Allah
berfirman, “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk
manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi seluruh alam,”(Q.S. Ali Imran [3]: 96)
Menurut Al-Qurthubi yang dipaparkan
oleh Sami bin Abdullah al-Maghluluts (dalam Atlas Sejarah Para Nabi
& Rasul) berpendapat, dalam menafsirkan ayat tersebut bahwa orang
yang pertama kali membangun Baitullah (Ka'bah) ini adalah Adam. Ali bin
Abu Thalib berkata, “Allah memerintahkan para malaikat untuk membangun
Baitullah di bumi dan bertawaf di sana. Peristiwa tersebut terjadi
sebelum adam diturunkan ke bumi. Setelah turun, Adam menyempurnakan
bangunannya dan bertawaf di sana, juga para nabi setelahnya. Kemudian
pembangunan Baitullah terebut kembali disempurnakan oleh Nabi Ibrahim.”
Judul artikel ini diambil dari salah satu sub judul Ensiklopedi
Kemujizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an & Sunah. Islam sebagai sebuah
sinar yang dibawa Rasullah pun harus merata penyebarannya hingga ke
seluruh penjuru bumi. Dimana dasar menunjuk Kakbah (Baitullah) adalah
poros bumi, yakni mengacu kepada Surat Asy-Syura. Allah berfirman, “Dan
demikianlah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab, agar
engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) di sekelilingnya.” (Q.S. Asy-Syura [42]: 7).
Riset yang dilakukan Lembaga Kemukjizatan Al-Qur’an dan As-Sunnah di
Mekah al-Mukarramah telah menyimpulkan berbagai informasi penting.
Informasi penting tersebut, antara lain menyatakan bahwa bumi itu
berbentuk bulat, tepatnya bulat telur sehingga porosnya bukan berupa
titik pusat, melainkan segitiga.
Berdasarkan gambar yang
dihasilkan diperoleh pesawat ruang angkasa, kota Mekah itu berbentuk
segitiga. Hasil ini diperoleh saat pesawat tersebut telah melewati ruang
angkasa.
Selain itu, diperoleh juga kenyataan lain yang sangat
penting untuk diketahui, yaitu bahwa alam semesta ini berubah menjadi
gelap saat pesawat telah melewati 200 km. Sebagaimana firman Allah ,
gelap merupakan unsur utama alam raya:
“Dan suatu tanda (kebesaran
Allah) bagi mereka adalah malam: Kami tanggalkan siang dari (malam) itu,
maka ketika itu mereka (berada dalam kegelapan),” (QS. Yasin [36]: 37).
“Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah
dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya
(terang benderang).” (QS.An-Naziat [79]: 27-29).
Saat pesawat
semakin tinggi menjelajahi ruang angkasa, di tengah kegelapan itu
ditemukan cahaya yang muncul dari bawah bumi. Setelah ditelusuri,
ternyata cahaya itu berasal dari kota Mekah, tepatnya dari Baitullah.
Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak
berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet
Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Saat para astronaut hendak
mengetahui pencapaian cahaya tersebut, didapati bahwa cahaya tersebut
terus bersinar menembus alam raya dan ruang angkasa tanpa batas.
karena penemuan itu, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet,
tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya
ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area
yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita
mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak
akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara
kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di
Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak
dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika
kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang
oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan
secara ilmiah.
Muhammad sayyid membahas masalah ini dengan
Abdullah al-Mushlih di Lembaga Kemukjizatan Al-Qur’an dan As-Sunnah,
disimpulkan bahwa Baitullah merupakan ketentuan dan ketetapan Sang
Pencipta. Burung Merpati dan burung-burung lainnya pun terbang
mengintari rumah itu, tidak terbang di atasnya. Burung mampu melihat
sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Manusia hanya mampu
melihat satu dari sepuluh juta bagian yang ada. Penglihatan manusia
hanya mencapai 400-700 milyar frekuensi per detik, yakni warna merah
hingga merah jingga (violet). Di luar batas ini, manusia tidak mampu
melihat apa pun.
Allah berfirman :
“Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat, dan demi apa yang tidak kamu lihat,” (QS. Al-Haqqah [69]: 38-39).
Makkah juga disebut Bakkah tempat di mana umat Islam melaksanakan haji
itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi
kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air
(samudera yang sangat luas).
Kemudian gunung api di dasar samudera
ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah
besar yang membentuk "bukit". Dan bukit ini adalah tempat Allah
memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu
basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling
purba di bumi. Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus
memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling
tua di dunia.
Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini?
Jawaban adalah ya..
Nabi bersabda:"Ka'bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini di perluas."
Dan ini didukung oleh fakta tersebut.
Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual
tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu
kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada
dia bahwa Ka'bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas
potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt
mengayun-ayun di Makkah..
Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain
Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di
kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis
pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh
benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk
menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis
bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang
sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk
menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda,
serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa
Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan
menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan
garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang
sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut.
(Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar
Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang
sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi
lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan
bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur
di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus
memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi
ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk
membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini
diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut :
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya
kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) sekelilingnya..’ (Q.S asy-Syura: 7)
Kata
‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di
sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan
yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu
(ibu) mempunyai arti yang penting di dalam Islam.
Sebagaimana
seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan
sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian
ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota
lain.
Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang
seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang
dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan
satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan
Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan
mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan
wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak
melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika
mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu
Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui
waktu shalat.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah
berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (Q.S ar-Rahman:33)
Kata
aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan
ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari
ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter
lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi).
Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah
juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada
hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah
berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi
(maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’
Thawaf di Sekitar Makkah dan Tawaf Makhluk
Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai
dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum
jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta
dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.
tawaf Atom
Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan
dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu
sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein
terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah
memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.
Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan
dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi
diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia
mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada
porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum
jam.
tawaf peredaran darah
Perputaran matahari pada
porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua
sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan
dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan
dengan arah jarum jam.
Semua keterangan itu membuktikan bahwa
Ka'bah merupakan poros bumi. Peredaran dan perputaran bumi dimulai dari
poros ini. Berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali pun menjadi
bermakna, begitu pula dengan angka tujuh. Zat yang bermasa atom paling
kecil, yaitu hidrogen, jika dibangkitkan elektronnya, akan berputar
sebanyak tujuh putaran energi.
Note:
Yang pernah belajar
Matematika, mungkin pernah mendengar nama Fibonacci. Dia adalah seorang
ahli matematika yang hidup di era middle age di Aljazair. Masa kecilnya
pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga akhirnya
Fibonacci membawa ilmu tersebut mengguncang Eropa.
Golden Ratio ialah Ratio yang Betul-Betul mencengangkan.
Sebentar lagi, Anda akan melihat bukti-bukti ilmiah luar biasa dari
misteri yang tetap tersembunyi di Kota Suci Mekkah Selama Ribuan Tahun.
Mekkah dikehendaki sebagai arah bersujud, tempat konvensi miliaran umat
Islam dan sebagai pusat suci Islam. Orang-orang Muslim, yang sanggup,
disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan melalui Ka’bah, Muzdelife
dan Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi Konstan-1,618,
jumlah Nilai unggulan matematika. Sang Pencipta selalu menggunakan
nomor yang sama dalam berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse
hati kita, rasio aspek spiral DNA, di desain khusus yang disebut alam
semesta dodecehadron, dalam aturan array daun tanaman yang disebut
phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju, kristal, dalam struktur spiral
banyak galaksi. Pencipta menggunakan nomor yang sama, jumlah rasio emas
senilai 1,618 …
Ditetapkan bahwa rasio ini telah digunakan
untuk desain arsitektur, bahkan Piramida di Mesir. Kepler astronom
terkenal, Mendefinisikan Angka ini sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak
pelukis terkenal, insinyur dan arsitek, seperti Leonardo Da Vinci,
telah menggunakan rasio ini dalam karya seni mereka selama ratusan
tahun.
Proporsi jarak antara Mekah dan Kutub Utara dengan jarak
antara Mekah dan Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang merupakan Golden
Ratio. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan
jarak antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban
belum selesai The Golden Ratio Point of the World adalah di kota Mekkah
menurut peta lintang dan bujur yang merupakan penentu umum manusia untuk
lokasi.
Proporsi jarak timur ke barat Mekah jarak garis solstice
lagi 1,618 unit. Selain itu, seperti ditunjukkan pada Gambar, proporsi
jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan
perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan
rasio emas (Golden Ratio), 1,618 unit. The Golden Ratio Point of the
World selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam Daerah Suci yang meliputi
Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical meskipun variasi
kecil dalam perkiraan mereka.
Di rumah, Anda dapat tepat
mengukur jarak antara dua titik Dunia melalui Google World’s ruler
feature. Jika Anda ingin, Anda dapat dengan mudah memverifikasi
kebenaran rasio yang diberikan dengan menghitung garis lintang dan garis
bujur atau bahkan dengan menggunakan kalkulator sederhana.Pada gambar,
Anda awalnya melihat bagaimana untuk menemukan titik mulai dan berakhir
di kota Mekah dan Kutub Utara. Sehubungan dengan bujur dan lintang
positif nilai-nilai dan dengan mengambil sudut yang melayang ke tanah,
tetapi tidak ke laut, single Golden Ratio Point of the World adalah
Mekah.
Phi matrix program, program Amerika yang digunakan untuk
menampilkan rasio emas pada gambar. Jika kita mengasumsikan bujur dan
lintang peta Dunia sebagai lukisan abadi yang memiliki kedalaman tak
berujung, lalu buka di dalam program ini, kita akan menemukan bahwa
Golden Ratio Point of the World adalah Kota Mekkah.
Sama halnya
dengan massa atom paling besar, yaitu uranium. Jika dibangkitkan
elektronnya, uranium akan berputar juga sebanyak tujuh putaran energi.
Sesuai janji Allah, orang yang melakukan tawaf hingga ke multazam akan
dibebaskan dari siksaan neraka. Allah akan menutupi pintu itu. Tawaf
merupakan ritme yang bersesuaian dengan gerak alam raya, baik di langit
maupun tubuh manusia itu sendiri.
Secara otomatis, seluruh
anggota tubuh, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, akan
bertasbih dan bersyukur kepada Allah saat seseorang melakukan tawaf.
Atom-atom dalam tubuh pun menjadi serasi. Pada saat itu terjadi
persesuaian antara lisan seseorang dan seluruh gerak indra tubuh.
Allah berfirman, “Tidak ada satu pun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka” (QS. Al Isra:
44)
Al-Qur’an: Al Maidah-5:97.
Allah telah menjadikan Ka’bah,
rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi
manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah
menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Subhanallah)
Dirikanlah sholat, sungguh ini merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman :
- Qs. 4 an-nisaa’ :103- 104
Hai orang-orang yang beriman, Ruku’ dan sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu ; Berbuatlah kebaikan, supaya kamu mendapatkan kemenangan - Qs.
22 al-hajj : 77
Istilah Sholat berasal dari kata kerja Shalaah (yang
menyatakan suatu perbuatan) dan orang yang melakukannya disebut
Mushallin, sementara pusat tempat melakukannya disebut Musholla.
Kecuali bagi orang yang mushollin (yang mengerjakan sholat)
– Qs. 70 al-Ma’arij : 22
Jadikanlah sebagian dari maqam Ibrahim itu musholla (tempat sholat)
– Qs. 2 al-Baqarah: 125
Sholat merupakan suatu perbuatan memuliakan Allah yang menjadi suatu
tanda syukur kaum muslimin sebagai seorang hamba dengan gerakan dan
bacaan yang telah diatur khusus oleh Nabi Muhammad Saw yang tidak boleh
dirubah kecuali ada ketentuan-ketentuan yang memang
memperbolehkannya[1].
Perintah sholat sendiri sudah harus
diperkenalkan sejak dini kepada generasi muda Islam agar kelak
dikemudian hari mereka tidak lagi merasa canggung, malu atau malah tidak
bisa melakukannya.
Dari Amer bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, berkata :
Rasulullah Saw bersabda: ‘Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat
disaat mereka berumur 7 tahun dan pukullah mereka jika tidak
mengerjakannya saat mereka berumur 10 tahun’
- Hadis Riwayat Ahmad dan abu daud
Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat ; dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya - Qs. 20 thaahaa: 132
Dari Hadis kita mendapati bahwa mendirikan sholat sudah ditekankan
mulai umur 7 tahun dan bila sampai usia 10 tahun belum juga
melaksanakannya maka kita seyogyanya mulai diberi penegasan berupa
pukulan sampai mereka mau mendirikannya. ; Tentu pukulan yang dimaksud
disini tidak dengan tujuan menyakiti apalagi sampai pada tingkat
penganiayaan, namun sekedar memberi pengajaran dan peringatan agar mau
dan tidak malas untuk sholat. Bukankah secara paradoks siksa Allah jauh
lebih keras dari sekedar pukulan yang kita berikan dalam rangka
menyayangi anak-anak kita dan menghindarkan mereka dari azab Allah ?
Jagalah dirimu dari hari dimana seseorang tidak dapat membela orang
lain walau sedikitpun dan hari tidak diterima permintaan maaf serta
tidak ada tebusan baginya dan tidaklah mereka akan ditolong
Qs. 2 al-Baqarah : 48
Namun al-Quran juga disatu sisi tidak menjelaskan secara detil sejak
kapan dan bagaimana teknis pelaksanaan Sholat yang diperintahkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Meski demikian al-Quran secara tegas menyatakan bahwa
Sholat sudah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya, seperti perintah
Sholat kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya[2], kepada Nabi Syu’aib[3],
kepada Nabi Musa[4] dan kepada Nabi Isa al-Masih[5]. Pernyataan
al-Qur’an tersebut dibenarkan oleh cerita-cerita yang ada dalam Kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang mengisahkan tata cara beribadah
para Nabi sebelum Muhammad yaitu ada berdiri, ruku dan sujud yang jika
dirangkai maka menjadi Sholat seperti Sholatnya umat Islam.
Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah
Perjanjian Lama – Kitab Keluaran 34:8
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Perjanjian Lama – Kitab Mazmur 95:6
Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah
Perjanjian Lama – Kitab Yosua 5:14
Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya
Perjanjian Lama – Kitab I Raja-raja 18:42
Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,
lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
Perjanjian Lama – Kitab Bilangan 20:6
Kemudian ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu
jaraknya lalu ia berlutut dan berdoa - Perjanjian Baru – Injil Lukas
22:41
Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa
- Perjanjian Baru – Injil Markus 14:35
Dari kenyataan ini, maka jelas bagi umat Islam bahwa Sholat sudah
menjadi suatu tradisi dan ajaran yang baku bagi semua Nabi dan Rasul
Allah sepanjang jaman, sebagaimana firman-Nya :
Sebagai ketentuan Allah yang telah berlaku sejak dahulu, Kamu sekalipun tidak akan menemukan perubahan Bagi ketentuan ALLAH itu
- Qs. 48 al-fath: 23
Kisah perjalanan Nabi Muhammad mengarungi angkasa raya yang disebut
dengan istilah Isra’ dan Mi’raj yang menceritakan awal diperintahkannya
Sholat kepada Nabi Muhammad sebagaimana terdapat dalam beberapa hadis
yang dianggap shahih atau valid oleh sejumlah ulama secara logika justru
mengandung banyak ketidaksesuaian dengan fakta sejarah dan ayat-ayat
al-Quran sendiri.
Menurut hadis, Isra’ dan Mi’raj terjadi
sewaktu Khadijah, istri pertama Rasulullah wafat, dimana peristiwa ini
justru menjadi salah satu hiburan bagi Nabi yang baru ditinggalkan oleh
sang istri tercinta dan juga paman beliau, Abu Thalib dimana tahun ini
disebut dengan tahun duka cita atau aamul ilzan[6].
Sementara
sejarah juga mengatakan bahwa jauh sebelum terjadinya Isra’ dan Mi’raj,
Nabi Muhammad dipercaya telah melakukan Sholat berjemaah dengan
Khadijjah sebagaimana yang pernah dilihat dan ditanyakan oleh Ali bin
abu Thalib yang kala itu masih remaja[7].
Logikanya perintah
Sholat telah diterima oleh Nabi Muhammad bukan saat beliau Isra’ dan
Mi’raj namun jauh sebelum itu, apalagi secara obyektif ayat al-Qur’an
yang menceritakan mengenai peristiwa Mi’raj sama sekali tidak
menyinggung tentang adanya pemberian perintah Sholat kepada Nabi.[8] ;
Pada kedua surah tersebut hanya menekankan cerita perjalanan Nabi
tersebut dalam rangka menunjukkan sebagian dari kebesaran Allah dialam
semesta sekaligus merupakan kali kedua bagi Nabi melihat wujud asli dari
malaikat Jibril setelah sebelumnya pernah beliau saksikan saat pertama
mendapat wahyu di gua Hira.
Selain itu, diluar hadis Isra’ dan
Mi’raj yang menggambarkan Nabi memperoleh perintah Sholat pada peristiwa
tersebut, Imam Muslim dalam musnadnya ada meriwayatkan sebuah hadis
lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan cerita Mi’raj namun
disana menjelaskan bagaimana Nabi mempelajari Sholat dari malaikat
Jibril.
Dari Abu Mas’ud r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda :
turun Jibril, lalu dia menjadi imam bagiku Dan aku sholat bersamanya,
kemudian aku sholat bersamanya, lalu aku sholat bersamanya dan aku
sholat bersamanya dan aku sholat bersamanya Nabi menghitung dengan lima
anak jarinya - Hadis Riwayat Muslim[9]
Jika demikian adanya,
bagaimana dengan kebenaran hadis yang dipercaya oleh banyak orang bahwa
perintah Sholat baru diperoleh Nabi sewaktu isra’ dan mi’raj ?
Mungkin kedengarannya ekstrim, tetapi meragukan atau malah menolak
keabsahan validitas hadis-hadis tersebut bukanlah perbuatan yang tercela
apalagi berdosa, dalam hal ini kita tidak menolak dengan tanpa dasar
yang jelas, para perawi hadis tetaplah manusia biasa seperti kita
adanya, mereka juga bisa salah baik disengaja apalagi yang tanpa mereka
sengaja atau sadari, adalah kewajiban kita untuk melakukan koreksi jika
mendapatkan kesalahan pada riwayat hadis yang mereka lakukan tentunya
dengan tetap menjaga kehormatannya dan berharap semoga Allah mengampuni
kesalahannya.
Beberapa kejanggalan variasi cerita Isra’ dan
Mi’raj diantaranya sebut saja kisah Nabi Muhammad dan Buraq ketika
berhenti di Baitul maqdis dan melakukan sholat berjemaah didalam
masjidil aqsha bersama arwah para Nabi sebelumnya, padahal sejarah
mencatat bahwa masjid al-aqsha baru dibangun pada masa pemerintahan
Khalifah umar bin khatab tahun 637 masehi saat penyerbuannya ke
Palestina yang mana notabene saat itu Nabi Muhammad sendiri sudah cukup
lama wafat, beliau wafat tahun 632 masehi.
Cerita sholatnya
Nabi Muhammad dan para arwah inipun patut mengundang pertanyaan, sebab
Nabi sudah melakukan sholat (menurut hadis itu malah raka’atnya
berjumlah 2) sehingga pernyataan Nabi menerima perintah Sholat saat
Mi’raj sudah bertentangan padahal kisah ini terjadi detik-detik sebelum
mi’raj itu sendiri.
Belum lagi cerita sholatnya para arwah Nabi
pun rasanya tidak bisa kita terima dengan akal yang logis, masa
kehidupan mereka telah berakhir sebelum kelahiran Nabi Muhammad dan
mereka sendiri sudah menunaikan kewajiban masing-masing selaku Rasul
Allah kepada umatnya, perlu apa lagi mereka yang jasadnya sudah terkubur
didalam tanah itu melakukan sholat ?
Setelah selesai sholat
berjemaah, lalu satu persatu para arwah Nabi dan Rasul itu memberi kata
sambutannya … sungguh suatu hal yang terlalu mengada-ada, karena jumlah
mereka ada ribuan yang berasal dari berbagai daerah dibelahan dunia ini,
baik yang namanya tercantum dalam al-Quran ataupun tidak[10], berapa
lama waktu yang habis diperlukan untuk mengadakan kata sambutan
masing-masing para arwah ini ?
Jika dimaksudkan agar semua
Nabi dan Rasul itu bertemu dan bersaksi mengenai kebenaran Muhammad, ini
dibantah oleh al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa pada masa
kehidupan mereka dan pengangkatan mereka selaku Nabi dan Rasul, Allah
telah mengambil perjanjian dari mereka mengenai akan datangnya seorang
Rasul yang membenarkan ajaran mereka sebelumnya lalu terdapat perintah
tersirat agar mereka menyampaikan kepada umatnya masing-masing :
Dan ketika Allah mengambil perjanjian terhadap para Nabi :
‘Jika datang kepadamu Kitab dan Hikmah, lalu datang kepada kamu seorang
Rasul yang membenarkan apa-apa yang ada tentang diri kamu, hendaklah
kamu imani ia secara sebenarnya.’ ; Dia bertanya : ‘Sudahkah kalian
menyanggupi dan menerima perjanjian-Ku tersebut ?’ ; Mereka menjawab :
‘Kami menyanggupinya !’ ; Dia berkata : ‘Saksikanlah ! dan Aku bersama
kamu adalah dari golongan mereka yang menyaksikan !’
- Qs. 3 ali imron: 81
Puncak kemustahilan cerita dari hadis-hadis mi’raj adalah saat Nabi
Muhammad diberitakan telah bolak balik dari Allah ke arwah Nabi Musa
untuk penawaran jumlah sholat yang semula 50 kali menjadi 5 kali dalam
sehari semalam, apakah sedemikian bodohnya Nabi Muhammad itu sehingga
dia harus diberi saran berkali-kali oleh arwah Nabi Musa agar mau
meminta keringanan kepada ALLAH sampai 9 kali pulang pergi ?
Tidakkah kekurang ajaran arwah Nabi Musa dalam cerita tersebut dengan
menganggap Allah juga tidak mengerti akan kelemahan dan keterbatasan
umat Nabi Muhammad sebab tanpa dipikir dulu telah memberi beban
kewajiban yang pasti tidak mampu dikerjakan oleh mereka sehingga arwah
Nabi Musa itu harus turut campur memberi peringatan kepada Allah dan
Nabi Muhammad lebih dari sekali saja sebagai suatu indikasi israiliyat
(hadis buatan orang-orang Israel atau Yahudi yang sengaja dibuat untuk
tetap memuliakan Nabi Musa diatas yang lain) ?
Apakah hadis-hadis
yang demikian ini masih akan diterima dan dipertahankan hanya untuk
mempertahankan dalil turunnya perintah Sholat, sementara al-Qur’an
sendiri yang nilai kebenarannya sangat pasti justru tidak berbicara
apa-apa tentang hal tersebut ?
Tidak diragukan bahwa Nabi Muhammad
pernah melakukan Isra’ dan Mi’raj karena hal ini ada didalam al-Quran
dan bisa dianalisa secara ilmiah, tidak perlu diragukan pula bahwa
Sholat merupakan salah satu kewajiban utama seorang muslim sebab inipun
banyak sekali ayatnya didalam al-Quran dan hadis-hadis lain, bahkan
sholat merupakan tradisi yang diwariskan oleh semua Nabi dan Rasul dalam
semua jamannya. Hanya saja itu tidak berarti kaum muslimin bisa
menerima semua riwayat hadis yang isinya secara jelas mempunyai
pertentangan dengan al-Quran dan logika, sehingga akhirnya hanya akan
menyerahkan akal pada kebodohan berpikir, padahal Allah sendiri
mewajibkan manusia untuk berpikir dan berdzikir didalam membaca
ayat-ayat-Nya.
[1] Misalnya jika sakit boleh sholat dengan cara duduk, berbaring hingga hanya dengan kedipan mata saja
[2] Lihat surah 21 al-anbiya ayat 73 dan surah 19 Maryam ayat 55
[3] Lihat surah 11 Huud ayat 87
[4] Lihat surah 20 Thaahaa ayat 14
[5] Lihat surah 19 Maryam ayat 31
[6] Drs. Abu Ahmadi, Mutiara isra’ mi’raj, Penerbit Bumi Aksara, hal. 27
[7] Muhammad Husain Haekal , Sejarah Hidup Muhammad, edisi besar, Penerbit Litera antarNusa, 1998, hal. 87 – 88
[8] Lihat surah 17 al-israa ayat 1 dan surah 53 an-najm ayat 13 s/d 18
[9] Fachruddin HS, Terjemah Hadits Shahih Muslim III, Bagian ke-26,
Waktu Sembahyang Fardu dan Kiblat, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta,
1979, hal. 170
[10] lihat surah 40 al-mu’min: 78 dan surah. 17 al-israa’: 15
Wassalam,
sumber : berbagai sumber dunia islam