Senin, 15 Agustus 2011

MENGENAL ASAL-USUL PEMBUATAN AGAMA "KRISTEN"

 

Sekilas Tentang Perjalanan Dakwah Nabi Isa alaihissalam.

Ajaran Kristen yang kita kenal saat ini selalu dinisbatkan kepada sosok Nabi Isa. Sejarah kemunculannya memang tidak dapat dipisahkan dari sejarah gerakan dakwah beliau bersama para pengikutnya.
Isa alaihissalam lahir dari perawan Maryam tanpa bapak. Kelahirannya adalah mukjizat yang menjadi tanda kebesaran Allah ta’ala (lihat QS. Maryam, 19: 16-34). Para sejarawan berselisih pendapat mengenai tahun kelahiran Nabi Isa. Di dalam Injil Matius 2: 1 disebutkan bahwa kelahiran Isa adalah pada masa Herodes, jadi paling lambat kelahirannya terjadi pada 4 SM, tahun matinya Herodes. Sedangkan Lukas menghubungkan kelahiran Isa dengan masa sensus penduduk di zaman Kirenius wali negeri di Syiria. Ini berarti Isa lahir pada 6 atau 7 M, sewaktu Yudea dan Samaria langsung diperintah oleh Roma.
Pada usia 12 tahun Isa mempelajari Taurat dari para pendeta Yahudi. Allah ta’la menjadikannya pandai menulis dan menguasai Taurat serta dibekalinya dengan Injil:
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[1], hikmah, Taurat dan Injil”. (QS. Ali Imran, 3: 48).
Saat ia menginjak usia 28-30 tahun semakin nampaklah kecemerlangannya. Ia berdakwah kepada para pendeta Yahudi agar mereka konsekwen berpegang teguh pada Taurat. Pada masa itu banyak sekali pendeta-pendeta yang telah menyimpang dari ajaran Musa. Pendeta Yahudi dan para pengikutnya ini kemudian mendustakan Nabi Isa dengan penuh kesombongan:
“Dan Sesungguhnya kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[2]. apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” (QS. Al-Baqarah, 2: 87).
Allah mengaruniakan pada putera Maryam ini beberapa mukjizat (lihat QS. Al-Maidah, 5: 110). Beliau dapat menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah, menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, membuat burung hidup dari tanah liat, dll.
Nabi Isa memiliki 12 orang murid yang dikadernya menjadi pahlawan pembebas bangsanya dari cengkraman penguasa Romawi.
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.(QS. At-Taubah, 9: 111)
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: ‘Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?’ pengikut-pengikut yang setia itu berkata: ‘Kamilah penolong-penolong agama Allah’, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”. (QS. As-Shaf, 61: 14)
Bersama murid-muridnya inilah beliau menyerukan tauhid, sifat zuhud, mencintai Allah dan mencintai sesama. Perhatikanlah ayat Injil berikut ini: 
Maka datanglah seorang ahli Taurat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya bahwa Yesus sudah memberi jawab yang baik, lalu ia pun menyoal dia, katanya: ‘Hukum yang manakah dikatakan yang terutama sekali?”
Maka jawab Yesus kepadanya: “Hukum yang terutama inilah: ‘Dengarlah olehmu, hai Israil, Adapun Tuhan kita, Ialah Tuhan yang Esa.”
“Maka hendaklah Engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal budimu, dan dengan segala kuatmu.”
Dan yang kedua inilah: “Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu.” Maka tiadalah hukum lain, yang lebih besar daripada kedua hokum ini”
(Injil Markus Fs. 12 ayat 28-31).
Pada tahun 33 M diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait Allah (Baitul Maqdis). Maksud dari perayaan ini adalah untuk memperingati diselamatkannya bangsa Israel dari penindasan Raja Fir’aun. Akan tetapi perayaan ini sudah jauh dari maksud semula, karena telah berubah menjadi pesta perniagaan yang diwarnai perjudian. Bahkan pintu gerbang Bait Allah diberi patung burung Garuda sebagai lambing kebesaran kekaisaran Romawi. Hal ini amat menghina dan mengotori kesucian bait Allah. 
Oleh karena itu Isa bersama para pengikutnya mendatangi Bait Allah dan memporak-porandakan arena perniagaan tersebut. Kerusuhan ini menimbulkan kemarahan penguasa Romawi. Pasukan Romawi kemudian merangsek ke Bait Allah dan berupaya menangkap Isa beserta pengikutnya. Tetapi mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani.
Orang-orang yahudi karena kedengkian mereka, menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan pemberontakan kepada Romawi dan mengangkat dirinya sebagai raja Yahudi. Maka terjadilah upaya penangkapan Isa, dan terjadilah peristiwa controversial sepanjang zaman: penyaliban Isa. Al-Qur’an menentang anggapan bahwa Isa telah disalib, karena yang sebenarnya terjadi adalah tentara Romawi menangkap orang yang salah, dan mereka pun berada dalam keraguan
“Dan karena ucapan mereka (Yahudi): ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’[3], padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (QS. An-Nisa, 4: 157)
Kelahiran Agama Kristen
Sebelum dijelaskan kelahiran agama Kristen kita harus mengetahui kondisi sosial budaya bangsa Yahudi sebelum masa Nabi Isa:
  1. Aqidah orang-orang Yahudi telah terkontaminasi kepercayaan Paganisme Babilonia. Sekitar 50 tahun (586-535 SM) bangsa Yahudi berada di pengasingan di Babilonia yang masyarakatnya menyembah berhala. 
  2. Pada tahun 334 SM, Alexander raja Yunani menguasai bangsa Yahudi dan menyebarkan faham Filsafat yang kemudian mempengaruhi pemikiran orang-orang Yahudi. 
  3. Bangsa-bangsa yang menaklukan orang-orang Yahudi adalah penganut politeisme. Ini pun berpengaruh kepada aqidah bangsa Yahudi. 
Karena Nabi Isa menyampaikan misinya hanya selama tiga tahun, sedangkan pengaruh kepercayaan paganisme sudah mengakar di masyarakat, maka terjadilah penyimpangan pemahaman terhadap ajaran yang dibawanya. Hal ini dilakukan oleh Paulus (Salus) orang Tarsus yang mengaku telah bertemu Yesus (Isa) dan diangkat sebagai rasulnya. Ia kemudian mengajarkan ajaran Isa yang telah dicampur adukkan dengan filsafat Yunani dan Paganisme.
Ajaran Paulus
Paulus mengajarkan doktrin sebagai berikut:
  1. Konsep Tuhan Anak, ia mengatakan bahwa Allah mempunyai anak sulung (I Korintus 8: 6; Kolose 1: 5; dan 1 Timotius)
  2. Inkarnasi, menurut Paulus Yesus telah melakukan inkarnasi di bumi melalui benih Daud (Roma 1: 3-4; Galatia 4: 4-5; Kolose 1: 15; dan Ibrani 1: 3)
  3. Dosa Waris, bahwa manusia seharusnya hidup kekal di sorga. Tapi karena kesalahan Adam manusiadiletakkan di bumi. Dosa yang telah diperbuat Adam itu terus dipikul oleh keturunannya (Roma 5: 12-18; 1 Korintus 15: 21-26).
  4. Penyaliban dan Penebusan, bahwa Yesus menyerahkan dirinya untuk berkorban menebus dosa manusia hingga mati di tiang salib. Orang yang beriman kepadanya akan beroleh hidup kekal di sorga (Roma 5: 18; 6: 10-11, II Korintus 15: 14, 1 Timotius 2: 6)
  5. Konsep Kebangkitan, bahwa Yesus itu setelah disalib dan dikuburkan tiga hari dibangkitkan dari kematiannya (Roma 6: 4-18; 10: 9; I Korintus 15: 17-20; II Timotius 2:
  6. Naik ke Langit, bahwa Yesus setelah kebangkitannya naik ke langit dan bersemayam di sebelah kanan Tuhan Bapa (Efesus 1: 19-20; Kolose 3: 1)
  7. Tuhan Yesus, bahwa setiap orang harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Roma 10: 9)
Doktrin-doktrin ini dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat yang sebelumnya memang memiliki system kepercayaan seperti itu. Padahal seluruh kepercayaan itu hanyalah dusta belaka sebagaimana dikatakan Paulus sendiri dalam suratnya kepada Jemaat di Roma 3: 7 yang berbunyi sebagai berikut:
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?”
Mengenal Injil versi Kristen
Injil yang ada pada kaum Kristiani saat ini bukanlah Injil asli. Ia hanyalah berisi kisah perjalan dakwah Nabi Isa (Yesus) yang ditulis oleh orang-orang setelahnya[4]:
  1. Injil Matius (65 M)
  2. Injil Markus (61 M)
  3. Injil Lukas (95 M)
  4. Injil Yahya (100 M)
Masih banyak Injil yang lainnya, yang menurut catatatan sejarah mencapai 80 versi. Akan tetapi selain yang empat di atas tidak diakui oleh gereja dan sudah dimusnahkan pada abad ke 2 (180 M). Adapun Injil yang dibatalkan di antaranya ialah: Injil Petrus, Injil Kopty, Ibrani, Barnaba, dan surat-surat kiriman Barnaba.
Injil Matius dan Markus sebenarnya tidak menunjukkan pendirian yang sama dengan ajaran Paulus, tapi karena tidak menentang ajaran Paulus dibiarkan juga beredar dan diakui oleh gereja; isinya pun sudah dirubah dan ditambah disesuaikan dengan ajaran Paulus.
Konsili Nicea
Tiga abad setelah ‘peristiwa penyaliban’ pengikut ajaran Nabi Isa berkembang dengan beragam corak pemahamannya. Terjadi bentrokan diantara mereka terutama antara kalangan pro Tauhid dengan pro ajaran Paulus yang paganis. Peperangan ini sampai mengancam keutuhan kerajaan Roma.
Atas usulan Konstantin diadakanlah Muktamar di Nicea pada tahun 325 M yang dihadiri sekitar 2048 orang dengan pendiriannya masing-masing. Terjadi perdebatan yang sengit dan tak ada titik temu. Akhirnya Konstantin yang cenderung pada paganis memanggil 318 orang yang berfaham Paulus dan menyatakan dukungannya. Setelah itu muktamar dilanjutkan, sementara itu peserta lainnya melakukan walk out.
Di dalam muktamar ini banyak dipilih doktrin-doktrin dan syiar–syiar ibadah secara voting (tanggal paskah, peranan uskup, dan tentu saja tentang ketuhanan Yesus). Setelah itu diadakanlah revisi terhadap Injil. Sementara injil-injil lain yang bertentangan dimusnahkan. Dan orang yang berani membaca injil terlarang itu akan di cap sebagai heretic (berlaku bid’ah). Tapi belakangan ditemukan injil-injil lain yang terlarang, misalnya ditemukan lembaran-lembaran di Qumran dekat Yudea pada tahun 1950 dan lembaran-lembaran Koptik ditemukan di Nag Hammadi tahun 1945 yang isinya bertentangan dengan injil-injil yang diakui.
Pengaruh Paganisme
Ajaran Kristen banyak juga terpengaruh oleh paganisme, dan itu semakin menguat setelah konsili Nicea yang diprakarsai Konstantin. Perlu diketahui, sebelum ‘menganut’ ajaran Kristen, Konstantin berkedudukan sebagai pendeta tertinggi Pemuja Matahari (Sol Invictus). Maka tidak heran jika banyak sekali symbol-simbol paganis yang dipakai oleh ajaran Kristen. Contoh: cakram matahari Mesir kuno dijadikan lingkaran halo para santo katolik. Pitogram Isis menyusui Horus (yang kelahirannya dianggap mirip dengan Nabi Isa) menginspirasi pitogram Maria yang menyusui bayi Yesus, altar yang berada di gereja dengan upacaranya diambil dari ritus pagan. Simbol-simbol atau ikon-ikon yang digunakan Kristen tidak ada sama sekali yang asli.
Penentuan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus pun sesungguhnya mengambil dari kelahiran Mihras—yang menurut kaum paganis dianggap sebagai putra Tuhan dan cahaya dunia—yang juga dikubur dalsm makam batu dan dibangkitkan dalam 3 hari. 25 Desember juga adalah hari kelahiran Osiris, Adonis dan Dyonisus, dewa-dewa kaum paganis.
Pengikut Isa (Yesus) menghormati hari Sabat sebagai hari beribadah, tetapi Konstantin telah menjadikan hari Minggu sebagai hari beribadah, sebagaimana hari ini dijadikan hari beribadah kaum paganis kepada dewa matahari. Perhatikanlah bahwa nama hari minggu/Sunday diambil dari kata sun-day (hari matahari).
Dari uraian ringkas di atas kita dapat mengetahui bahwa ajaran Kristen sesungguhnya bukanlah ajaran Nabi Isa yang asli. Bahkan ia sesungguhnya berasal dari fikiran dan filsafat manusia. Wajarlah kemudian banyak sekali kerancuan di dalamnya.
Wallahu a’lam.

Maraji:
Perbandingan Agama, Agus Hakim: CV. Diponegoro
Rangkaian Cerita dalam Al-Qur’an, Bey Arifin: PT. Al-Ma’arif
Metamorfose Kristen, Masyhud SM: Modus vol. I No. 9/Th. II/ 2004

[1] Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.

[2] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. menurut Jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.

[3] Yahudi menyebut Isa putera Maryam itu Rasul Allah ialah sebagai ejekan, Karena mereka sendiri tidak mempercayai kerasulan Isa itu.

[4] Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya untuk tidak segera membenarkan atau menyalahkan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an. Apa yang sesuai dengan al-Qur’an maka kita benarkan, dan apa yang tidak sesuai denganya kita salahkan. Sikap ini adalah sikap yang adil, karena kitab-kitabsebelum al-Qur’an itu tidak dapat dijamin keotentikannya. Tidak memiliki sanad dan rawi yang jelas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar