Sabtu, 13 Oktober 2012

"surat untuk calon suamiku"

http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/550921_236194929840145_1964773080_n.jpg



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Apa kabarnya imanmu hari ini?
 Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur?
 karena dapat kembali menatap fananya hidup ini
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu? 
atas amanah yang saat ini tengah kau genggam....

Wahai calon suamiku.. 

tahukah engkau Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?
Di sini aku ditempa untuk menjadi dewasa.. 
agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan 
dan siap mendampingimu kelak..
meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapiku..
 namun kini kurasakan diri ini lebih baik..

Kadang aku bertanya-tanya..
kenapa Allah selalu mengujiku tepat di hatiku.. 
bagian terapuh dari diriku.. 
 Namun kini kutahu jawabnya….
Allah tau dimana tempat yang paling tepat 
agar aku senantiasa kembali mengingatNya.. 
 kembali mencintaiNya.....

Ujian demi ujian...
insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh.. 
sehingga saat kelak kita bertemu.. 
kau bangga memiliki aku di hatimu.......

Calon suamiku….

 
Entah dimana dirimu sekarang.. 
tapi aku yakin Allahpun mencintaimu..
sebagaimana Dia mencintaiku.. 
Aku yakin.....
Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh.. 
 hingga akupun bangga memilikimu kelak..
Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan.. 
 Semoga sama halnya dengan dirimu..

Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku..
 maka hanya kesia-siaan,
 dan kekecewaan yang akan kau dapati..

Aku masih haus akan ilmu.. 
namun berbekal ilmu yang ada saat ini.. 
aku berharap dapat menjadi istri,
yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku…

Wahai calon suamiku…

 
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku.. 
tak lain doaku agar menjadi anak yang sholeha..
agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat kelak..
 

Namun nanti setelah menjadi istrimu.. 
aku berharap menjadi pendamping yang sholeha.. 
agar kelak di syurga.. 
cukup aku yang menjadi bidadarimu,
dan mendampingimu yang shaleha..
 

Aku ini pencemburu berat.. 
tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai, aku rela.... 
Aku harap begitu pula dirimu...
 

Aku yakin.. 
kaulah yang kubutuhkan..
meski mungkin bukan yang kuharapkan..

Calon suamiku yang dirahmati Allah…

 
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita..
takkan kunamai dengan gubuk derita.. 
Karena itulah markas da’wah kita,
dan akan menjadi indah..
ketika kita hiasi dengan cinta kasih...
 

Ketika kelak..
telah lahir generasi penerus da’wah islam dari pernikahan kita... 
bantu aku untuk bersama mendidiknya..
 dengan harta yang halal, 
dengan ilmu yang bermanfaat, 
terutama dengan menanamkan pada diri mereka...
ketaatan kepada Allah Ta’ala…
 

Bunga akan indah pada waktunya.. 
yaitu ketika bermekaran menghiasi taman.. 
Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya.. 
bersiaplah menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku…

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik.. 
Meski bukan umat yang terbaik..
tapi setidaknya bisa menjadi yang terbaik di sisimu kelak…


Calon suamiku….

Inilah sekilas harapan.. 
yang kuukirkan dalam rangkaian kata.. 
seperti kata orang..
“tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata”
 iitulah yang kini kuhadapi…
 

Kelak saat kita tengah bersama..
maka di situlah kau akan memahami diriku..
sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu..
 

Bersabarlah calon suamiku...
doaku selalu agar Allah memudahkan jalanmu.. 
untuk menjemputku sebagai bidadarimu…



By : Muflihah Dinisa

"renungan cinta karna Allah"

http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/190272_236148293178142_596519931_n.jpg

Ya Rabbi ...

Jauhkanlah lelah ini dari hatiku.. 
isi kembali hanya dengan kesabaran..
karena keyakinanku akan janji-Mu..
Jagalah Bunga ini agar tiada pernah layu menanti sang Kumbang..
Tetap terjaga indah dalam Kesucian hati dan jiwa..
Tetap tak tersentuh oleh sembarang kumbang yang tak halal baginya..

Andai ada cinta........

Ingin kubenamkan dihati..
ku ingin mencintainya dalam diam..
tanpa harus ku umbar rasaku..
sebelum Engkau ikatkan hatiku dan hatinya..
dalam kesucian cinta-Mu..

Ya Rabbi...

Tak kupinta dia untuk sempurna..
Tapi jadikan kami sempurna..
untuk saling mengisi kekurangan kami..
Tak kupinta dia datang..
dengan kesombongan atas apa yang diraihnya..
Tapi datangkanlah..
 Ia dengan ketulusan cinta hanya karena-Mu
Agar..
ku dapatkan kebaikan dunia, agama dan akhiratku..



By : Muflihah Dinisa

"ku titipkan satu nama dihatiku"

 http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/528711_234241420035496_1532662028_n.jpg

Ya ALLAH Ya Rahman...

Aku titipkan padaMU rasa cinta dihati...
Untuk 1 (satu) nama yang selalu tertulis dihatiku...

Ya ALLAH Ya Rahim...

Kutitipkan padaMU rindu disetiap waktuku untuk 1 (satu) wajah yang selalu menghiasi mimpiku...

Semoga dia adalah WARNA yang akan selalu menghiasi hari-hariku...

Ya ALLAH...

Hanya dengan kasihMU cinta ini kan terasa indah...

Hanya atas restuMU rindu ini kan berpadu pada keagungan cinta sejati...

Ya ALLAH...

Hiasilah cinta ini dan cintanya dengan kesejukan kasihMU...



"wanita selalu mengembalikan yang lebih untuk pria"

http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/550921_236194929840145_1964773080_n.jpg

"Wanita selalu mengembalikan yang lebih untuk pria"

Jika kamu memberinya rumah, maka ia akan memberimu kehangatan dalam rumahmu.

Jika kamu memberinya beras, ia akan mengembalikan nasi untukmu.

Jika kamu memberinya CINTA, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.

Tapi jika kau memberinya hinaan, ia akan memberimu do'a dalam airmata kepedihannya dan itu berarti siapkan dirimu untuk berjuta

KEM
ALANGAN!"

Jika kemarin kamu berdoa & yakin bahwa dialah tulang rusukmu,maka terimalah dia bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan sebagai wanita yang terbaik dari ALLAH.

Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.

Ia yang menerima masa lalu mu & yang siap merancangkan masa depannya bersamamu.

Ia yang selalu cemas & hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar.

Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu, cemburunya berarti sayang, airmatanya bisa menyayat hatimu, tapi jika sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya, maka merenunglah sejenak!
 
by : Muflihah Dinisa