Sabtu, 09 Juni 2012

"Maha Benar Allah Yang Menciptakan Seisi Alam"





Ketahuilah wahai manusia yang berakal, sesungguhnya Rob anda yang menciptakan anda dari mulanya tidak ada dan telah mendidik anda dengan nikmat-Nya adalah (Allah) Rob semesta alam. Dan orang-orang berakal mereka beriman pada Allah Yang Maha tinggi[2], mereka tidak melihat-Nya dengan mata kepala mereka, namun mereka telah melihat bukti-bukti yang menunjukkan akan keberadaan-Nya, dan bahwa Dia adalah Pencipta yang Mengurus semua yang ada, mereka mengenalnya dengan bukti-bukti itu.

Keberadaan manusia dan kehidupan: dia adalah sesuatu yang baru yang memiliki permulaan dan akhir, membutuhkan pada yang lain. Sedangkan sesuatu yang baru dan butuh pada yang lain ia adalah makhluq, dan makluq itu harus ada yang menciptakanya, dan Pencipta (Khaliq) yang Maha Agung ini adalah ( Allah ). Dan Allah adalah yang telah mengabarkan akan Dzat-Nya yang Suci sendiri, bahwasanya Dialah Pencipta ( Khaliq ), Yang Mengurus semua

yang ada, sedangkan kabar ini datangnya dari Allah Ta’ala dalam kitab-kitab-Nya, yang telah diturunkan pada para Rasul-Nya. Dan Rasulullah telah menyampaikan Firman-Nya pada manusia, mengajak mereka untuk beriman pada-Nya dan hanya beribadah pada-Nya. Allah Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya yang Agung :

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.“ (QS. AL A'RAAF : 54)

Allah mengabarkan pada seluruh manusia bahwa Dia adalah Rob mereka yang telah menciptakan mereka dan menciptakan langit dan bumi dalam enam hari[1] dan mengabarkan bahwa Dia Bersemayam diatas Arsy-Nya.

Dan Arsy itu diatas langit, sedangkan arsy itu merupakan makluq yang tertinggi dan terluas, Dan Allah berada diatas Arsy ini, Allah bersama seluruh makhluqnya dengan Ilmu-Nya, Pendengaran-Nya dan Penglihatan-Nya.

Tidak ada sesuatu urusan makhluqpun yang tersembunyi dari-Nya, dan Allah yang Maha Perkasa mengabarkan bahwa Dia menjadikan malam menutup siang dengan kegelapannya, kemudian siang mengikutinya dengan cepat, Diapun mengabarkan bahwa Dia menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang, semuanya tunduk dan berjalan diatas peredarannya dengan perintah-Nya, dan Allah mengabarkan juga bahwa hanya bagi-Nya lah urusan penciptaan dan

pengaturan alam semesta ini, Dia yang Maha Sempurna Dzat dan sifat-sifat-Nya, yang memberikan kebaikan yang banyak dan terusmenerus, dan Dialah Rob alam semesta yang menciptakan mereka dan mendidiknya dengan nikmat-Nya.

Allah Ta’ala Berfirman : Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. AL FUSHSHILAT : 37)

Diantara sifat Allah Ta’ala adalah Dia Maha Awal tanpa permulaan, Maha Hidup terus menerus, tidak akan mati maupun usai, Maha Kaya sekaligus Mengurus sendiri, tidak membutuhkan yang lain serta Maha Esa tanpa sekutu. Allah Ta’ala

berfirman: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas :1- 4)

Tatkala orang-orang kafir bertanya kepada Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam tentang sifat Allah maka Allah menurunkan surat ini seraya memerintahkan kepada beliau untuk menyatakan kepada mereka: Allah itu Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah itu Dia-lah Yang Maha Hidup Abadi lagi Maha Mengatur. Bagi-Nya semata kekuasaan mutlak atas alam semesta, manusia dan segala sesuatu. Hanya kepada-Nya semata seluruh manusia wajib kembali dalam rangka memenuhi segala kebutuhan mereka.

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak benar Dia mempunyai putra atau putri, ayah atau ibu. Bahkan Dia sangat menafikan itu semua dari diri-Nya dalam surat ini demikian pula pada surat yang lain. Sebab berketurunan dan beranak pinak merupakan sifat makhluk. Allah telah membantah ucapan kaum nasrani: “Al Masih itu anak Allah” dan ucapan kaum yahudi: “Uzair itu anak Allah. Serta ucapan yang lain yang menyatakan: “Malaikat putri Allah” dan Dia mengecam keras ucapan bathil ini.

Allah mengabarkan bahwa Dia menciptakan Al masih Isa dari seorang ibu tanpa ayah dengan kuasa-Nya sebagaimana Dia menciptakan Adam moyang manusia dari tanah. Sebagaimana pula Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam lalu tiba-tiba Adam melihat Hawa telah ada di sampingnya. Kemudian menciptakan anak keturunan Adam dari air laki-laki dan perempuan. Allah telah menciptakan segala sesuatu pada permulaan yang semula tidak ada dan menjadikan setelah itu sebagai sunnah dan aturan bagi semua makhluk-Nya yang tak seorangpun mampu merubahnya. Dan jika Allah menghendaki merubah aturan ini maka Dia rubah sesuai kehendak-Nya sebagaimana Dia mewujudkan Isa ‘alaihissalam

dari seorang ibu tanpa bapak. Sebagaimana Dia menjadikan Isa mampu berbicara di buaian sebagaimana pula Dia merubah tongkat Musa ‘alaihis salam menjadi seekor ular yang bergerakgerak. Tatkala Musa memukulkan tongkat tersebut ke laut maka lautpun terbelah dan menjadi sebuah jalan yang bisa dilewati Musa beserta kaumnya. Sebagaimana pula Allah mampu membelah bulan untuk penutup para Rasul, Muhammad sollallohu ‘alaihi wa sallam, menjadikan pohon bisa mengucapkan salam kepada beliau ketika melewatinya. Dia menjadikan hewan bersaksi atas

kerasulan beliau di hadapan beliau dengan suara yang bisa didengar manusia. Hewan itu berkata: Aku bersaksi engkau utusan Allah. Beliau pernah diperjalankan di atas Buraq dari masjid Haram ke masjid Al Aqsa. Kemudian beliau dimi’rojkan ke langit ditemani malaikat Jibril hingga sampai di atas langit. Lalu Allah ta’aala berbicara kepada beliau dan mewajibkan sholat atas beliau. Kemudian kembali ke masjid Al Haram di bumi. Beliau melihat di perjalanan para penghuni langit. Semua itu terjadi hanya pada tempo semalam sebelum terbit fajar. Kisah Isra’ Mi’raj ini masyhur baik di Al Qur’an, hadits maupun buku-buku sejarah.

Sekiranya kematian didapati di kampung akhirat niscaya matilah penghuni neraka karena sekedar melihatnya. Akan tetapi kematian itu hanyalah sekali saja sebagai sarana manusia pindah dari kehidupan dunia menuju akhirat. Di dalam Al Qur’an disebutkan secara mendetail tentang kematian, kebangkitan dan hisab (penghitungan amal perbuatan), pembalasan, surga dan neraka serta semua yang kami sebutkan tadi. Allah ta’ala berfirman di dalam Al Qur’an :

"dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain." (QS. Toha : 55)

"Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami ; dan dia lupa kepada kejadiaannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Robb yang menciptakannya kali pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (QS. Yasin : 78-79)

Allah Ta'ala berfirman : "Orang-orang yang kafir menyangka, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.

Katakanlah: “Tidak demikian, demi Robbku, benarbenar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. At Taghabun : 7)

Allah memberitakan bahwa apabila Dia telah membangkitkan orang-orang yang mendustakan adanya kebangkitan setelah mati dan adanya neraka, Dia akan siksa mereka di neraka Jahanam seraya dikatakan kepada mereka :

"Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (QS. Sajdah : 20)

Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Alah. Aku bersaksi bahwa surga itu benar, neraka itu benar. Kiamat itu akan tiba tiada keraguan lagi. Allah akan membangkitkan semua yang ada di kubur untuk dihisab amal perbuatannya dan diberi balasan. Semua yang dikhabarkan Allah dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya adalah benar. Saya mengajak anda wahai orang yang berakal untuk

beriman kepada persaksian ini, menegaskannya terang-terangan dan mengamalkan maknanya. Inilah jalan keselamatan.

Wahai orang yang berakal, jika anda telah mengenal bahwa Allah, Dialah Robbmu yang telah menciptakanmu dan Dia akan membangkitkanmu untuk memberikan kepadamu balasan atas amal perbuatanmu. Maka ketahuilah bahwa Allah telah mengutus kepadamu dan kepada seluruh manusia seorang Rasul yang memerintahkan kepadamu untuk taat dan mengikutinya. Dia mengabarkan bahwa jalan mengenal ibadah kepada-Nya secara benar hanyalah dengan mengikuti Rasul ini dan beribadah kepada Allah dengan syariat-Nya yang telah diembankan-Nya kepada Rasul tersebut. Rasul mulia yang wajib bagi seluruh manusia mengimani dan mengikutinya ini adalah penutup para rasul sekaligus utusan Allah bagi seluruh umat manusia, yaitu Muhammad seorang nabi yang tidak membaca dan menulis yang telah diberitakan sebagai kabar gembira oleh Musa dan Isa lebih dari 40 tempat di Taurat dan Injil yang dibaca orang yahudi dan nasrani sebelum mereka mempermainkan dan merubah kedua kitab ini.

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Saba’ : 28)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al Anbiya’ : 107)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar