ummat manusia :
-. http://qishash-qsh.blogspot.com/2011/11/manusia.html
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Ishaq bin Manshur menuturkan kepada saya. Dia berkata; Abu Dawud at-Thoyalisi mengabarkan kepada saya. Dia berkata; Ibrahim bin Sa’d menuturkan kepada kami dari ayahnya, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan terjadi fitnah/gempuran cobaan, orang yang tidur di saat itu lebih baik daripada orang yang terjaga. Orang yang terjaga lebih baik daripada yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik daripada yang berlari. Maka barangsiapa yang mendapatkan tempat kembali atau untuk berlindung hendaknya dia segera mencari perlindungan dengannya.” (Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari dalam Shahihnya di Kitab al-Fitan, bab maa takuunu fitnatul qa’id fiha khairun minal qaa’im [hadits no. 7081], diterjemahkan dari Shahih Muslim cet Darul Kutub Ilmiyah, hal. 1105).
Imam Muslim rahimahullah juga meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Qutaibah bin Sa’id menuturkan kepada kami dari Malik bin Anas di dalam riwayat yang dibacakan di hadapannya dari Abu Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali sampai pada suatu ketika seorang lelaki melewati kuburan seseorang maka dia pun berkata, ‘Aduhai alangkah enaknya kalau aku sekarang berada di tempatnya.’.” (Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari di dalam Shahihnya di Kitab al-Fitan, bab laa taquumus sa’ah hatta yughbatha ahlul qubur [hadits no. 7115], diterjemahkan dari Shahih Muslim cet Darul Kutub Ilmiyah, hal. 1114).
Imam Mahdi akan muncul sebagai Kalifah Muslim terakhir.
Tanda-tanda kecil terjadi dan di antaranya adalah:
- Munculnya Nabi Muhammad dan wafatnya (sudah terjadi, kelahiran Muhammad sendiri dipahami sebagai tanda dari hari penghakiman.)
- Waktu akan berlalu lebih cepat.
- Perang dan pembunuhan menjadi lazim di antara manusia.
- Merebaknya pencurian,penipuan dan skandal di antara manusia.
- Merebaknya perzinahan.
- Munculnya bangunan-bangunan besar.
- Popularitas minuman-minuman beralkohol di antara manusia, hingga namanya diubah, misalnya: bir, anggur, jenever dan seterusnya.
- Padang gurun Arab berubah menjadi hijau.
- Bangunan-bangunan yang lebih tinggi daripada gunung-gunung di Mekkah dibangun di Mekkah.
- Matahari akan terbit di barat, menandai ditutupnya pintu pertobatan Allah dan orang-orang kafir tak dapat berbalik lagi setelah titik ini. Dikatakan bahwa matahari akan terbenam dan tidak terbit selama tiga hari hingga terbitnya di sebelah barat.
- Munculnya sang Dajjal , dan menipu mayoritas umat manusia untuk mengikut dan menyembah dia. Kelak ia akan dibunuh oleh Isa alaihissalam di Yerusalem.
- Turunnya Isa Almasih dari surga dan berdoa di belakang Imam Mahdi. Pada waktkunya ia akan membunuh babi, mematahkan salib, dan membunuh orang-orang kafir.
- Dilepaskannya Ya'juj Ma'juj, menyebabkan bala kelaparan dan bencana di dunia dan akhirnya menembakkan sebuah anak panah di langit untuk memperlihatkan bangsa-bangsa bahwa Allah dapat dibunuh, anak panah ini kemudian jatuh dengan ujung yang berlumur darah sehingga menyebabkan orang-orang mukmin yang lemah percaya akan hal itu dan takluk kepada Ya'juj dan Ma'juj. Mereka belakangan dibunuh oleh ulat yang muncul dari lubang hidung unta dan mayat-mayat mereka akan bertebaran di bumi.
- Seorang laki-laki muncul di Madinah dan diminta oleh para ulamanya untuk pindah ke Mekkah. Di sana ia akan dinyatakan sebagai Khalifah dan disebut Imam Mahdi dan memerintah sebagai Khalifah terakhir Islam yang memimpin umat manusia memasuki zaman kemakmuran yang tak pernah terlihat atau terdengar sebelumnya. Ia juga akan meluruskan semua sekte Islam menjadi Islam yang sejati. Namanya juga Muhammad bin Abdullah, nama yang sama dengan nama Nabi dan sebagai keturunannya,ia juga memiliki sebuah tanda gelap pada pipi kanannya dan rupa yang sama dengan Nabi Muhammad.
- Perang besar antara orang-orang Muslim dengan orang-orang Yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekalahan total orang-orang Yahudi
- Kematian Isa Almasih dan diikuti atau didahului oleh Imam Mahdi. Perhatikan bahwa hari penghakiman terjadi 60 tahun setelah naiknya Almasih ke surga.
- Munculnya Dabbat al-Ard seekor binatang yang aneh rupanya dari sebuah gunung di Mekkah, yang memiliki cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Dabbat al-Ard akan mencap manusia sebagai orang kafir atau orang mukmin.
- Akan terjadi serangan terhadap Mekkah tetapi pasukan-pasukan penyerang itu akan tenggelam di padang pasir sebelum mencapai Mekkah.
- Angin yang akan mengambil jiwa semua orang Muslim dan hanya meninggalkan orang-orang kafir di muka bumi.
- Ditiupnya terompet pertama yang mematikan semua manusia di muka bumi.
- Ditiupnya terompet kedua yang menandai kebangkitan.
- Penantian akan Penghakiman oleh seluruh umat manusia, sebuah proses yang dikatakan akan berlangsung selama ribuan tahun di bawah matahari yang membakar.
- Penghakiman atas umat manusia dimulai.
Firman Allah سبحانه و تعالى, yang artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqorah: 120)
Allah سبحانه و تعالى berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. Maka apabila mereka naik kapal(kendaraan) mereka men-do'a kepada Allah dengan me-murni-kan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),” (QS. al-’Ankabut [29] : 64 - 65)
Allah سبحانه و تعالى Berfirman : Dan berkata Ibrahim عَلَيْهِ السَلاَمُ : "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.” (Q.S Al-Ankabut ayat 25)
Dalam hadist qudsi, Allah سبحانه و تعالى berfirman :''Siapa yang tidak mau bersyukur atas nikmat pemberian-Ku, dan tidak mau bersabar atas cobaan-Ku, maka silahkan saja ia keluar dari kolong langit-Ku dan silahkan ia cari tuhan selain Aku!''
"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala." (Al-Anfal 8:31)
"Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta." (Shad 38:4)
"Dan tatkala kebenaran (Al Quran) itu datang kepada mereka, mereka berkata: "Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya." (Al-Zukhruf 43:30)
Freemasonry :
By Harun Yahya :bagian penutup, beliau adnan oktar terlalu cepat mengambil kesimpulan..
-. http://www.harunyahya.com/indo/buku/globalfreemasonry01.htm
Global Freemasonry :
Buka di awal mula permusuhan iblis kepada Nabi Adam..
-. http://smgselalu.blogspot.com/2011/08/bangsa-jin-jin-syaitan-iblis.html
Rasulullah صلى الله عليه و سلم Bersabda : "Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah." (HR. Abu Dawud)
PENGARUH FREEMASONRY DI INDONESIA
-. http://smgselalu.blogspot.com/2011/08/pengaruh-freemason-dan-zionis-di.html
Rintihan Ummat Islam :
Kejatuhan Khilafah Othmaniyyah :
Dewasa ini dunia Islam terpecah-belah menjadi aneka nation-states
(negara berdasarkan kebangsaan) tidak seperti Khilafah Islamiyyah yang
menyatukan kaum muslimin dari berbagai bangsa dan wilayah berdasarkan
ikatan aqidah kalimat Tauhid لا اله الا الله dan sunnah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم
. Sebenarnya realitas ummat Islam selama belasan abad di bawah naungan
Khilafah tidaklah sepenuhnya konstan dalam kebaikan. Ada gradasi yang
-perlahan tapi pasti- memperlihatkan suatu dekadensi hingga senanglah
kaum kuffar menyaksikan runtuhnya Khilafah dan tercerai-berainya kaum
muslimin seperti dewasa ini. Hal ini telah diprediksikan oleh rasulullah
صلى الله عليه و سلم lima belas abad yang lalu:
لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً
فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي
تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
Dari Abu Umamah Al Bahili dari Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sungguh ikatan Islam akan terurai simpul demi simpul. Setiap satu simpul terurai maka manusia akan bergantungan pada simpul berikutnya. Yang pertama kali terurai adalah simpul hukum dan yang paling akhir adalah simpul sholat." (AHMAD - 21139)
Penegakkan hukum Allah سبحانه و تعالى telah mengalami dekadensi dari masa ke masa. Pada babak paling awal penegakkan hukum berlangsung prima karena baik person pemimpin maupun konstitusi Daulah Islamiyyah langsung di tangani oleh Rasulullah Muhammad صلى الله عليه و سلم
, teladan utama orang-orang beriman. Kemudian pada babak berikutnya
ummat Islam menyaksikan penegakkan hukum yang masih tetap baik –walau
tentunya tidak se-prima di masa Nabi صلى الله عليه و سلم - di bawah person pemimpin yang dijuluki al-Khulafa ar-Rasyidun dan konstitusi Khilafah Islamiyyah, terdiri dari para sahabat utama Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.
Lalu pada babak selanjutnya penegakkan hukum mulai mengalami masalah karena antara person pemimpin dan konstitusi Khilafah Islamiyyah tidak selalu sinkron. Person pemimpin terdiri dari para khalifah yang dijuluki Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم sebagai para Mulkan ‘Aadhdhon (para penguasa yang menggigit). Namun konstitusi Khilafah Islamiyyah
masih baik karena secara formal tetap berlandaskan Islam di mana
berbagai urusan dirujuk kepada Allah (Al-Qur’an) dan RasulNya
(As-Sunnah). Dalam sejarah dikenal sebagai era berbagai kerajaan Islam,
terutama tiga di antaranya yang sangat menonjol yaitu Dinasti Bani
Ummayyah, Dinasti Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Turki Utsmani. Pada
masa yang berlangsung hampir 13 abad itu person pemimpinnya bermasalah,
namun konstitusi Khilafah Islamiyyah masih relatif cukup Islami.
Namun sesudah itu masuklah ummat Islam ke dalam babak yang paling kelam dalam sejarahnya di mana baik person pemimpin maupun konstitusi lembaga kenegaraan sungguh bermasalah. Inilah era yang oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم disebut era kepemimpinan Mulkan Jabbriyyan
(para penguasa yang memaksakan kehendak). Dan inilah era di mana dunia
modern ini berada. Dunia Islam tercabik-cabik ke dalam berbagai nation-states. Tidak ada satu wilayah tunggal ummat Islam yang memberlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى . Tidak ada satu blok tunggal kekuatan ummat Islam yang memelihara izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin). Sedangkan kepemimpin dunia justeru berpindah gilirannya ke tangan kaum kuffar yakni
the western civilization, dengan kekuatan kaum yahudi-nasrani sebagai
komandannya. Oleh karenanya seringkali disebut juga sebagai the judeo-christian civilization.
Pada
babak yang kelam ini dunia berjalan menuju kegelapan karena komandannya
tidak memiliki cahaya penerang apapun untuk menunjuki jalan manusia ke
arah tujuan semestinya. Malah para pemimpinnya justeru mengajak ummat
manusia –termasuk ummat Islam- memasuki lubang biawak kebinasaan di
dunia apalagi di akhirat. Persis sebagaimana diprediksikan oleh
Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ
سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ
سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Kamu akan mengikuti perilaku/tradisi/sistem hidup orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, "Apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)?" (HR Bukhary 3197)
Tetapi ada suatu pertanyaan mendasar yang perlu diajukan. Mengapa ummat Islam mengikuti perilaku/tradisi/sistem hidup kaum yahudi dan nasrani? Sesungguhnya dekadensi di bidang penegakkan hukum Allah سبحانه و تعالى bukanlah suatu fenomena yang berdiri sendiri. Ia tidak hanya berkenaan dengan hadir-tidaknya person pemimpin yang bermasalah serta berlaku tidaknya konstitusi Khilafah Islamiyyah di dalam tubuh kaum muslimin. Tetapi ia sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan dan mental kaum muslimin secara keseluruhannya yang telah dijangkiti suatu penyakit kronis yang telah disinyalir oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم .Penyakit itu bernama al-wahan. Artinya cinta dunia dan takut menghadapi kematian. Dan penyakit ini bukan hanya muncul di tengah kaum muslimin sesudah runtuhnya secara resmi Khilafah Islamiyyah pada tahun 1924. Tetapi bibit-bibit penyakit ini telah hadir sejak lama sebelum hal itu terjadi. Runtuhnya khilafah hanyalah merupakan faktor pemicu yang menyebabkan kian ganasnya virus penyakit al-wahan berkembang di dalam tubuh kaum muslimin seperti yang dapat kita saksikan dewasa ini.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ
أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ
يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ
وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ
وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ
الْمَوْتِ
Bersabda Rasulullah “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Fihak kaum kuffar pada hakekatnya tidak akan pernah sanggup melakukan apapun terhadap ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin) andaikan ummat ini benar-benar beriman dan yakin akan janji Allah سبحانه و تعالى berupa ihdal-husnayain (meraih salah satu dari dua kebaikan) yakni ‘isy kariiman au mut syahiidan (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah atau menggapai mati syahid).
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلا إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali ihdal-husnayain (salah satu dari dua kebaikan).” (QS At-Taubah 51-52)
Dalam kitab tafsir Fathul Qadir dikatakan bahwa makna salah satu dari dua kebaikan ialah:
إما النصرة أو الشهادة
“Atau kemenangan atau mati syahid”.
Sepanjang sejarah Islam fihak musuh senantiasa berusaha menghilangkan gairah kaum muslimin untuk meraih salah satu dari dua kebaikan
di atas. Mereka melakukan segala upaya untuk memadamkan semangat
perjuangan kaum muslimin. Bayangkan, mereka sampai perlu melansir perang Salib
selama dua abad (dua ratus tahun)! Namun ummat Islam semakin diperangi
semakin menjadi-jadi semangat berperangnya (baca: hubbul-jihad wa
asy-syahadah/ cinta jihad dan mati syahid). Kalimat legendaris yang
diucapkan Panglima Khalid bin Walid ra ketika memimpin pasukan Islam
yang jauh lebih sedikit jumlahnya daripada pasukan Romawi telah
menginspirasi pasukan Islam sepanjang zaman:
جئت بأناس يحبون الموت كما تحبون الحياة
“Aku datang dengan sejumlah manusia yang mencintai kematian melebihi kalian (hai kaum Romawi) dalam mencintai kehidupan...!”
Akhirnya kaum yahudi-nasrani merubah strategi mereka menghadapi kaum muslimin. Mulailah era al-ghazwu al-fikri (perang ideologis) diterapkan menghadapi kaum muslimin. Mulailah mereka meracuni hati dan fikiran kaum muslimin melalui harta, wanita dan perebutan tahta antara sesama muslimin. Mulailah politik belah bambu alias devide et empera diterapkan. Mulailah berbagai ideologi asing buatan kaum kuffar diperkenalkan dan dipromosikan oleh para orientalis yang belajar Islam untuk dijadikan pembungkus kebusukan berbagai ideologi menyesatkan tersebut. Mulailah mereka memperkenalkan makna-makna baru lagi sesat terhadap berbagai istilah Islam yang sudah lama disepakati pemahamannya oleh kaum muslimin sejak dahulu kala. Akhirnya tersebarlah di tengah ummat Islam makna-makna asing lagi menyesatkan terhadap kata-kata seperti al-jihad fi sabilillah, rahmatan lil ‘aalamiin, dien, ‘ibadah, rabb dan ilah.
Alhasil
dekadensi di dalam tubuh ummat Islam tidak hanya terjadi pada bab
penegakkan hukum semata. Tetapi dekadensi di berbagai bidang lainnya
turut menyempurnakan keruntuhan ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan
Islam dan kaum muslimin). Sehingga kaum kuffarpun akhirnya menikmati
buah ketidak-loyalan kaum muslimin terhadap agama Allah سبحانه و تعالى dan sunnah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم . Maka mulailah babak paling kelam dalam sejarah Islam berlangsung.
Di babak ini kaum yahudi dan kaum nasrani (yang telah ter-yahudi-kan) sangat ingin memastikan bahwa ummat manusia –apalagi ummat Islam- tidak pernah lagi boleh menengok ke belakang. Ummat Islam harus diharamkan berfikir menghidupkan kembali ide Khilafah Islamiyyah. Sebab ia telah menjadi sejarah dan harus tetap tersimpan dalam lembaran sejarah semata. Sementara itu kaum kuffar selanjutnya leluasa mempersiapkan dunia dengan sebuah grand-design yang sudah lama mereka rencanakan berupa ide pembentukan sebuah sistem global tunggal bernama Novus Ordo Seclorum alias the New World Order (tatanan dunia baru). Bahkan secara lebih spesifik namun tersamar kaum yahudi telah mencanangkan bahwa NOS sesungguhnya dibangun dalam rangka menyambut kehadiran sang pemimpin yang mereka nanti-nantikan sejak lama yaitu si mata tunggal alias Ad-Dajjal. Oleh karenanya kita temukan beberapa statement dari para pemimpin mereka seperti misalnya:
Henry Kissinger:
"…apa yang dinamakan terorisme di Amerika, tapi sebenarnya adalah
kebangkitan Islam radikal terhadap dunia secular, dan terhadap dunia
yang demokratis, atas nama pendirian kembali semacam Kekhalifahan."
Pada tanggal 5 Oktober 2005, Menteri Dalam Negeri Inggris, Charles Clarke
menyampaikan pidato tentang Perang Melawan Terorisme di The Heritage
Foundation (sebuah pusat kajian neo konservatif di Washington DC ).
Dimana dia menyatakan:
"Apa
yang mendorong orang-orang itu adalah ide-ide. Dan berbeda dengan gerakan
kebebasan di era pasca Perang Dunia II di banyak belahan dunia, ide-ide itu
bukanlah untuk menggapai ide-ide politik seperti kemerdekaan nasional dari
penjajahan, atau persamaan bagi semua penduduk tanpa membedakan suku dan
keyakinan, atau kebebasan berekspresi tanpa tekanan totaliter. Ambisi-ambisi
itu adalah, paling tidak secara prinsip, bisa dirundingkan dan dalam banyak hal
telah dimusyawarahkan. Namun, tidak ada perundingan bagi pendirian kembali Khilafah;
tidak ada perundingan bagi penerapan Hukum Syariah; dan tidak ada perundingan
tentang penindasan atas persamaan antara laki-laki dan perempuan; tidak ada
perundingan untuk mengakhiri kebebasan berbicara. Nilai-nilai itu adalah sangat
fundamental bagi peradaban kami dan tidak dimungkinkan adanya
perundingan."
Dalam pidatonya di awal bulan November 2005 George Bush Jr
menyatakan bahwa kaum militant sedang berusaha untuk mendirikan sebuah
"kekaisaran Islam radikal":
"Ide membunuh dari kaum Islam radikal adalah tantangan yang besar di
abad baru kita. Sama seperti ideology komunisme, musuh kita yang baru ini
mengajarkan bahwa individu yang tidak berdosa bisa dikorbankan untuk bisa
menjalankan visi politik. Kaum militan percaya bahwa mereka dapat menyatukan
kaum muslimin dengan cara menguasai Negara, sehingga dengan cara itu mereka
menumbangkan semua pemerintahan moderat di wilayah dan mendirikan sebuah kekaisaran
Islam yang membentang dari Spanyol hingga Indonesia."
Sedangkan berkenaan dengan NOS, kita temukan suatu pernyataan dari Bush
Senior di tahun 1991 yang ternyata dibuktikan sebaliknya pada dekade
berikutnya. Pernyataannya di antaranya sebagai berikut:
“Until now, the world we’ve known has been a world divided – a world of
barbed wire and concrete block, conflict and cold war.
Now, we can see a new world coming into view. A world in which there is the
very real prospect of a new world order. In the words of Winston
Churchill, a "world order" in which "the principles of justice
and fair play ... protect the weak against the strong ..." A world where
the United Nations, freed from cold war stalemate, is poised to fulfil the
historic vision of its founders. A world in which freedom and respect for human
rights find a home among all nations.
The Gulf war put this new world to its first test, and, my fellow
Americans, we passed that test.”
Jelaslah bahwa para pendukung the New World Order memiliki agenda yang sangat berbeda –bertentangan lebih tepatnya- dengan kaum muslimin yang faham dan bangga akan sejarahnya. Tidak ada muslim-mukmin yang bisa melupakan masa lalunya. Sebab kendati Khilafah Islamiyyah sudah tiada, namun karena ia telah berlangsung belasan abad sulit untuk begitu saja dilupakan. Sedangkan hegemoni Novus Ordo Seclorum alias Sistem Dajjal belum ada seabad. Dan para pengusung sistem batil ini masih berjuang keras memastikan dan memuluskan eksistensinya. Mereka sangat khawatir jika sebelum pemimpin mereka datang, yakni Ad-Dajjal, ummat Islam keburu bangun kembali dari tidur mereka dan bergerak bangkit mewujudkan kembali Khilafah Islamiyyah yang diyakini berlandaskan Kitabullah Al-Qur’anul Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah.
Bagi muslim-mukmin yang sadar, maka urusan tegaknya kembali Khilafah
Islamiyyah bukanlah sekedar mengenang kembali nostalgia masa lalu. Urusan ini
berkaitan erat dengan iman dan keyakinan akan janji Allah سبحانه و تعالى yang tidak pernah berdusta serta prediksi Nabi
Muhammad صلى الله عليه و سلم mengenai skenario Akhir Zaman yang tidak pernah meleset. Betapapun tampak
digdayanya kekuatan kaum kuffar barat, kaum yahudi-nasrani serta para antek
kaki-tangan mereka dari sebagian kaum musyrikin dan munafikin yang telah
berhasil mereka rekrut dengan kebijakan stick and carrot.
Urusan siapa yang Allah سبحانه و تعالى izinkan memimpin dunia adalah urusan giliran. Ada
kalanya Allah سبحانه و تعالى percayakan kepada kaum beriman dan ada kalanya
dipercayakan kepada kaum kuffar. Dewasa ini giliran sedang Allah سبحانه و تعالى serahkan kepada kaum kuffar. Ummat Islam wajib
bersabar dan melipat-gandakan kesabaran. Kesabaran untuk terus menyempurnakan
persiapan diri, keluarga dan ummat di berbagai bidang, sejak dari bina
al-iman wa at-tauhid hingga bina ad-da’wah wa al-jihad. Kesabaran
untuk tidak mudah tergoda oleh rayuan pengusung NOS yang membujuk ummat Islam
untuk memandang baik berkompromi dan kerja-sama dengan NOS guna memelihara
nilai-nilai Sistem Dajjal. Kesabaran untuk tidak terjerembab ke dalam berbagai
fitnah zaman yang telah meliputi segenap aspek kehidupan manusia. Fitnah yang
telah meliputi aspek ideologi, politik, sosial, budaya, ekonomi, militer,
pendidikan, hukum, kesehatan, informasi dan lain-lainnya.
Babak ini boleh jadi merupakan babak di mana ummat Islam sedang babak
belur, tetapi ia bukan alasan untuk membiarkan diri mengembangkan defeated
mentality (mental pecundang) sehingga kemenangan kaum kuffar sedemikian
menyilaukan sehingga seorang muslim menggunakan kaedah if you can’t beat
them, then you join them (jika kamu tidak dapat mengalahkan mereka, maka
bergabung sajalah dengan mereka). Sehingga kita mendengar mereka yang
sedemikian rupa tersilaukan melihat kedigdayaan kaum kuffar tega secara
terang-terangan mengungkapkan hilangnya kepercayaan diri terhadap perlunya
institusi Khilafah Islamiyyah. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji”uun.
Padahal Rasulullah صلى الله عليه و سلم dengan jelas menyatakan bahwa sesudah babak yang penuh fitnah ini, niscaya
Allah سبحانه و تعالى akan izinkan tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah
berdasarkan manhaj Kenabian.
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى
مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا
فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ
يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ
تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً
عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
”Akan berlangsung nubuwwah
(kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah
kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk
mengakhirinya. Kemudian berlangsung khilafah menurut manhaj kenabian
selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila
Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung para Mulkan ‘Aadhdhon (para penguasa yang menggigit) selama
kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia
menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung kepemimpinan Mulkan
Jabbriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak) selama kurun waktu
tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki
untuk mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali khilafah menurut manhaj kenabian.
Kemudian beliau berhenti”. (AHMAD - 17680) @@@
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:
(يَتَقَارَبُ
الزّمَانُ، وَيَنْقُصُ العلم، وَيُلْقَىَ الشُّحُّ، وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ،
وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ). قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أيُّمَا هُوَ؟ قَالَ:
(الْقَتْلُ الْقَتْلُ).
“Masa
saling berdekatan, ilmu berkurang, kepelitan tersebar, berbagai fitnah
muncul, dan banyak kekacauan.” Mereka bertanya: ”wahai Rasulullah,
apakah kekacauan itu?’ Beliau menjawab: “pembunuhan demi pembunuhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu)
Disini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan tentang
sebuah masa yang sangat buruk. Di mana ilmu berkurang, kepelitan
tersebar, serta muncul berbagai fitnah, dan kekecauan. Masa kita ini
adalah saat yang tepat untuk kita memahami hadits diatas. Di zaman ini,
ilmu telah sedemikian berkurang, sehingga sangat langka untuk kita temui
di tengah masyarakat muslimin, seorang yang bisa disebut sebagai ulama.
Kondisi ini semakin diperparah dengan kemunculan berbagai fitnah dan
kekacauan di tengah-tengah mereka.
Termasuk yang perlu kita waspadai di masa ini dari sekian fitnah dan keributan yang terjadi adalah para tokoh penyesat umat.
Di dalam hadits Tsauban radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي َاْلأَئِمَةَ الْمُضِلِّينَ
“Hanya saja yang aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin (baca: tokoh) yang menyesatkan.”
(HR. Ahmad dan Ad-Darimi dengan sanad yang shahih sesuai dengan syarat
Al Imam Muslim, sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh Al Albani
rahimahullah dalam As-Shahihah 4/110)
Dalam
hadits diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggunakan kata
‘hanya saja’ menunjukkan bahwa kekhawatiran beliau terhadap para
pemimpin (baca:tokoh) yang menyesatkan sedemikian kuat. Karena mereka
adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka sangat mampu untuk
menyesat umat ini dari jalan Allah.
Allah berfirman mengenai orang-orang yang binasa:
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
“Dan
mereka berkata: “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menta`ati para
pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan
(yang benar).” (Al-Ahzab: 67)
Maka
kita perlu berhati-hati dari bahaya laten para tokoh yang menyesatkan.
Mereka memiliki lisan yang mampu untuk menyesatkan umat dengan mengolah
kata dan bersilat lidah. Demikianlah keadaan mereka.
Maka ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya oleh Ziyad bin Fudhail:
“Apa
yang dapat menghancurkan Islam?” ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu
menjawab: “Yang menghancurkan Islam adalah ketergelinciran seorang yang
‘alim, dan seorang munafik yang berdebat dengan menggunakan al-kitab.”
Ini
adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka akan menyesatkan kaum
muslimin dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan
dalil-dalil syar’i namun bukan pada tempatnya. Demi Allah, pada masa
ini, masyarakat kita dikepung oleh tipikal-tipikal pemimpin maupun tokoh
yang seperti itu. Menyeruak di sekitar mereka, para ulama su` (jahat)
yang dengan segala kelihain dan kelicikan, menyesatkan umat dengan
berbagai syubhat dan kerancuan pemikiran. Oleh karena itu, kita dituntut
untuk mewaspadai suasana genting ini, dengan mempelajari agama Allah
Subhanahu wa Ta’ala dari para ulama yang mengamalkan dan memperjuangkan
agama Allah dengan segala yang mereka miliki. Inilah satu-satunya
penanganan yang paling efektif dalam menanggulangi gejolak fitnah yang
sedahsyat itu.
Berapa
banyak orang yang menyuarakan kebenaran, namun sedikit diantara mereka
yang bisa menunjukkan bahwa yang benar itu adalah benar, dan dia
benar-benar di atas yang benar . Oleh sebab itu, Ibnu Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu menegaskan: “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi dia tidak mendapatkannya.”
Para
pemimpin atau tokoh penyesat umat lebih berbahaya bagi kaum muslimin
daripada musuh-musuh Allah yang menyerang dari luar lingkup kaum
muslimin. Apakah mereka dari kalangan Yahudi maupun Nashara. Kalau
mereka dari kalangan orang-orang yang kafir, tentunya kebanyakan kaum
muslimin waspada terhadap berbagai makar mereka. Namun bagaimana dengan
musuh dalam selimut yang berbaju sama, berkopiah sama, dan berpenampilan
sama seperti kaum muslimin, bahkan beramal pada sebagian amalan, sama
seperti kaum muslimin. Mereka shalat seperti kaum muslimin, dan
berbicara dengan lisan/bahasa kaum muslimin. Akan tetapi mereka adalah
para penyeru kepada neraka jahannam.
Di dalam hadits Hudzaifah bin Al Yamaan radhiyallahu ’anhu disebutkan:
(نَعَمْ،
دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ، مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا
قَذَفُوْهُ فِيْهَا). قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، صِفْهُمْ لَنَا؟
فَقَالَ: (هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا، وَيَتَكَلَّمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا).
“Ya,
para da’i yang mengajak kepada pintu-pintu neraka jahannam. Barangsiapa
yang memehuhi panggilan mereka, mereka akan mencampakkannya ke dalam
neraka jahanam itu.” Aku bertanya: “wahai Rasulullah! Sebutkan ciri-ciri
mereka kepada kami”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Mereka dari jenis kita dan berbicara dengan lisan-lisan (bahasa-bahasa)
kita.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Inilah bahaya laten yang sangat kejam dalam membinasakan kaum muslimin . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa ilmu.” (Al-An’am: 119)
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَمَنْ يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Tetapi
orang-orang yang dzalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu
pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah
disesatkan oleh Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.” (Ar-Rum: 29)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari kejahatan para tokoh penyesat umat. Wallahu a’lam bish shawab
Sumber: http://www.ahlussunnah-jakarta.com/ dari http://alhujjah.wordpress.com oleh: Abu Muhammad Abdul Mu’thi Al Maidani Judul: Tokoh Penyesat Umat
Informasi akan terus dilengkapi dengan sumber yang jelas, tepat, benar
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar