Peperangan
Islam
Wahai kaum muslimin di segala
penjuru... wahai orang-orang Arab di seluruh tempat... wahai para pemimpin dan
penguasa...
Sesungguhnya peperangan yang
terjadi antara bangsa Arab dan Yahudi bukanlah peperangan ‘Arabiyah
belaka, perhatikanlah! Namun ia merupakan peperangan Islamiyah ‘Arabiyah,
peperangan antara kekufuran dan keimanan, antara al-haq dan bathil
dan antara kaum muslimin dengan bangsa Yahudi. Permusuhan Yahudi terhadap kaum
muslimin di tanah air dan pusat negeri mereka adalah suatu hal yang telah
ma’lum (ketahui) dan masyhur. Maka wajib bagi setiap muslim di
setiap tempat untuk menolong saudara-saudara mereka yang teraniaya, berdiri di
atas barisan mereka dan membantu mereka di dalam mengembalikan hak mereka yang
terampas dari kaum yang menganiaya dan menzhalimi mereka, dengan segala
kemampuan yang dimiliki : dari jiwa, kehormatan, peralatan dan harta benda.
Semuanya menurut kesanggupan dan kemampuan yang dimilikinya, sebagaimana firman
Alloh Azza wa Jalla :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ
حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
إِلا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat
kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama
lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum
mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan
mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan” (QS
al-Anfal : 72)
dan firman-Nya :
قَاتِلُوا الَّذِينَ لا
يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
“Perangilah orang-orang
yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan
mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak
beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang
diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS at-Taubah : 29)
Sikap Yahudi di dalam memusuhi
Islam dan Nabinya Islam adalah suatu hal yang ma’lum dan masyhur.
Sejarah telah mencatatnya dan para perawi berita sejarah saling menukilkannya.
Bahkan, Kitab teragung dan terbenar menjadi saksi atasnya, yaitu
Kitabullah yang tidak ada padanya kebatilan di tengah-tengahnya dan tidak
pula di belakangnya, yang diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Alloh Ta’ala berfirman :
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ
النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا
نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik.
Dan sesungguhnya kamu dapati
yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian
itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat
pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak
menymbongkan diri.” (QS al-Maa`idah : 82)
Alloh Azza wa Jalla
menegaskan di dalam ayat yang mulia ini bahwa Yahudi dan orang-orang musyrik itu
adalah kaum yang paling keras permusuhannya terhadap kaum mukminin...
Kewajiban Bersegera Untuk
Berperang Di Jalan Alloh
Wahai sekalian kaum muslimin dari
bangsa Arab dan selainnya... bersegeralah kalian untuk memerangi musuh-musuh Alloh dari
bangsa Yahudi, dan berjihadlah di jalan Alloh dengan harta dan jiwa kalian, yang
demikian ini adalah lebih baik jika kalian mengetahui.
Bersegeralah kalian untuk
menjumpai surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi
muttaqin (orang-orang yang bertakwa), mujahidin dan shobirin
(orang-orang yang sabar).
Ikhlaskanlah niat hanya untuk
Alloh, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaran kalian serta bertakwalah kepada
Alloh Azza wa Jalla niscaya kalian akan memperoleh kemenangan yang besar
atau syahid di jalan kebenaran dalam rangka menumpas kebatilan. Ingatlah
selalu dengan apa yang diturunkan Rabb kalian Subhanahu di dalam
kitab-Nya yang mubin (jelas) tentang keutamaan mujahidin dan janji Alloh
atas mereka berupa derajat yang tinggi dan tempat yang penuh kenikmatan
(surga).
Alloh Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً
فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا
نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah
kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang
pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan
Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu
Mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam
jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat
tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan
(ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan
kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang beriman.” (QS ash-Shaff : 10-13)
Dan firman-Nya Ta’ala :
انْفِرُوا خِفَافًا
وَثِقَالا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan
merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di
jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
Mengetahui.” (QS at-Taubah : 41)
Dan firman-Nya Ta’ala :
أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ
الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لا
يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
الَّذِينَ آمَنُوا
وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ
بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Apakah (orang-orang) yang memberi
minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu
samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta
bejihad di jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang zhalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan
mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan
dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, Mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.” (QS at-Taubah : 19-22)
Berharap Untuk Berangkat
Berjihad
Wahai para mujahidin! Alloh
Subhanahu telah menjelaskan di dalam ayat ini keutamaan jihad dan
akibatnya yang terpuji bagi orang-orang yang beriman. Yaitu berupa pertolongan
dan kemenangan yang dekat -di dunia- beserta surga dan
keridhaan dari Alloh Subhanahu serta kedudukan yang tinggi di
akhirat.
Ayat yang kedua yaitu yang
berbunyi : “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun
berat”
menunjukkan akan kewajiban berangkat untuk berjihad bagi para pemuda dan orang
tua apabila diseru, dalam rangka meninggikan kalimat Alloh dan melindungi negeri
kaum muslimin serta melawan musuh-musuh mereka. Terlebih lagi apa yang
dihasilkan jihad bagi kaum muslimin berupa Izzah, kemuliaan, kebaikan,
keagungan, ganjaran yang besar dan tingginya kalimat Alloh serta terpeliharanya
keadaan umat, agama dan keamanannya.
Telah datang penjelasan di dalam
al-Qur’an al-Karim ayat-ayat yang mulia tentang keutamaan jihad dan
dorongan untuk berjihad, dan janji kemenangan bagi orang-orang mukmin dan
kehancuran kaum kafir, yang memenuhi hati seorang mukmin dengan semangat,
kekuatan, obsesi dan kejujuran untuk turun di medan jihad, keberanian di dalam
menyokong al-haq untuk memenuhi janji Alloh, dan keimanan akan
pertolongan-Nya, serta harapan akan ganjaran di antara dua kebaikan, yaitu
kemenangan dan ghanimah (harta rampasan perang) atau syahid di
jalan kebenaran, sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla :
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ
بِنَا إِلا إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَنْ يُصِيبَكُمُ
اللَّهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ أَوْ بِأَيْدِينَا فَتَرَبَّصُوا إِنَّا مَعَكُمْ
مُتَرَبِّصُونَ
“Katakanlah: "Tidak ada yang kamu
tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan, dan kami
menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar)
dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami menunggu-nunggu
bersamamu.” (QS at-Taubah : 52)
dan firman-Nya Azza wa
Jalla :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (QS Muhammad : 7)
Alloh Azza wa Jalla juga
berfirman:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ
قَبْلِكَ رُسُلا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا
مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu
beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap
orang-orang yang berdosa Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang
yang beriman” (QS ar-Ruum :
47)
dan firman-Nya Subhanahu wa
Ta’ala :
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ
دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ
اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ
وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ
يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
الَّذِينَ إِنْ
مَكَّنَّاهُمْ فِي الأرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا
بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ
“(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung
halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan
kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara
Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang
di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. ” (QS al-Hajj : 40-41)
dan firman-Nya Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا
مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي
صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْقِلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan
bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar
lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya” (QS Ali ‘Imraan : 118)
sampai dengan firman-Nya :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ
تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا
وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ
مُحِيطٌ
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya
mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun
tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala
apa yang mereka kerjakan” (QS Ali ‘Imraan : 120)
Di dalam ayat-ayat ini terdapat
at-tashrih (penjelasan yang terang) dari Alloh Azza wa Jalla akan
janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya berupa
pertolongan dari musuh-musuh mereka dan keselamatan dari tipu daya mereka walau
sebesar apapun kekuatan mereka dan sebanyak apapun jumlah mereka. Karena
sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla lebih kuat dari segala kekuatan yang ada
dan lebih mengetahui akan akibat dari segala urusan dan Dia berkemampuan atasnya
serta Ia Maha Mengetahui seluruh amal-amal mereka.
Akan tetapi Alloh Azza wa
Jalla mensyaratkan janji-Nya ini dengan syarat yang besar, yaitu keharusan
beriman kepada-Nya, menolong agama-Nya dan beristiqomah di atasnya dengan
kesabaran dan kekuatan di dalam bersabar. Barangsiapa yang melaksanakan syarat
ini niscaya Alloh akan memenuhi janji-Nya kepada mereka dan Dia adalah jujur di
dalam janji-Nya :
لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا
رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka
mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang
tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah Telah berjanji dengan
sebenar-benarnya.
Allah
tidak akan memungkiri janji-Nya.” (QS az-Zumar : 20)
Dan barangsiapa yang meremehkan
syarat ini, atau tidak mau mengangkat kepalanya (untuk memenuhi syarat ini),
maka dia tidaklah menghinakan melainkan dirinya sendiri.
Maka sepatutnyalah bagimu wahai
mukmin yang mujahid, untuk banyak-banyak mentadabburi firman Alloh
Azza wa Jalla :
لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا
رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya
mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala
apa yang mereka kerjakan” (QS Ali ‘Imraan : 120)
karena sesungguhnya di dalam ayat
ini –demi Alloh- terdapat suatu kalimat yang agung dan janji yang benar dari
Yang Maha Merajai, Maha Berkehendak dan Maha Mulia apabila engkau bersabar di
dalam memerangi musuhmu dan berjihad untuk menghinakan mereka
dengan tetap menegakkan takwa kepada Alloh Azza wa Jalla, yaitu dengan
mengagungkan-Nya Subhanahu, mengikhlaskan (semua amal) hanya untuk-Nya,
menta’ati-Nya dan Rasul-Nya serta berhati-hati dari hal-hal yang dilarang-Nya
dan Rasul-Nya, maka inilah hakikat takwa. Dan bersabar di dalam jihad
an-Nafsi (melawan hawa nafsu) dan terus bersabar di dalam jihad terhadap
musuh-musuh (Alloh) adalah merupakan bagian dari takwa itu sendiri...
Keutamaan Para Mujahidin di Sisi
Alloh
Bertakwalah kalian kepada Alloh
wahai sekalian kaum muslimin dan mujahidin di medan pertempuran dan di mana saja
kalian berada... bersabarlah dan kuatkan kesabaran kalian di dalam jihad
terhadap jiwa kalian di dalam ketaatan kepada Alloh dan menahan diri dari apa
yang diharamkan Alloh, dan jihad terhadap jiwa kalian di dalam memerangi musuh
dan menyerang sekutu-sekutu mereka, dan bersabarlah di dalam mengemban
kesulitan-kesulitan di tengah medan pertempuran dengan ketenangan di bawah
kelebatan pesawat-pesawat tempur dan suara-suara yang memekikkan, dan ingatlah
bahwa para salaf kalian yang shalih dari kalangan para Nabi dan Rasul serta para
sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam –semoga Alloh meridhai
mereka semua- serta siapa saja dari para pengikut mereka dari mujahidin yang
jujur, pada mereka ada tauladan untuk kalian, dan pada mereka terdapat pelajaran
dan ‘ibrah.
Mereka sungguh telah banyak
bersabar dan berjihad dalam waktu yang panjang, maka Alloh membukakan
atas mereka negeri-negeri dan
memberi petunjuk kepada hamba-hamba Alloh melalui perantaraan mereka, Alloh
kokohkan mereka di atas bumi dan Alloh anugerahkan kepada mereka kekuasaan dan
kepemimpinan dikarenakan keimanan mereka yang agung, keikhlasan mereka kepada
pelindung mereka Yang Maha Mulia, kesabaran mereka di dalam medan pertempuran
dan mereka lebih mendahulukan Alloh dan negeri akhirat ketimbang dunia dan
segala perhiasannya yang menipu.
Sebagaimana firman Alloh Azza
wa Jalla di dalam Kitab-Nya yang mulia :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ
حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ
اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu
Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran.
dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah
kemenangan yang besar.” (QS at-Taubah : 111)
dan firman-nya Jalla
Sya’nuhu :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ
أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا
يُوقِنُونَ
“Dan kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar
dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (QS as-Sajdah :
24)
Dan telah shahih dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwasanya beliau bersabda :
“Ribath (berjaga-jaga di perbatasan perang) sehari di jalan Alloh itu lebih
mulia daripada dunia dan seisinya, suatu tempat bagian salah seorang diantara
kalian di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan perginya seorang
hamba
di sore atau pagi hari di jalan Alloh itu lebih baik daripada dunia dan
seisinya.”
Dan telah shahih pula dari
beliau bahwasanya beliau ditanya : “Amal apakah yang paling utama?”,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Iman kepada Alloh
dan Rasul-Nya.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa wahai
Rasulullah?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab :
“Jihad di jalan Alloh.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Salam bersabda : “Perumpamaan seorang mujahid di jalan Alloh –dan
Allohlah yang lebih tahu siapakah yang berjihad di jalan-Nya- adalah sebagaimana
orang yang berpuasa dengan berdiri, dan Alloh menanggung bagi seorang mujahid di
jalan-Nya apabila Ia mewafatkannya maka Ia masukkan dirinya ke dalam surga atau
Ia kembalikan ia dalam keadaan selamat dengan pahala dan harta rampasan
perang.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Salam bersabda : “Barangsiapa yang mati dan tidak pernah berperang
ataupun terbetik di dalam dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang
kemunafikan.”
Seorang lelaki bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam amalan apakah yang sepadan dengan
keutamaan jihad, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepada
penanya tadi : “Apakah engkau sanggup apabila seorang mujahid keluar kemudian
berpuasa tidak berbuka dan berdiri terus tanpa lelah.”
Penanya itu berkata : “Siapakah
gerangan yang sanggup melakukan hal itu wahai Rasulullah?”, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa
Salam
menjawab : “Adapun seandainya engkau pun mampu melaksanakannya,
tetaplah tidak mencapai keutamaan mujahidin.”
Iman, Kewaspadaan dan I’dad
(Persiapan) Kekuatan yang Disanggupi
Bertakwalah kalian wahai sekalian
kaum muslimin, dan jujurlah di dalam berjihad melawan musuh-musuh Alloh dan
musuh kalian dari bangsa Yahudi dan sekutu-sekutu mereka. Introspeksilah diri
kalian dan bertaubatlah kepada Rabb kalian atas segala hal yang menyelisihi dien
Islam dari mabda’ (prinsip), aqidah dan perbuatan. Berbuat jujurlah
ketika di medan pertempuran, dan dahulukanlah Alloh dan negeri akhirat. Dan
ketahuilah bahwa pertolongan yang nyata dan akibat yang terpuji bukanlah hanya
untuk bangsa Arab saja tanpa orang ‘ajam (non Arab), ataupun untuk bangsa
‘ajam saja bukan untuk orang Arab. Juga bukan pula untuk bangsa berkulit
putih saja tanpa bangsa kulit hitam dan sebaliknya.
Akan tetapi, pertolongan itu
dengan izin Alloh adalah milik orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dan
mengikuti petunjuk-Nya, milik orang yang berjihad melawan nafsunya di jalan
Alloh dan orang yang melawan musuh-Nya dengan kekuatan yang disanggupinya.
Sebagaimana Pelindung (Maula) mereka memerintahkan hal ini di dalam
firman-Nya Azza wa Jalla :
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا
اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ
اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ
يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ
وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan
itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan). ” (QS al-Anfaal : 60)
dan firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا
“Hai orang-orang yang beriman, bersiap
siagalah kamu
dan majulah (ke medan pertempuran)
berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! ” (QS an-Nisaa` :
71)
serta Dia Azza wa Jalla
menyeru Rasul yang terpercaya ‘alaihi Afdholu as-Sholati was Salam :
وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ
فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا
أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ
طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ
وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ
وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً وَلا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَنْ
تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ
عَذَابًا مُهِينًا
“Dan apabila kamu berada di
tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama
mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan serakaat),, Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka
bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah
terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan
sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu
mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan siap
siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab yang menghinakan bagi
orang-orang kafir itu” (QS an-Nisaa` : 102)
Renungkanlah wahai saudaraku,
perintah Alloh kepada hamba-Nya ini untuk bersiap-siap melawan musuh mereka
dengan apa saja yang mereka sanggupi dari kekuatan, kemudian renungkan pula
perintah-Nya kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan kaum
mukminin tatkala peperangan melawan musuh berkecamuk dan dekat dengan mereka,
supaya mereka tetap menegakkan sholat dan menyandang senjata. Dan bagaimana
Alloh Subhanahu mengulang perintahnya untuk memanggul senjata dan tetap
waspada
supaya musuh mereka tidak menyerang mereka tatkala mereka sedang sholat, agar
engkau tahu dengan demikian ini bahwa wajib bagi mujahidin -baik pimpinan maupun
prajurit- untuk tetap menaruh perhatian terhadap musuh dan supaya waspada dari
kejahatan mereka. Juga supaya mereka bersiap-siap dengan kekuatan apa saja yang
mereka sanggupi, dan tetap menegakkan sholat dan menjaganya dengan tetap bersiap
siaga di saat sedang melaksanakannya (sholat) tatkala perang berkecamuk dan
ketika diperlukan.
Di dalam hal ini, tercakup antara
sebab hissiyah (inderawi/materi) dan ma’nawiyah (spirituil), dan
ini merupakan kewajiban bagi mujahidin di setiap zaman untuk bersifat dengan
akhlak imaniyah, dan beristiqomah di dalam ketaatan kepada Rabb
mereka serta meyakini bahwasanya pertolongan berada di tangan-Nya bukan pada
selainnya. Dan ini merupakan sebab yang pertama, asas yang kokoh, pokok yang
agung, poros berputarnya pertolongan dan asasnya keberhasilan dan kemenangan.
Dan ini merupakan sebab ma’nawi yang Alloh mengkhususkan bagi
hamba-hamba-Nya yang mukminin yang Alloh bedakan dari lainnya serta Alloh
janjikan dengan pertolongan apabila mereka menegakkannya bersama dengan sebab
kedua (sebab materi, pent.) sebatas kemampuannya, yaitu persiapan
(i’dad) mereka di dalam melawan musuh mereka dengan apa yang mereka
sanggupi dari kekuatan dan inayah yang berkaitan dengan peperangan. Dan juga
bersabar dan tetap di dalam kesabaran di medan peperangan dengan senantiasa
waspada akan tipu daya musuh.
Dengan dua perkara ini (sebab
ma’nawi dan hissi/materi, pent.) maka akan terwujudlah
pertolongan dari Rabb mereka Azza wa Jalla sebagai keutamaan, kemuliaan,
rahmat dan kebaikan dari-Nya serta pemenuhan janji-Nya dan pertolongan terhadap
kelompok-Nya.
Sebagaimana firman-Nya Azza wa
Jalla : “dan
kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman” dan firman-Nya
Ta’ala : “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun
tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala
apa yang mereka kerjakan”.
Menang Atau
Syahid
Wahai mujahid! Engkau sesungguhnya
sedang berada di peperangan yang dahsyat bersama musuh yang memiliki kedengkian
yang luar biasa terhadap Islam dan pemeluknya. Maka mantapkanlah dirimu di dalam
berjihad dan bersabarlah serta tetaplah di dalam kesabaran. Ikhlaskanlah amalmu
hanya untuk Alloh dan mintalah pertolongan hanya kepada-Nya semata. Dan
bergembiralah dengan salah satu dari dua kebaikan apabila engkau benar dengan
hal yang demikian ini, yaitu kemenangan, ghanimah dan akibat yang terpuji
di dunia dan akhirat, atau syahid, tempat yang penuh kenikmatan, istana
yang megah, sungai-sungai yang mengalir dan bidadari yang cantik jelita di
negeri yang mulia.
Wahai bangsa Arab, janganlah kau
menyangka bahwa pertolongan atas musuhmu terkait karena kearabanmu, namun sesungguhnya
pertolongan itu terkait karena keimananmu kepada Alloh, kesabaranmu di medan
pertempuran, keistiqomahanmu di dalam kebenaran, taubatmu dari dosa-dosamu yang
terdahulu dan keikhlasanmu kepada Alloh pada seluruh amal-amalmu. Maka
berisitiqomahlah kamu pada hal ini (keikhlasan) dan berpegangteguhlah dengan
Islam yang shahih yang hakikatnya adalah pengikhlasan hanya untuk Alloh,
istiqomah di atas syariat-syariat-Nya dan meniti petunjuk Rasul dan Nabi-Nya
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam di dalam peperangan, perdamaian
ataupun pada seluruh keadaan...[6]
Sumber : www.pakdenono.com
Sumber : www.pakdenono.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar