat" zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).


"Pada hari ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. 36. Yaasin: 65)

Di antara nikmat Allah yang besar kepada manusia adalah diberikannya tangan dan kaki yang sangat besar manfaat kegunaannya. Di hujung tangan itu ada jari jemari yang memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan. Selain untuk mengambil, meletakkan atau membawa sesuatu bersama telapak tangan jari jemari dapat mengepal, memicit, menggosok, memukul, menonjok, mengepit, memilin, memelintir, meremas, membelai, menusuk, mencengkeram,menunjuk dan lain-lain.

Keduanya berfungsi seimbang dan dapat bekerjasama dengan baik untuk kepentingan sang pemilik. Keseluruhan ruas jari ini ini dapat ditekuk-tekuk sedemikian rupa sehingga bersama dengan telapak tangan dapat melakukan banyak aktiviti. Bila satu ruas saja bermasalah, pemiliknya pasti akan merasa susah. Jika satu saja jari anda terkilir, dapat dipastikan anda akan menjadi kerepot. Jari jemari yang posisinya seimbang itu dilengkapi dengan kuku-kuku bermanfaat. Ia digunakan untuk mencubit, mengambil barang yang kecil.Jari dan kuku juga berfungsi untuk keindahan.


Kebaikan dan Keburukan

Setiap jari - ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking punya aktiviti masing-masing sesuai profesion pemiliknya. Ada yang sering dipakai untuk menjahit, memegang wang, memegang cangkul, mesin, mengetik,dan lain-lain.Ia sesuai dengan jenis kerja pemiliknya. Jari jemari sangat penting bagi para olahragawan yang keahliannya menggunakan tangan dan para seniman yang berkarya dengan jemarinya.. Aktiviti jari jemari memang untuk membantu manusia melaksanakan pekerjaan dan merealisasikan keinginannya.
Gerakan-gerakan jari-jemari pun memiliki makna sendiri-sendiri. Acungan ibu jari misalnya bererti ungkapan, "bagus" atau "hebat". Anda tidak mendapat sesuatu yang anda inginkan biasanya diistilahkan dengan "gigit jari". Jari-jemari pun jadi alat isyarat. Ketika kita menyatakan persahabatan kita pun berjabat tangan yang mendekatkan telapak tangan dan jari jemari kita ke tangan sahabat kita. Jari telunjuk yang ditaruh tegak di depan mulut berarti "Hati-hati" atau "Diam". Jari yang diletakkan melintang di kening menandakan bahwa pelakunya hendak memberi tahu bahwa seseorang itu tidak waras. Telunjuk yang diarahkan kepada seseorang bererti menuding. Bila kesemua jari dan telapak tangan diangkat ke atas bererti lambaian. Banyak isyarat lain dilakukan dengan jari.

Al -Quran juga menggambarkan fungsi jari sebagai alat isyarat. Orang munafik yang menolak kebenaran dalam Al- Quran dilukiskan sebagai orang-orang yang menyumbat telinga dengan jarinya.

"Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gelita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, kerana (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS. 2. Al Baqarah:19)

Menyumbat telinga dengan jari dalam ayat di atas adalah kiasan menutup hati dari bimbingan hidayah Allah. Inilah kiasan terhadap orang-orang munafik yang hatinya berpenyakit dan enggan menerima kebenaran.

Para koruptor menggunakan jari jemarinya untuk memindahkan angka-angka hitungan wang dalam memanipulasi para auditor di tempatnya bekerja. Ibu jari dan telunjuk digunakan menulis dengan pen atau pensil di atas kertas. Seorang pengarah menandatangani surat-surat penting dengan pennya. Para pelajar mencatat pelajaran, para pelukis melukis di atas kanvas dan lain-lain.

Jari jemari digunakan untuk keburukan misalnya oleh para pengarang yang mengotak-ngatik tulisan sehingga menyesatkan orang lain. Hujung jari-jemarinya digunakan untuk menekan huruf di atas keyboard ketika membuat tulisan yang merendahkan orang lain. Seorang pembunuh yang menggunakan pistol memakai telunjuknya untuk menarik picu pistolnya sehingga pistol itu pun memuntahkan peluru. Para penjahat dan pelaku kecurangan menggunakan jari jemari dalam menjalankan aksinya,

Sebaliknya jari jemari juga dilakukan untuk kebaikan dan ibadah kepada Allah. Dengan jari jemari anda dapat menolong orang lain. Anda yang sedang berzikir kepada Allah juga menggunakan jari jemari untuk menghitung puji-pujian terhadap Allah. Jumlah kalimat thoyyibah : Subhanallah,Alhamdulillah, dan Allahu Akbar biasanya dihitung masing-masing 33 kali sedangkan istighfar dan Laa ilaha-illallah 100 kali sehingga mudah dilakukan dengan menekan jari jemari yang berjumlah 30 dan ditambah 3. Ketika Anda berdiri dalam sholat jari-jari tangan sebelah kanan di taruh di atas tangan kiri. Jari telunjuk pun diacukan ketika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat di dalam sholatnya. Kerana itu jari jemari ini tahu persis apa yang telah dilakukan pemiliknya.. Apakah jari anda digunakan berdzikir,bersyahadat ataupun melaksanakan ibadah lainnya. Apakah dia membuat kebaikan ataukah keburukan, semua ada balasannya.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. 9. Az Zalzalah:7-8)


Menjadi Saksi
Walaupun banyak sekali fungsi dan peranannya, jari jemari tidak menentukan segalanya dalam aktiviti hidup manusia. Sebab pengendali utama hidup manusia adalah hatinya. Jika hatinya sihat manusia menjadi baik. Jika hatinya berpenyakit maka perbuatannya pun akan buruk.Jari jemari melakukan tugas yang diperintahkan otak manusia. Otak ini dikendalikan hati yang terdapat di dalam dada. Dengan sangat indah Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa hati mukmin berada di antara jemari Ar Rahmaan

Maksudnya Allah teramat dekat dengan manusia sehingga dapat membolak-balik hatinya dari beriman menjadi kufur atau dari kufur menjadi mukmin. Setiap muslim dituntut memelihara imannya dan berdo'a kepada Allah,

"Ya Allah yang mampu membolak-balik hati teguhkanlah hatiku dalam agamaMu" (Al hadits)

Muslim hendaknya memelihara keteguhan hatinya di dalam agama Allah dan mencegah jari jemarinya dari perbuatan durhaka. Sebab, jari jemari itu akan menjadi saksi atas apa yang diperbuat pemiliknya. Al- Quran menyatakan tentang hari kiamat dimana jari jemari manusia yang telah hancur bercampur tanah akan dikembalikan.

"Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".
(QS. 75. Al Qiyamah:4)

Inilah penggambaran yang sempurna tentang kehidupan sesudah mati. Allah akan menyusun kembali tulang belulang manusia yang berserakan. Bahkan setiap ruas jari-jemari akan kembali utuh sebagaimana semula.. Si empunya jari jemari itu pun dituntut pertanggungjawaban terhadap apa yang telah diperbuatnya.

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. 36. Yaasin:65)

Tidak itu saja, persaksian terhadap sikap, ucapan, dan perilaku bukan hanya disampaikan oleh jari jemari tetapi juga oleh kulit manusia.Seperti halnya jari jemari setiap sel kulit akan kembali seperti semula untuk
memberikan persaksian terhadap apa yang diperbuat oleh pemiliknya...

Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 41. Fushshilat:20)


Mukjizat Allah, tanda 99 (Asmaul Husna) pada telapak tangan anda

Tahukah sahabat, garis utama kedua telapak tangan kita,(lihat gambar), bertuliskan dalam angka Arab yaitu :


/\ pada telapak tangan kanan, artinya : 18 dan /\ pada telapak tangan kiri, artinya : 81

Jika kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99
99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran !

Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881.
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 !
( 19 x 99 = 1881 )

Seperti diketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan bukti kemukjizatan al-Quran.

Tahukah anda, bahwa ruas-ruas tulang jari (tapak tangan maupun telapak kaki) anda, terkandung jejak-jejak nama Allah, tuhan yang sebenar pencipta alam semesta ini.
Perhatikan salah satu tapak tangan anda (samada kanan atau kiri).

jari kelingking ==> membentuk huruf alif
jari manis, jari tengah, & jari telunjuk ==> membentuk huruf lam (double)
ibu jari ==> membentuk huruf ha'

Jadi jika digabung, maka bagi anda yang mengerti huruf Arab akan mendapati bentuk tapak tangan itu dibaca sebagai Allah (dalam bahasa Arab).

Maka benarlah firman Allah SWT :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" QS. Fushshilat 41:53


KEAJAIBAN CAP JARI
Ilmu pengetahuan moden menyingkap banyak hal yang membuat keimanan seorang mukmin terhadap keterangan Al Quran semakin mantap. Ayat-ayat Allah didalam Al Quran menjadi benar-benar jelas tergambar dan terbukti kebenarannya manakala kita melihat bukti-bukti nyata dalam alam semesta dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam kes pembunuhan misalnya, polis dapat mengecam penjahat berdasarkan cap (sidik) jari yang ditinggalkan oleh pelaku di tubuh mangsa. Hal ini disebabkan struktur cap jari setiap orang berbeza satu dengan lainnya. Bila kelak penjahat itu telah ditemukan maka untuk membuktikan kejahatannya cap jarinya akan dipadankan dengan cap jari yang ada dalam tubuh mangsa Maka si penjahat tidak dapat memungkiri perbuatannya di hadapan polis.

Kerana itu pula seorang yang mahu menggunakan ATM di masa depan mungkin tidak perlu lagi menggunakan kod PIN yang perlu dia ingat. Cukup dengan menaruh telapak tangan di atas mesin yang dapat mengidentifikasi dirinya. Jumlah wang yang diinginkan pun tidak perlu ditekan-tekan lagi tetapi cukup dengan diucapkan dan komputer akan menterjemahkannya dalam bahasa angka. Berapa jumlah wang yang anda minta akan diberikan dan wang di bank anda akan dipotong dengan sendirinya.

Pintu rumah di zaman yang akan datang tidak perlu lagi dikunci dengan alat kunci tradisional tetapi boleh dibuka oleh alat sensor yang hanya mengenal jari-jari orang tertentu saja... Demikian juga stereng kereta akan mengenal hanya pengemudi tertentu saja karena ada sensor yang mengenal jari pemiliknya.

Keistimewaan pada jari jemari manusia menunjukkan kebenaran firman Allah yang menyatakan bahwa segala sesuatu ada bekasnya. Allah tidak akan mensia-siakan bekas-bekas ini untuk dituntut di akhirat kelak.

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Loh Mahfuzh). (QS. 36. Yaasin:12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar