Minggu, 02 Oktober 2011

"Perbedaan Ajaran Nabi" Isa, As" Dengan "Paulus"

 
1. Peristiwa Penyaliban terhadap Yesus Kristus :
Percaya kepada penyaliban Yesus Kristus merupakan bagian dari iman Kristen. Menurut mereka ada tiga makna yang lebih mendalam tentang salib tersebut, yaitu :
  • Salib Tuhan Yesus merupakan “penderitaan” menuju perdamaian. “Ketika Dia (yaitu Yesus) dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki, ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (I Petrus 2:23-24).
  • Salib Tuhan Yesus merupakan”kekalahan” menuju kemenangan. “Orang-orang disekitar boleh mengejek Yesus, karena ketidak tahuan mereka, kalimat yang diucapkan cukup pedih, orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan, Ia raja Israel, baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapannya pada Allah, baiklah Allah menyelamatkan Dia.  Jikalau Allah berkenan kepada-Nya, karena Ia telah berkata Aku adalah Anak Allah” (Matius 27:42-43).
  • Salib Tuhan Yesus merupakan “maut” menuju keselamatan kematian merupakan maut, itulah hukuman Tuhan akibat dosa manusia. “Kematian Tuhan Yesus bukan merupakan dosanya, namun Ia menanggung segala dosa kita. Yesus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, untuk menggantikan kita dihukum” (I Petrus 1:18-20).
Dalam masalah penyaliban ini terdapat perbedaan pendapat di antara umat Kristen sendiri. Paulus mengembangkan ajaran tentang penangkapan dan penyaliban Yesus setelah dia angkat kaki dari Anthiokia pada tahun 48 M. Paulus menyebarkan ajarannya sendiri dalam lingkungan gentiles Christian (orang Kristen non Yahudi), kendatipun demikian Paulus sendiri di dalam Korintus 1:23 mengakui bahwa “Maka kita memberitakan Yesus yang disalib, yaitu suatu syak kepada orang Yahudi”. Dari pengakuan Paulus ini, dapat dipahami bahwa pihak Yahudi sendiri tidak yakin telah menangkap dan menyalibkan-Nya.
Sebagaimana terdapat di dalam Injil Barnabas menyatakan bahwa “Ketika bahaya mengintai Yesus, maka Allah memerintahkan Jibril, Mikail, Rafail dan Uriel untuk menyerupakan rupa Yudas dengan rupa Yesus, sehingga Maria, ibu Yesus dan para murid yang lain benar-benar menganggap yang disalib adalah Yesus”. Jika mencermati informasi Injil Markus 9:2, Matius 17:2, Lukas 4:29 dan Yohanes 8:59, semua sepakat mengatakan, Yesus bisa menghilang (tidak tampak) oleh mata orang banyak. “Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia, tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan bait Allah”.
Disamping itu di dalam literatur dunia Kristen sebagian ada yang menyangsikan siapa sebetulnya yang disalibkan. Menurut Ata-Ur-Rahman (1984:36), “Jemaat cherintias (jemaat yang hidup pada masa Petrus, Paulus dan Yahya) dan jemaat Basilidian menolak Yesus yang disalibkan. Tetapi mereka menganut keyakinan, bahwa yang disalib itu adalah Simon dari Kirene”. Menurut Jerald F. Dirk (2004:III) “Uskup Antiokia yang menulis selama dasa warsa pertama abad ke-2 M, secara tegas menyerang kaum Kristen awal yang menyangkal penyaliban, dan menyatakan penyaliban itu tidak lebih dari sekedar ilusi”.
Dari uraian di atas dapat dipahami, kaum Kristen awal benar-benar berada dalam kebingungan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa penyaliban itu. Fakta adanya kebingungan ini cukup menjadi bukti untuk meragukan adanya penyaliban terhadap Yesus serta mempertimbangkan pernyataan Al-Qur`an antara lain terdapat di dalam surat An-Nisa : 157, Ali Imran : 55, Al-Mukminun : 50, Al-Maidah : 17, dan Az-Zukhruf : 63-65.

 
2. Perbedaan ajaran nabi Isa  as dengan ajaran Paulus :
Ajaran Nabi Isa As :
  • Nabi Isa As (Yesus) adalah utusan Tuhan (Yesus tidak meminta dirinya untuk disembah dan dipuja). Yesus berkata : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius : 15:24)
  • Yesus tidak membatalkan hukum Taurat. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius : 5:17-18).
  • Penggenapan (nasakh) Yesus terhadap beberapa hukum Taurat. “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka” (Matius : 5:29).
  • Yesus disunat (khitan) pada usia delapan hari sesuai perintah Tuhan. “Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya” (Lukas : 2:21)
  • Tidak ada dosa warisan dalam ajaran Yesus. “Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah” (Markus : 10:14).
  • Yesus memerintahkan banyak berwudhu` apabila sedang berpuasa dan mengajarkan sujud serta berdo`a ketika sedang sujud. “Tetapi apabila engkau  berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu” (Matius : 6:17).
  • Yesus melarang hidup mewah di dunia. “Janganlah kamu mengumpulkan harta dibumi, di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga, di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya” (Matius : 6:19-2)
  • Yesus meninggal dunia dibungkus kain kafan. “Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat”. (Yohanes : 19:40).
  • Yesus tidak membatalkan hukum rajam. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yohanes : 8:7).
  • Yesus tidak membuat agama baru. “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga” (Matius : 5:20).
Ajaran Paulus :
  • Yesus adalah Tuhan sesuai pernyataan Paulus. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia di antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”. (Roma 10:9).
  • Paulus mengutuk hukum Taurat. “Tidak ada seorangpun yang dibenarkan untuk melakukan hukum Taurat” (Galatia 2:16). Paulus menggantinya dengan iman kepada penyaliban Yesus untuk menebus dosa manusia.
  • Paulus membangkang penggenapan (nasakh) Yesus dan menggantinya dengan ajaran baru. “Kristus  adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya” (Roma 10:4).
  • Tidak mewajibkan sunat (khitan). “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih”. (Galatia 5:6).
  • Adanya dosa warisan dari Adam. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh itu juga maut, demikian maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”. (Roma 5:12).
  • Mengajarkan bernyanyi di gereja. “Dan berkata-katalah  seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Efesus 5:19).
  • Tidak ada larangan hidup mewah. “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan” (Efesus 4:28).
  • Orang Kristen yang meninggal dunia diberi pakaian rapid an dibungkus peti mati, sepeti meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, dan penyanyi Broery Marantika.
  • Tidak ada hukum rajam. “Kristen sama sekali menolak hukum rajam kepada para pelaku zina, yang tentu saja bertentangan dengan perintah Yesus kepada umatnya” (Yohanes 8:7).
  • Kristen adalah agama baru yang lahir pada masa Paulus (setelah masa Yesus). Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.





 
3. Tinjauan al-Qur`an
Surat An-Nisa ayat 157 :
Artinya : “Dan Karena Ucapan mereka: “Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
Surat Ali Imran ayat 55 :
Artinya : “(ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian Hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”.

Surat Al-Mukminun ayat 50 :
Artinya : “Dan Telah kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir”.

Surat Al-Maidah ayat 17 :
Artinya : “Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Surat Az-Zukhruf ayat 63-65 :
Artinya : “Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya Aku datang kepadamu dengan membawa hikmat[1364] dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”.  Sesungguhnya Allah dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, Ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat)”.
Sumber : http://moektiaza.wordpress.com/2011/02/28/perbedaan-ajaran-nabi-isa-dengan-paulus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar