Sabtu, 09 Juni 2012

"siksa kubur"


Ayat Pertama Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang adanya azab kubur. “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, : “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. (QS. Al-Anam : 93)



 
Ayat berikutnya adalah : “Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah : 101)
Di ayat ini teramat jelas bahwa Allah SWT menyiksa orang zalim itu dua kali, yaitu pada alam kubur dalam kematiannya yaitu setelah nyawa dicabut hingga menjelang hari kiamat. Dan berikutnya adalah siksaan setelah hari kiamat yaitu di neraka.

Demikian juga yang Allah SWT lakukan kepada Fir’aun yang zalim, sombong dan menjadikan dirinya tuhan selain Allah SWT. Allah SWT mengazabnya dua kali, yaitu di alam kuburnya dan di akhirat nanti. Di alam kuburnya dengan dinampakkan kepadanya neraka pada pagi dan petang. Ini merupakan siksaan sebelum dia benar-benar dijebloskan ke dalamnya dan terjadinya pada alam kuburnya.
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. : “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Al-Mu’min : 46)

Ayat ini lalu dikuatkan juga dengan ayat lainnya yang juga menyebutkan ada dua kali kematian, yaitu kematian dari hidup di dunia ini dan kematian setelah alam kubur. Mereka menjawab : “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali , lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan untuk keluar ?” (QS. Al-Mu’min : 11)

Sabda Nabi SAW:
"Banyak-banyaklah mengingat sesuatu yang bisa melenyapkan kenikmatan".
Artinya, pandanglah semua bentuk kenikmatan dengan mengingat mati. Dengan begitu keinginan terhadap yang nikmat akan hilang dan hanya menghadap Allah SWT. Nabi SAW bersabda:
"Andaikata binatang mengerti kematian seperti yang dimengerti anak cucu Adam, engkau pasti tidak akan mampu memakan lemaknya".

Aisyah RA bertanya:
"Ya Rasul, apa ada jenis orang yang dikumpulkan bersama orang mati syahid".
Beliau SAW menjawab:
"Ada. Yakni orang-orang yang mengingat mati 20X dalam sehari semalam".
Keutamaanya tidak lain, karena mengingat mati mampu mendorong seseorang menjauhi duniawi yang penuh tipu daya dan selalu siap menuju akherat. Dan lupa terhadap mati mendorong orang untuk terus bermain dalam kesenangan dunia.

Nabi SAW bersabda:
"Hadiah seorang mukmin ialah mengingat mati".
Sabda tersebut tidak lain karena dunia adalah penjara buat orang mukmin. Mereka di dunia selalu mendapat bencana dan mengekang nafsu, keinginan dan melawan syetan. Dan kematian membebaskan semua tekanan-tekanan tersebut. Maka kematian merupakan hadiah kebebasan sekaligus anugerah buatnya.

Nabi SAW bersabda:
"Kematian mampu melebur dosa-dosa orang Islam".
Maksud orang Islam menurut beliau ialah muslim sejati dan mukmin yang benar, ialah orang Islam yang lidah dan tangannya selamat. Sifat orang mukmin ialah tidak kotor atas perbuatan maksiat kecuali kesalahan dan dosa yang kecil-kecil saja. Dan kematian mampu melebur dan mensucikan dosa-dosa kecil dan menjauhkan dari dosa besar, serta mampu menunaikan kewajiban.

Imam Atha' Al Khurayani RA berkata:
Rasulullah SAW pernah berjalan diantara orang-orang yang tertawa, beliau SAW lantas bersabda:
"Isilah majelismu dengan mengingat sesuatu yang bisa merusak bentuk kenikmatan".
Mereka bertanya:
"Perbuatan apa yang bisa memperkeruh kenikmatan".
Beliau SAW bersabda:
"Kematian".

Dari Annas RA beliau SAW bersabda:
"Banyak-banyaklah mengingat mati, sebab sikap itu mampu membersihkan dosa dan mendorong zuhud akan dunia".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai suatu yang memisahkan".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai nasehat".

Nabi SAW keluar masjid, ada sekelompok orang-orang berbicara sambil tertawa-tawa. Nabi SAW pun bersabda:
"Ingatlah kematian. Demi Dzat Yang Jiwaku dalam Kekuasaan-Nya, andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui tentu kamu sedikit tertawa dan banyak menangis".
Diterangkan dihadapan Nabi SAW mengenai lelaki, mereka amat mengagumi, dan beliau SAW bertanya:
"Bagaimana temanmu itu mengingat mati".
Mereka menjawab:
"Kayaknya kami belum mendengar mengingat kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Kalau begitu temanmu bukan orang yang pantas memperoleh pujian".

Ibnu Umar RA berkata:
Aku datang ke Nabi SAW orang terakhir dari jumlah 10 orang. Lelaki dari Anshar bertanya:
"Siapa orang yang cerdas dan mulia diantara sekian orang-orang".
Beliau SAW menjawab:
"Mereka yang sering mengingat mati dan yang paling kokoh bersiap-siap diri menghadapinya. Merekalah orang yang cerdas, mereka bisa pergi membawa keagungan dunia dan kemuliaan akherat".

Hasan RA berkata:
"Kematian bisa menjelaskan kejahatan dunia, maka bagi orang berakal, dia tidak akan membiarkan sedikitpun kegembiraan".
Rabi' Ibnu Khaitsam RA berkata:
"Tiada suatu barang yang dinanti orang mukmin yang lebih baik dari kematian".
Ia berkata:
"Jangan kamu menganggap aku sebagai orang, justru keluarkanlah aku kepada Tuhan".

Seorang Hukama mengirim surat-surat buat teman-temannya:
"Hai saudaraku, dalam perkampungan dunia takutilah kematian sebelum engkau menuju perkampungan yang tiada mati, disana kematian tidak akan engkau temukan".
Ibnu Sirin termasuk orang yang bila mengingat mati, akan mati semua anggota badannya. Umar bin Abdul Aziz sengaja mengumpulkan ulama-ulama fiqih tiap malam, kemudian mereka membicarakan mati, kiamat dan akherat. Lalu mereka menangis yang seolah-olah dihadapan mereka ada jenazah.

Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur. Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata, “Semoga Allah SWT melindungimu dari azab kubur”. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab, “Ya, azab kubur itu ada”. Aisyah ra berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur”. (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi azabil Qabri hn. 1283)

Ada sebuah doa yang dipanjatkan oleh beliau dan diriwayatkan dengan shahih dalam shahih Al-bukhari. Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam shalat, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur” (HR. Bukhari kitab azan bab doa sebelum salam hn. 789)

Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur. Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata, “Semoga Allah SWT melindungimu dari azab kubur”. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab, “Ya, azab kubur itu ada”. Aisyah ra berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur”. (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi azabil Qabri hn. 1283)

Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR. Bukhari kitab jum’at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)

PERINGATN KEPADA ORANG-ORANG MUKMIN :
1. Hai org2 beriman, janganlah harta-hartamu dan anak2mu melalaikan kamu dari mengingati Allah s.w.t. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang2 yg rugi.

2. Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepdmu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menagguhkan (kematian) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orng2 yg soleh?"

3. Dan Allah sekali-kali tdk akan menanguhkan (KEMATIAN) seseorg apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan merahmati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar