1.Silsilah Yesus
Kristus
Inilah silsilah
Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak
memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub
memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… (Matius 1 : 1 …… dst).
Sebenarnya
silsilah Yesus (Nabi Isa as) hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena
kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus (Nabi Isa) lahir dari
kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus (Isa) bin Maryam, bukannya Isa
(Yesus) bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100%
manusia dan bukan Tuhan !
Yang namanya
Tuhan (Allah), mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka
kesimpulannya adalah sebagai berikut :
-
Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan !
-
Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !!
Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat
3 dijelaskan sebagai berikut :
هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ
وَالظَّاهِرُوَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Dialah Yang Awal
dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Qs. 57 Al Hadiid 3)
Ayat tersebut
menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara
Yesus (Nabi Isa) berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir
dengan kematiannya.
1. Setiap yang berawal dan berakhir,
pasti bukan Tuhan !
2. Yesus berawal dan berakhir,
berarti Yesus bukan Tuhan !!
2. Kelahiran Yesus
Kristus
"Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
(Matius 1 : 21).
Ayat tersebut
merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang
bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel.
-
Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Yesus menjadi penyelamat umatnya (Bani Israel) berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan.
Al Qur'an juga
menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا
رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِغُلامًا زَكِيًّا
"(Jibril) berkata, "Sesungguhnya Aku hanyalah
utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."
(Qs 19 Maryam 19).
"Dan engkau Betlehem, tanah
Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembalakan umatKu Israel." (Matius
2:6).
Yesus
dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan
umatnya Israel.
-
Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha.
"Maka datanglah
Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya." (Matius 3:13).
Kalau Yesus itu
Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang
baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu
"pembabtisan", yang kalau dalah Islam "Bersyahadat". Jika Yesus itu Tuhan, tentu
tidak perlu Tuhan harus dibabtis.
-
Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan.
5. Yesus dikasihi
oleh Tuhan.
"Lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah AKu berkenan." (Matius
3:17).
Suara yang
terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap
anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia
dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu?
-
Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke
padang gurun untuk dicobai Iblis."
(Matius 4:1).
Jika Yesus itu
Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak
rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul,
tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus
oleh Tuhan.
-
Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Dan setelah
berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus."
(Matius 4:2).
Jika Yesus itu
Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa
dan merasa lapara adalah sifat manusia.
-
Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Kemudian Iblis membawa-Nya ke
kota Suci dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah." (Matius 4:5)
Jika Yesus itu
Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh
iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia
bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi
iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah.
-
Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya
semua kerajaan dunia dengan kemegahannya." (Matius
4:8).
Seandainya Yesus
itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai
ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi.
-
Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan.
10. Yesus menyuruh
hanya menyembah kepada Allah.
"Maka berkatalah Yesus kepadanya :"Enyahlah Iblis! Sebab ada
tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau
berbakti!". (Matius 4:10).
Yesus menghardik
dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun
tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus
disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut,
"Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya
kepadaKu sajalah engkau berbakti!"
-
Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan!
-
Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!
Dalam Al Qur'an
surat Az Zuhruf 63-64 :
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَى
بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلأبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ
الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Dan ketika Isa
datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, "Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan hikmah[1364] dan supaya aku
terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka
bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS: 43 - Az
Zuhruf 63)
إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي
وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُهَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku
dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus." (QS: 43 - Az
Zuhruf 64)
Yesus menyuruh
menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa
Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan!.
"Bukan setiap
orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga." (Matius 7:21).
Yesus mengatakan
bahwa "Yang masuk surga adalah orang yang melakukan menurut kehendak Bapanya."
(Allah), bukan hanya berseru kepadanya : Tuhan, Tuhan!. Jika Yesus itu Tuhan,
niscaya dia akan mengatakan bahwa "yang masuk ke dalam kerajaan surga yaitu
mereka yang melakukan menurut kehendakk!"
-
Setiap yang menyuruh melakukan kehendak Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menyuruhnya melakukan menurut kehendak Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Barangsiapa
menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut
Dia yang mengutus aku." (Matius 10:40)
Ayat ini
bermakna bahwa barangsiapa yang menghormati Yesus, sama saja dia telah
menghormati Tuhan yang mengutusnya. Atau barang siapa yang mengikuti ajaran
Yesus, sama saja dia telah mengikuti ajaran yang telah mengutusnya yaitu Tuhan.
Atau barang siapa yang mempermuliakan Yesus, berarti sama saja dia telah
mempermuliakan yang mengutusnya yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus
bukan Tuhan, tapi hanya seorang utusan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan, tapi utusan Tuhan.
Catatan
:
Demikian juga ummat Islam yang
bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, berarti mereka dalam rangka menyambut yang
mengutusnya, ialah Tuhannya Nabi Muhammad yaitu Allah SWT. Pahalanya bukan
semata-mata untuk Nabi Muhammad saw, tetapi kepada mereka yang bershalawat
kepadanya.
** Tulisan Arab berasal dari Al Quran
Digital
[1364]
Yang dimaksud dengan hikmat di sini
ialah kenabian, Injil dan hukum.
13. Yesus mengaku
dia seorang Nabi.
"Barangsiapa
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang yang benar, ia akan menerima upah orang
benar." (Matius 10:41).
Yesus mengaku
dia seorang yang benar dan seorang nabi, buka Tuhan!.
-
Setiap yang mengaku seorang nabi, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus mengaku dia hanyalah seorang nabi, berarti Yesus bukan Tuhan!
Ayat tersebut
bermakna, siapa yang menganggap Yesus sebagai Nabi, dia akan menerima upah nabi.
Dan siapa yang menerima Yesus sebagai orang benar, maka dia akan menerima upah
orang benar. Keem-pat Injil, yaitu Matius 13:57, Markus
6:4, Lukas 13:33, dan Yohanes 4:44,
semuanya mencatat pengakuan Yesus bahwa dia hanyalah seorang nabi, bukan
Tuhan!
Al Qur'an juga
menjelaskan bahwa Yesus (Nabi Isa as) hanyalah seorang nabi, sebagaimana ayat
tersebut dibawah ini :
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ
آتَانِيَ الْكِتَابَوَجَعَلَنِي نَبِيًّا
"(Isa) berkata,
"Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Allah memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan
aku seorang nabi." (Qs 19 Maryam 30)
Catatan :
Umat Islam yang
menyambut Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi dan seorang benar, berarti
mereka akan menerima upah sebagai seorang Nabi dan seorang benar. Semua umat
Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad, bukan mendoakannya agar beliau selamat
di akhirat, tapi yang bershalawat itulah yang akan menerima berupa pahala
sebagai orang yang benar dan berahklak. Dan perintah untuk bershalawat, kepada
Nabi Muhammad saw adalah perintah Allah, bukan perintah Muhammad, sebagaimana
firman-Nya.
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat atas Nabi.[1229] Hai orang-orang
yang beriman bersalawatlah kepadanya, dan berilah salam dengan
sungguh-sungguh."[1230] (Qs 33 Al Ahzaab 56).
Shalawat Allah
kepada Nabi berarti curahan rahmat-Nya. Shalawat malaikat kepada Nabi berarti
permohonan rahmat Allah kepadanya. Allah menyuruh orang-orang mukmin bershalawat
kepada Nabi adalah sebagai perwujudan rasa kecintaan dan cara yang paling baik
untuk memelihara hubungan dengan Nabi Muhammad. Sedangkan untuk memelihara
hubungan dengan sesame muslim dilakukan dengan saling menyampaikan
salam.
"Pada waktu itu
berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Baa, Tuhan langit dan bumi, karena
semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau
nyatakan kepada orang kecil." (Matius
11:25).
Yesus sendiri
mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia juga mengucapkan syukur kepada Allah,
yaitu Tuhan langit dan Bumi.
-
Setiap yang bersyukur kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus bersyukur kepada Tuhan langit dan bumi, berarti Yesus bukan Tuhan pencipta langit dan bumi!
Al Qur'an
jelaskan bahwa pencipta langit dan bumi bukan Yesus (Isa as) melainkan Allah
SWT.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
"Segala puji bagi
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang,
kemudian orang-orang kafir menyamakan sesuatu dengan Tuhan mereka." (Qs 6 Al An'aam 1).
** Tulisan Arab berasal dari Al Quran
Digital
[1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti
memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari
orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan
perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.[1230]. Dengan mengucapkan perkataan
seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah
kepadamu hai Nabi.
15. Yesus mengusir
setan dengan kuasa Roh Kudus
"Tetapi jika
Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu." (Matius 12:28)
Yesus mengaku
bilaman ia mengusir setan, itu dilakukan dengan bantuan kuasa Roh Allah, bukan
dengan kuasanya sendiri. Pengakuan Yesus dengan jujur dan polos tersebut,
memberikan suatu makna bahwa apa yang dia lakukan itu semua atas kuasa Roh
Allah, bukan atas kuasanya sendiri, sebab dia bukan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dair
ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :
-
Setiap yang mengusir setan atas bantuan Roh Allah, pasti bukan Allah.
-
Yesus mengusir setan atas bantuan Roh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
-
Setiap yang tidak punya kuasa mengusir setan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak punya kuasa mengusir setan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Untuk mengusir
setan saja Yesus harus minta bantuan dari Roh Allah. Ini menunjukkan bahwa Yesus
bukan Tuhan, sebab terhadap setan saja dia tidak sanggup mengusirnya jika tidak
dibantu oleh Roh Allah.
"Sebab seperti
Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak
Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:40.
Waktu itu
beberapa orang ahli Taurat dan orang Farisi meminta sesuatu tanda dari Yesus,
dan kepada mereka Yesus berikan suatu tanda nabi Yunus tinggal dalam perut ikan
3 hari 3 malam. Ternyata tanda-tanda yang diberikan Yesus tersebut tidak
tepat.
Alasannya
sebagai berikut :
-
Nabi Yunus berada dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam, sementara Yesus berada dalam perut bumi hanya 1 malam 3 hari.
-
Nabi Yunus selama dalam perut ikan tetap dalam keadaan hidup, sementara Yesus dalam perut bumi dalam keadaan mati.
Kalau Yesus itu
benar-benar adalah Tuhan, tentu ramalannya akan tepat atau tidak akan meleset.
Ternyata ramalan atau tanda-tanda yang Yesus berikan kepada ahli Taurat dan
orang Farisi, tidak tepat atau meleset. Tentu saja ini cukup memberikan suatu
bukti bahwa dia bukan Tuhan.
-
Setiap yang memberikan ramalan yang tidak tepat, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus meberikan ramalan atau tanda yang tidak tepat, berarti Yesus bukan Tuhan!
-
Setiap yang mati dan tinggal ke dalam rahim bumi, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus mati dan tinggal dalam rahim bumi, berarti Yesus bukan Tuhan!
"Dan setelah
orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa
seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu." (Matius 14:23).
Pada ayat
tersebut dijelaskan bahwa Yesus naik ke bukit untuk berdoa seorang diri. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu berdoa lagi kepada Tuhan. Jika masih ada
Tuhan lain yang dia sembah, berarti Tuhan itu lebih dari satu. Tuhan yang mana
lagi yang disembah oleh Yesus, jika ia sendiri adalah Tuhan???
-
Setiap yang berdoa kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus berdoa kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
18. Yesus diutus
untuk Bani Israel
"Jawab Yesus :"
aku diustus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel." (Matius 15:24)
Pengakuan Yesus
tersebut menunjukkan bahwa dia hanya benar-benar di utus untuk kaum tertentu
saja, yaitu Bani Israel, bukan untuk seluruh kaum semesta. Jika Yesus itu Tuhan,
pasti ajarannya untuk seluruh manusia, seluruh alam semesta. Tetapi dalam ayat
tersebut Yesus katakana bahwa dia hanya diutus untuk kaumnya saja yaitu Bani
Israel.
-
Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus diutus Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Al Qur`an juga
menjelaskan bahwa Yesus itu bukan Tuhan tapi hanya seorang utusan Tuhan bagi
kaumnya saja, yaitu Bani Israel. Perhatikan ayat Al Qur`an sebagai berikut
:
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَوَالإنْجِيلَ
"Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al
Kitab[196],
Hikmah, Taurat dan Injil." (Qs Ali Imran 48)
وَرَسُولا إِلَى بَنِي
إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ
لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا
بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الأكْمَهَ وَالأبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ
اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang
berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan
seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang
yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan
aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. " (Qs Ali Imran 49)
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ
أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
"Dan (Isa) tidak lain hanyalah
seorang hamba yang telah Kami beri karunia (kenabian) atasnya dan Kami
menjadikan-nya sebagai teladan bagi Bani Israil." [1363](Qs 43 Az
Zuhkruf 59).
Ayat Alkitab
dibawah ini yaitu Kisah Rasul 13:23, lebih
memperjelas kebenaran Al Qur'an :
"Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah
membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah Rasul 13:23)
19. Yesus datang
dengan kemuliaan Bapanya / Tuhan
"Sebab Anak
Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya;
pada waktu itu Ia akan membalas setiap oang menurut perbuatannya." (Matius 16:27).
Yesus memberikan
kesaksian bahwa dia adalah Anak Manusia, karena dia dilahirkan dari rahim
seorang manusia bernama Maria. Yesus tahu dia punya seorang ibu, makanya dia
katakana bahwa dia adalah anaknya manusia. Tidak sekalipun Yesus memberikan
kesaksian bahwa dia adalah Allah itu sendiri. Buktinya Yesus dikatakan bahwa di
akhir zaman nanti dia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya
(Allah). Ini membuktikan bahwa dia itu bukan Tuhan!
-
Setiap yang mengaku anak manusia pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai anak manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang datang dalam kemuliaan Tuhannya, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus datang dalam kemuliaan Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan!!
"Setelah Yesus tiba di daerah
Kaisarea
Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya :
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan Yohanes
Pembabtis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan Yeremia
atau salah satu nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka : "Tetapi apa katamu,
siapa Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di
sorga."
Dalam dialog
antara Yesus dengan murid-muridnya tersebut, tidak sekalipun Yesus mengaku diri
sebagai Tuhan. Keduabelas murid tersebut adalah orang yang paling dekat dengan
Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, tentu mereka itulah yang pertama mengetahui. Saat
Yesus bertanya: "Siapakah aku ini?" tidak seorang pun dari mereka yang
mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Justru mereka menjawab "Engkau adalah
Mesias anak Allah yang hidup." Jawaban mereka dibenarkan oleh Yesus. Sebab kata
Yesus, jawaban itu berasal dari Bapa-Ku (Allah-Ku) yang di sorga.
Mesias berasal
dari bahasa Ibrani 'Masyiakh' atau 'Al-Masih' atau 'Kristus' (bahasa Yunani)
artinya "yang diurapi Tuhan" atau "yang dipilih Tuhan". Sedangkan yang dimaksud
dengan "Anak Allah" adalah "Hamba Allah". Dalam teologi bangsa Israel, mereka
adalah anak-anak Allah (hamba-hamba Allah) sebagaimana ayat-ayat Perjanjian Lama
berikut ini :
"Maka engkau
(Musa) harus berkata kepada Firaun : Beginilah firman Tuhan : Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab iu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
(Keluaran 4:22-23).
Yesus adalah
keturunan Israel, sehingga dia mengakui sebagai anak
Allah (hamba Allah).
Dari dialog tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut :
-
Setiap Mesias (pilihan Tuhan), bukanlah Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai Mesias (pilihan Tuhan)
-
Berarti Yesus bukan Tuhan.
Kita juga dapat mengambil kesimpulan
dari istilah "Anak Tuhan" berikut ini :
-
Setiap anak Tuhan (hamba Tuhan) bukanlah Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai anak Tuhan (hamba Tuhan)
-
Berarti Yesus bukan Tuhan.
"Aku berkata
kepadamu : Sesungguhnya diantara orang yang tidak ada akan mati sebelum mereka
melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajan-Nya." (Matius
16:28)
Ramalan Yesus
tersebut diucapkan-Nya sudah hampir 2000 tahun yang lampau. Sudah ratusdan
generasi yang mati sejak waktu Yesus berucap seperti itu sampai sekarang, tetapi
dia (Yesus) belum juga datang sebagai Anak Manusia ke dunia ini. Jika Yesus itu
Tuhan, tidak mungkin ramalan Tuhan bisa meleset bukan? Tidak terbuktinya ramalan
Yesus tersebut karena memang dia bukan Tuhan, tapi hanyalah seorang anak manusia
saja.
-
Setiap yang ramalannya tidak tepat, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus memberikan ramalan tidak tepat, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengaku Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
22. Terdengar
suara dari langit
"Dan tiba-tiba
ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaugi mereka dan dari dalam awan itu
tersengar suara yang berkata : "Inilah Anak Yang Kukasihi, kepadaNyalah aku
berkenan, dengarkanlah Dia." (Matius
17:5)
Suara yang
berkata : "Inilah Anak yang Kukasihi,…" itu adalah suara Tuhan dari langit yang
didengar langsung oleh Petrus dan Yesus. Peristiwa ini terjadi di atas gung yang
tinggi dimana saat itu Yesus berubah wajahnya, sehingga dalam penglihatan
Petrus, Yesus sedang berbicara dengan Musa dan Elia. Maka pad saat itulah
terdengar suara Tuhan dari langit yang mengatakn seperti itu.
-
1. Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
2. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
3. Setiap yang dikasihi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
4. Yesus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Pada waktu
mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka : "Jangan kamu
ceriterakan peglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan
dari antara orang mati." (Matius 17:9)
Yesus berpesan
jangan menceeriterakan kepada seorangpun penglihatan mereka, sebelum dia
dibangkitakn dari antara orang mati. Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan
itu mati dan dibangkitkan kembali. Itu merupakan salah satu pengakuan Yesus yang
begitu jujur dan polos, bahwa dia adalah seorang anak manusia, bukan Tuhan. Tapi
anehnya umat Kristiani malah tidak percaya ucapan Yesus tersebut, malah mereka
jadikan Yesus itu Tuhan.
-
Setiap yang merasakan mati, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus merasakan mati, berarti Yesus bukan Tuhan!
-
Setiap yang dibangkitkan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus dibangkitkan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!
"Yesus berkata
kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kau minum, tetapi hal duduk di sebelah
kananku atau di sebelah kiriku, aku tidak berhak memeberikannya. Itu akan
diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapaku telah menyediakannya." (Matius 20:23)
Konteks ayat
tersebut yaitu ketika kedua muridnya yaitu Yakobos dan Yohanes meminta kepad
Yesus agar mereka berdua bisa duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya
Yesus. Tetapi Yesus mengaku dengan jujur dan polos, bahwa dia tidak punya hak
untuk mengabulkan permintaan mereka berdua, karena kata Yesus hal iu hanyalah
haknya Bapanya (Allah), bukan haknya dia. Pengakuan tersebut jelas-jelas
menunjukkan bahwa dia itu bukan Tuhan. Dengan adanya pengakuan Yesus dengan
jujur seperti itu, maka dia dapat simpulkan sebagai berikut :
-
Setiap yang mati mengorbankannya nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati mengorbankan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Sama seperti
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan unuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. "(Maitus 20:28)
Dalam ayat
tersebut Yesus katakan bahwa dia hanyalah anak manusia, karena dia terlahir dari
rahim ibunya. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin hanya untuk menebus
dosa-dosa manusia, nyawa Tuhan sendiri yang dikorbankan. Timbul pertanyaan lain;
bagaimana dengan nasib orang-orang yang lahir dan mati sebelum kedatangan Yesus
sebagai penebus dosa manusia? Tuhan Maha Kuasa, tentu Dia berhak untuk
mengampuni dosa-dosa manusia tanpa harus mengorbankan "Anak-Nya" sendiri. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin Tuhan mengorbankan nyawanya untuk manusia.
Manusia-lah yang berkorban untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia.
-
Setiap yang mati mengorbankan nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati mengorbankan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
26. Tuhan, anaknya
Daud?
"Dan ketika
Yesus dan murid-muridnya keluar dari Yerikho, orang yang berbondong-bondong
mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa
Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Tetapi
orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras
berseru, katanya : "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" (Matius 20:29-31)
Sungguh aneh
orang yang berteriak memanggil Yesus dengan kata-kata:"Tuhan, anak Daud". Jika
mereka sudah tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, tentu tidak perlu lagi menambahkan
dengan kata-kata "Anak Daud"
Cukup mereka
berteriak "Tuhan, kasihanilah kami." Sangat tidak masuk akal sehat jika Tuhan
berasal dari keturunan anak Daud. Tuhan itu tidak berasal dari keturunan Daud.
Tuhan itu tidak bersilsilah, tidak berawal dan tidak pula berakhir. Dari bunyi
ayat-ayat tersebut membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan karena dia bersilsilah.
Lagi pula yang mengatakan Yesus itu Tuhan, bukan dia sendiri.
Yang mengatakan
Yesus itu Tuhan adalah orang-orang yang mempertuhankannya, padahal Yesus sendiri
tidak pernah menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan.
-
Setiap anak keturunan nabi Daud, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus disebut anak Daud, berarti Yesus bukan Tuhan !!
Al Qur'an juga
jelaskan bahwa Yesus bukan Tuhan, dia hanyalah hambaa Allah yang mendapat
karunia sebagai rasul Allah yang menjadi teladan bagi bani
Israil.
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ
أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
"Dan (Isa) tidak
lain hanyalah seorang hamba yang telah Kami beri karunia (kenabian) atasnya dan
Kami menjadikannya sebagai teladan bagi Bani Israil."[1363] (Qs 43 Az Zuhkruff 59)
"Dan ketika Ia
masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata : "Siapakah
orang ini?" Dan banyak orang berkata itu menyahut: "Inilah Yesus dari Nazaret di
Galilea." (Matius 21:10-11)
Seluruh orang di
kota Yerussalem berkata Yesus adalah seorang Nabi dari Nazaret, Yesus tidak
memprotes sebutan itu, karena memang dia hanyalah Nabi. Sayang sekali istilah
"Nabi Yesus" tidak popular, yang popular adalah "Nabi Isa". Mungkin terdengar
janggal jika ada yang menyebut "Nabi Yesus". Padahal Yesus tidak melarang orang
memanggilnya "Nabi Yesus". Orang yang hidup sezaman dan sempat berdialog dengan
Yesus, tahu bahwa Yesus bukan Tuhan. Bagaimana mungkin orang yang datang ratusan
bahkan ribuan tahun kemudian, mengatakan Yesus itu bukan nabi dia adalah
Tuhan????
-
Setiap yang mengatakan bahwa Yesus adalah nabi, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus seorang Nabi-nya Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan !!
"Pada pagi-pagi
hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia
melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada
pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu : "Engkau tidak akan
berbuah lagi selama-lamanya!" dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu."
(Matius 21:18-19)
Sangat manusiawi
sekali jika Yesus merasa lapar, sebab namanya manusia pasti merasakan lapar. Ini
membuktikan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, bukan Tuhan. Sangat tidak
masuk akal jika Tuhan merasa lapar. Yang lebih tidak rasional yaitu bagaimana
mungkin hanya karena Yesus tidak mendapatkan apa yang dia inginkan dari pohon
ara tersebut yaitu buahnya, lalu pohon ara tersebut dikutuknya. Tentu menjadi
pertanyaan, apakah kesalahan dari pohon ara tersebut? Jika Yesus itu Tuhan,
sebenarnya tanpa mendekatpun mestinya dia tahu, bahwa pohon ara tersebut tidak
ada buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, mestinya dia Maha Tahu dan pasti dia akan
tahu musim berbuah. Dan walaupun bukan musim berbuah, jika Yesus itu adalah
Tuhan, tentu dia bisa memerintahkan kepada pohon ara tersebut untuk mengeluarkan
buahnya. Jika pohon ara tersebut bisa mengeluarkan buahnya, justru akan menambah
keyakinan pada muridnya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tetapi hal itu tidak dilakukan
Yesus, sebab memang dia bukan Tuhan, jadi dia tidak berkuasa memerintahkan pohon
ara itu untuk mengeluarkan buahnya.
-
Setiap yang merasa lapar, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa memerintahkan pohon mengeluarkan buahnya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa memerintahkan pohon untuk mengeluarkan buahnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak tahu musim buah, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus tidak tahu musim buah, berarti Yesus bukan Tuhan.
** Tulisan Arab berasal dari Al Quran
Digital
[1363]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam
terhadap kedudukan lsa a.s.
29. Dialog Yesus
dengan orang Farisi
"Guru, hokum
manakah yang terutama dalam hokum taurat?" Jawab Yesus kepadanya : "Kasihanilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu." (Matius
22:36-37)
Orang-orang
Farisi yang hidup sezaman dengan Yesus, bahkan mereka bisa berbicara bertatap
muka langsung dengan Yesus, memanggil Yesus "Guru" bukan "Tuhan". Ini
membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan. Yesus menjawab "Kasihanilah Tuhan, Allahmu
… dst …". Jika Yesus itu adalah Tuhan, mestinya dia katakana "Kasihanilah Aku
sebab akulah Tuhan, Allahmu." (Matius
22:36-37)
-
Setiap yang mengasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengasihi Tuhan, Allahnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang dipanggil Guru, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil guru berarti Yesus bukan Tuhan.
Tetapi tentang
hari dan saat itu tidak seorangpun tahu , malaikat-malaikat di sorga tidak, dan
Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius
24:36)
Berbicara
tentang kapan datangnya hari kiamat, Yesus berterus terang bahwa tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga pun tidak tahu, dan Yesus
sendiri tiak tahu kapan hari kiamat tiba, kecuali hanya Allah yang tahu. Jika
Yesus itu Tuhan, mestinya dia tahu kapan datangnya hari kiamat itu. Wajar jika
ia tidak tahu, sebab memang dia itu hanyalah seorang nabi atau Rasul, bukan
Tuhan!
-
Setiap yang tidak tahu tentang hari kiamat, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang memanggil Bapa kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus memanggil Bapa kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan!!
"Maka sampailah
Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsmani. Lalu
Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah disini sementara Aku pergi ke sana
untuk berdoa." (Matius 26:36)
Sebenarnya jika
mau berdoa, dimana saja boleh, tidak harus memilih tempat khusus. Yesus berpesan
kepada murid-muridnya untuk menunggu dia yang akan berdoa di suatu tempat yang
bernama taman Gestmani. Sampai tiga kali terjadi Yesus berdoa ditaman tersebut
sebelum dia ditangkap dan diserahkan ketangan orang-orang yang berdosa yang akan
menangkapnya (Matius 26:42-45). Ini semua membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan.
Tuhan tidak perlu lagi harus berdoa. Jika Tuhan itu harus berdoa, kepada siapa
lagi doa ditujukan?
-
Setiap yang berdoa kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus berdoa kepada Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan !!
"Dan Ia membawa
Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan
gentar, lalu kata-Nya kepada mereka : "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggalah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:37-38).
Dalam kitab suci
agama manapun tidak pernah kita temukan Tuhan harus sedih dan gentar, kecuali
didalam Alkitab/Bible. Manusia tidak boleh memberikan sifat lemah kepada Tuhan,
sebab setiap yang punya sifat lemah, pasti bukan Tuhan. Jika Tuhan punya sifat
lemah, apa bedanya Dia dengan makhluk ciptaan-Nya? Jika Yesus itu Tuhan, tidak
mungkin Tuhan punya rasa sedih, gentar, apalagi merasa seperti mau mati.
Sifat-sifat lemah seperti itu adalah sifat makhluk ciptaan-Nya bukan sifat
Tuhan.
-
Yesus yang merasa sedih dan gentar, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus merasa sedih dan gentar berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang merasa seperti mau mati, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus merasa seperti mau mati, berarti Yesus bukan Tuhan.
33. Yesus sujud
dan berdoa
"Yesus maju
sedikit, lalu sujud dan berdo'a, kata-Nya : "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini llau daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku
kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Yesus sujud dan
berdoa kepada Allah dan memohon agar kehendak Allahnya yang terjadi, bukan
menurut kehendaknya sendiri. Ini membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan, bukan
Allah, tapi hanya sebagai manusia biasa. Tidak mungkin Tuhan harus sujud
menyembah kepada Tuhan. Tuhan yang mana lagi yang disujudi oleh Yesus jika dia
sendiri adalah Tuhan?
-
Setiap yang sujud kepada Allah pasti bukan Allah.
-
Yesus sujud kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
-
Setiap yang berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
-
Yesus berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
-
Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Dan di atas
kepalan-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa dia dihukum : Inilah
Yesus Raja orang Yahudi." (Matius
27:37).
Pada zaman itu
orang-orang bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Yesus. Jika Yesus itu
Tuhan, dapat dipastikan mereka akan menyembah dan takut akan dia, bukan malah
menghukumnya. Mana mungkin ada manusia berani menghukum Tuhan! Tulisan : Inilah
Yesus Raja orang Yahudi" menunjukkan bahwa dia itu hanya sebagai seorang
pemimpin sukunya atau kaumnya, yaitu orang Yahudi, atau Bani Israel.
Sebelum Yesus
lahir, Allah SWT telah menubuatkan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki yang
akan menjadi raja atas kaumnya yaitu Yahudi dari keturunan Yakub, bernama Yesus.
Jadi yang lahir itu "orang" bukan "Tuhan". Perhatikan nubuat Allah sebelum Yesus
dilahirkan ke dunia dalam Injil Lukas 1:31-33
sebagai berikut L:
"Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
kamu menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang
Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa
leluhur-Nya, dan ia akan menjadi raja atas kaum Yakub sampai selama-lamanya dan
Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
-
Setiap yang dilahirkan seorang wanita, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dilahirkan seorang wanita,berarti Yesus bukan Tuhan
-
Setiap yang dinubuatkan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dinubuatkan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang lahir dari kandungan seorang wanita, pasti anak manusia.
-
Yesus dilahirkan dari kandungan seorang wanita, berarti Yesus seorang anak manusia, jadi bukan Tuhan!!
Dalam Al Qur'an
dijelaskan bahwa Tuhan itu tidak beranak dan tidak diperanakkan atau dilahirkan,
sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an surat Al Ikhlash
3 sebagai berikut :
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُولَدْ
"Dia tidak beranak
dan tidak diperanakkan." (Al Ikhlash
3)
"Demikianlah
juga imam-imam kepala bersama-sama Ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokan Dia
dan berkata :"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan
percaya kepada-Nya. Ia (Yesus) menaruh harapan-Nya pada Allah: Baiklah Allah
menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata :
Aku adalah Anak Allah." (Matius
27:41-43)
Ayat ini sangat
menarik, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu dia bisa menyelamatkan dirinya
sendiri dari siksaan dan penderitaan, dan bisa turun dari salib. Kalau pada saat
itu juga Yesus benar-benar bisa menyelamatkan dirinya, pasti para imam kepala
dan ahli taurat akan langsung percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika hanya untuk
menyelamatkan dirinya sendiri tidak sanggup, bagaimana mungkin Yesus bisa
menyelamatkan seluruh manusia di dunia???
-
Setiap yang tidak bisa menyelamatkan dirinya pasti bukan Tuhan!
-
Yesus tidak bisa menyelamatkan dirinya, berarti Yesus bukan Tuhan!
-
Setiap yang menaruh harapan kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus menaruh harapannya kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!
36. Yesus berseru
panggil Tuhannya
"Kira-kira jam
tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artina
: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa engkau meninggalkan Aku?" (Matius 24:46).
Ketika Yesus
dipaku dan digantungkan dikayu salib, sebelum ia mati dia berseru memanggil
Tuhannya (Allah) "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Teriakan Yesus seperti itu justru
memberikan pengertian sebagai berikut :
-
Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan mana lagi yang dia panggil?
-
Jika Yesus dipersiapkan oleh Tuhan untuk mati di kayu salib dalam rangka untuk menebus dosa, tentu tidak perlu dia harus berteriak-teriak minta tolong kepad Tuhan, seharusnya dia ikhlas disalib.
-
Jika didalam diri Yesus ada Tuhan, mengapa dia masih memanggil-manggil Tuhan lagi? Ini membuktikan Yesus dan Tuhan tidaklah menyatu.
-
Setiap yang berseru memanggil Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus berseru memanggil Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Yesus berseru
pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya." (Matius 27:50).
Begitu Yesus
hampir mati atau dalam keadaan sakaratul maut, setelah dia berseru
memanggil-manggil kepada Tuhannya, dia menyerahkan nyawanya. Dalam hal ini
menjai pertanyaan :
-
Jika Yesus itu adalah Tuhan, siapa yang mencabut nyawa Tuhan?
-
Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan yang mana lagi yang menerima nyawanya?
-
Ketika Yesus mati selama tiga hari, siapa yang mengendalikan dunia atau alam semesta ini ?
-
Setiap yang mati dan menyerahkan nyawanya, pasti bukan Tuhan?
-
Yesus mati dan lalu menyerahkan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan?
"Yesus
mendekati mereka dan berkata : "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan dibumi." (Markus 28:18)
Jika Yesus telah
diberi kuasa penuh di sorga dan di bumi oleh Tuhannya, tentu menjadi pertanyaan,
Tuhan mana lagi yang memberikan kuasa-Nya kepadanya, sementara dia itu juga
adalah Tuhan?? Jika benar Yesus mendapat kuasa dari Tuhan, berarti Yesus bukan
Tuhan. Dan kalau segala kuasa sudah diberikan atau diserahkan Tuhan sepenuhnya
kepada Yesus, apa lagi fungsi Tuhan di alam semesta ini? Apakah Tuhan nganggur
dan tidak melakukan apa-apa lagi karena segalanya sudah diserahkan sepenuhnya
kepada Yesus? Dan jika benar segala kuasa di surga dan di bumi semuanya telah
diberikan kepada Yesus, lalu kekuasaan apalagi yang masih dimiliki oleh
Tuhan??
-
Setiap yang mendapatkan kuasa dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mendapatkan kuasa dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Lalu datanglah ibu dan
saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri diluar, mereka menyuruh orang
memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi
Dia, mereka berkata kepada-Nya :"Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu diluar, dan
berusaha menemui Engkau." (Matius
3:31-32)
Ayat tersebut
menceritakan, Yesus mempunyai ibu dan saudara kandung. Dalam kitab suci manapun,
tidak pernah kita jumpai Tuhan punya ibu dan saudara dan adik. Kalau Tuhan punya
adik dan saudara sekandung, berarti adik-adik sekandung dari Tuhan itu punya
anak keturunan yang masih hidup di dunia ini, dan jumlah mereka
pasti sangat banyak. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut
:
-
Setiap yang punya ibu kandung bukan Tuhan.
-
Yesus punya ibu kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang punya adik kandung, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus punya adik kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Bukanlah ia
ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan
bukanlah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka
kecewa dan menolak Dia." (Markus 6:3)
Suami Maria
bernama Yusuf. Dia berprofesi sebagai tukang kayu. Orang-orang yang hidup
sezaman dengan Yesus tahu persis bahwa Yesus itu manusia biasa seperti mereka,
bukan Tuhan. Tidak mungkin Tuhan punya ayah seorang tukang kayu. Tetapi jika
Yesus sebagai manusia biasa, tentu sangat wajar dia punya ayah walaupun hanya
sebagai tukang kayu, berarti Yesus bukan Tuhan, sebab Tuhan yang sesungguhnya
pasti tidak punya bapak, tidak punya ibu dan juga tidak punya saudara kandung,
serta tidak berprofesi sebagai seorang tukang kayu.
-
Setiap yang punya ayah, ibu dan saudara kandung pasti bukan Tuhan.
-
Yesus punya ayah, ibu dan saudara sekandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang ayahnya tukang kayu, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus ayahnya tukang kayu, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang berprofesi sebagai tukang kayu, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus yang berprofesi sebagai tukang kayu, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Maka Yesus
berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat
asalnya sendiri, diantara kaum keluarga dan di rumahnya." (Markus 6:4).
Pada ayat
tersebu Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia hanyalah seorang nabi dan
punya kaum keluarga. Jika Yesus sendiri telah memberikan kesaksian bahwa dirinya
hanyalah seorang nabi dan mempunyai kaum keluarga, mengapa umatnya yang mengaku
sebagai pengikutnya justru menganggap beliau sebagai Tuhan? Yesus memberi
kesaksian bahwa dia seorang nabi dan punya kaum keluarga, berarti dia bukan
Tuhan.
-
Setiap yang mengaku seorang nabi dan punya kaum keluarga, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai nabi dan punya kaum keluarga, berarti Yesus bukan Tuhan
42. Yesus berdoa
dan mengucap berkat
"Dan setelah Ia mengambil
lima roti dan dua ikan itu, ia
menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang
itu. Begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka." (Markus 6:41).
Ayat tersebut
bercerita tentang bagaimana Yesus memberi makan lima ribu orang dengan hanya
lima potong roti dan dua ikan. Tentu sangat mustahil hanya dengan lima roti dan
dua ikan bisa mencukupi untuk makanan sebanyak lima ribu orang. Untuk itu maka Yesus
menengadah ke langit dan berdoa minta berkat dari Tuhannya agar dikabulkan
doanya. Tuhan kabulkan doa permohonan Yesus, maka walaupun hanya lima potong roti dan dunia ikan,
tetapi cukup untuk makanan lima ribu orang, bahkan tidak habis,
masih tersisa beberapa bakul. Inilah yang disebut dengan mukjizat. Karena Tuhan
mengabulkan permohonannya, maka terjadilah mukjizat itu. Seandainya Tuhan tidak
mengabulkan doanya, tentu tidak mungkin hanya bermodalkan lima roti dan dua ikan akan cukup
memberi makan lima ribu orang. Allah memberikan
mukjizat-Nya, untuk membuktikan kepada orang-orang pada zaman itu bahwa dia
(Yesus) adalah benar seorang Nabi utusan-Nya.
-
Setiap yang menengadah ke langit memohon kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menengadah ke langit memohon kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang meminta berkat kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meminta berkat kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Kata-Nya lagi
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya diantara orang yang hadir
disini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah
telah datang dengan kuasa." (Markus
9:1).
Sejak Yesus
mengucapkan ramalan tersebut sampai saat ini tahun 2005, sudah hampir 2000 tahun
lamanya, tetapi tidak ramalannya tidak terbukti alias fiktif. Sementara jangka
waktu yang hampir 2000 tahun sampai sekarang ini, orang-orang yang mendengar
ucapan Yesus saat itu sampai sekarang, sudah ada ratusan generasi semuanya telah
mati, tetapi Kerajaan Allah yang Yesus janjikan belum juga datang. Jika Yesus
itu Tuhan, tentu ucapan Yesus tersebut terbukti, berarti itu hanyalah ucapan
fiktif.
-
Setiap yang meramalkan sesuatu tetapi tidak terbukti, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meramalkan sesuatu tetapi tidak terbukti, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Kata Yohanes
kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan
demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena dia bukan pengikut kita."
(Markus 9:38).
Yohanes yang
hidup sezaman dengan Yesus, memanggil Yesus dengan sebutan "Guru". Ini berarti
Yohanes pun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan. Kalau Yohanes tahu Yesus itu Tuhan,
tentu dia akan panggil Yesus dengan sebutan "Tuhan". Yohanes (Nabi Yahya)
seorang yang Rasul, tidak memanggil Yesus dengan sebutan "Tuhan" karena dia tahu
persis bahwa Yesus itu hanyalah seorang "Guru".
-
Setiap yang dipanggil "guru" pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil "guru" oleh Yohanes, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Pada waktu
Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari
mendapatkan Dia dan sambil bertelut dihadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus :
"Mengapa kau katakana Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah
saja. (Markus 10:17-18).
Yesus dipanggil
"guru" oleh orang tersebut, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjawab bahwa "tak
seorangpun yagn baik selain dari pada Allah saja". Jika Yesus itu Tuhan, tentu
dia akan berkata bahwa "tak seorangpun yang baik selain daripada
Aku."
-
Setiap yang mengaku hanya Tuhan saja yang baik, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku bukan dia yang paling baik, berarti dia bukan Tuhan.
"Yesus
memandang mereka dan berkata : "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan
demikain bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Matius 10:27).
Ayat tersebut
bercerita tentang sulitnya orang-orang yang kaya akan masuk ke dalam kerajaan
surga. Yesus memberikan perumpamaan bahwa lebih mudah seekor unta untuk masuk ke
dalam surga. Karena perumpamaan tersebut tidak dipahami oleh orang yang
mendengarnya, maka Yesus berkata "segala sesuatu adalah mungkin bagi
Allah."
Jika Yesus itu
Tuhan, tentu dia akan berkata bahwa segala sesuatu mungkin bagi-Ku. Jika Yesus
itu Tuhan (Allah), Allah mana lagi yang dia sebutkan itu?
-
Setiap yang mengakui keberadaan Allah, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku keberadaan Allah, berarti dia bukan Allah.
47. Anak Manusia,
diolok-olok, diludahi dan dibunuh
"Kata-Nya :
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak manusia akan diserahkan kepada
imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman
mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, (34) dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah
tiga hari ia akan bangkit." (Markus
10:33-34).
Pada ayat
tersebut, Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia adalah Anak Manusia dan dia
diludahi, disesah dan akan dijatuhi hukuman mati (dibunuh) dan pada hari yang
ketiga, dia akan dibangkitkan oleh Tuhan. Kesimpulannya :
-
Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dihukum oleh manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dihukum oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dibunuh manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibunuh oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dibangkitkan dari kubur selama tiga hari, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibangkitkan dari kubur setelah tiga hari, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Tetapi hal
duduk di sebelah kanan-Ku dan di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak
memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah
disediakan." (Markus 10:40)
Ayat tersebut
merupakan permohonan dari Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zabedeus kepada Yesus
agar kelak mati, mereka bisa duduk disebelah kiri dan sebelah kanan Yesus.
Tetapi Yesus menjawab dia tidak berhak memberikannya, karena memang itu bukan
haknya dia, tetapi hak Tuhannya (Allah).
-
Setiap yang tidak punya hak (kuasa) pasti bukan TUhan.
-
Yesus tidak punya hak (kuasa), berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu dia langsung memberikan keputusan keapda Yakobus dan Yohanes.
-
Setiap yang tidak bisa memberikan keputusan, psati bukan Tuhan
-
Yesus tidak bisa memberikan keputusan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Karena Anak
Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45).
Pada ayat
tersebut Yesus sendiri yang memberi kesaksian bahwa dia adalah Anak Manusia,
yang akan memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang. Yesus tidak
pernah mendakwahkan kemana-mana bahwa dia Anak Tuhan. Karena dia tahu persis
bahwa dia hanyalah seorang anak manusia yang dilahirkan oleh ibunya, Maria. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu dia bisa mengampuni dosa manusia, tanpa harus
mengorbankan nyawanya sendiri.
-
Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia, pasti bukan Tuhan
-
Yesus mengaku dia sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mati dan menyerahkan nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati dan menyerahkan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan
-
Setiap yang mati untuk menebus dosa manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati menebus dosa manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ketika
didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus,
Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus
10:47).
Ayat ini
menceritakan seorang buta yang bernama Bartimeus, yang memohon kepada Yesus agar
matanya disembuhkan hingga bisa melihat lagi. Bartiemus yang wakti itu hidup
sezaman dengan Yesus, mengetahui Yesus bukan Tuhan, tetapi seorang yang berasal
dari Nazaret, dan dari keturunan Daud. Makanya Bartimeus tidak memanggil Yesus
dengan sebutan “Tuhan”. Sebab Yesus hanyalah anak manusia dan tidak punya zat
ketuhanan sedikit pun.
-
Setiap orang yang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang berasal dari keturuann Daud, pasti bukan Tuhan
-
Yesus berasal dari keturunan Daud, berarti Yesus itu bukan Tuhan, sebab Tuhan tidak punya keturunan.
51. Yesus suruh
mengambil keledai tanpa izin pemiliknya
“Ketika Yesus
dan murid-muridnya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang
terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya: dengan pesan:
“Pergilan ke kampung yang didepanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu
akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah
ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah kemari. Dan jika ada orang
mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, Jawablah : Tuhan memerlukannya.
Ia akan segera mengembalikannya kesini.” (Markus
11:1-3).
Ayat tersebut
memberikan kesan, seolah Yesus bukan orang yang mengajarkan etika dan akhlak
yang baik.
Sebab mengambil
barang milik orang tanpa minta ijin terlebih dahulu kepada pemiliknya, itu
merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Juga seolah dia orang terkenal dan
berkuasa, maka boleh seenaknya saja mengambil barang orang lain tanpa setahu
pemiliknya.
-
Setiap yang menyuruh melakukan hal yang tidak terpuji, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menyuruh melakukan hal tidak terpuji, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Orang-orang
yang berjalan didepan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru :”Hosana!
Diberkati Dia yang datang dalam nama Tuhan…(Markus
11:9).
Pada ayat
tersebut orang-orang berseru dalam menyambut kedatangan sus dengan ucapan
“Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan….” Hal itu menggambarkan
bahwa Yesus itu bukan Tuhan. “Hosana” berarti selamat datang. Tidak mungkin
Tuhan datang atas nama Tuhan juga. Tuhan yang mana lagi yang datang, jika Yesus
itu sendiri adalah Tuhan?
-
Setiap yang diberkati dalam nama Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diberkati dalam nama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang datang dalam nama Tuhan pasti bukan Tuhan.
-
Yesus datang dalam nama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Keesokan
harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus
merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat sesuatu dari pohon itu.
Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja,
sebab bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu :”Jangan lagi seorang
pun memakan buahmu selama-lamanya?” Dan murid-muridnya pun mendengarnya.”
(Markus 11:1214).
Dikisahkan di
dalam ayat-ayat tersebut bahwa Yesus merasa lapar, lalu dia mendekati pohon
tersebut barangkali ada buahnya untuk dimakan. Ternyata pohon tersebut tidak ada
buahnya. Maka dikutuklah pohon tersebut, karena apa yang dia harapkan dari pohon
itu ternyata tidak ada. Jika Yesus itu Tuhan, tanpa mendekatpun dia tahu bahwa
pohon itu tidak ada buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, walaupun belum musim
buah, dengan kuasanya dia bisa memerintahkan pohon tersebut untuk mengeluarkan
buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, tentu dia bijaksana, tidak perlu mengutuk
pohon yang tidak bersalah. Jika Yesus itu Tuhan, berarti pohon ara tersebut
adalah mahkluk ciptaannya. Tentu dengan kemahakuasaannya, dia bisa memerintahkan
pohon itu mengeluarkan buahnya seketika itu juga, walaupun bukan musim
berbuah.
-
Setiap yang merasa lapar, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak tahu musim berbuah, pasti bukan Tuhan
-
Yesus tidak tahu musim berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak mengetahui dari jauh pohon itu berbuah, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak mengetahui dari jauh kalau pohon itu berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa memerintahkan pohon mengeluarkan buahnya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa memerintahkan pohon untuk mengeluarkan buahnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Lalu seorang
ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan
tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya
dan bertanya: “Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang
terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu
esa.” (Markus 12:28-29).
Dihadapan orang
Saduki dan para ahli Taurat, Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah
Allah kita yang Esa, Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan itu adalah diri
dia sendiri. Dan Yesus tidak sekalipun mengatakan bahwa Tuhan itu punya oknum
(Trinitas) tetapi Yesus katakana bahwa Tuhan itu Esa. Esa berarti satu, bukan
dua atau tiga Tuhan.
-
Setiap yang memberi kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
-
Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
-
Sebab jika dia itu juga adalah Tuhan, berarti Tuhan itu bukan Esa.
“Tetapi tentang
hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak,
dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Markus
13:32).
Yesus memberikan
kesaksian dengan jujur, bahwa tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat juga tidak ada yang tahu, dia sendiripun
tidak tahu, kecuali Allah. Sebagai seorang anak manusia, karena Yesus hanyalah
seorang nabi atau rasul, maka sangat wajar jika dia tidak tahu kapan datangnya
hari kiamat, karena itu adalah rahasia Tuhan dan hanya Tuhan saja yang
mengetahuinya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa :
-
Setiap yang tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat itu, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengaku bahwa hanya Bapa (Allah-nya) saja yang tahu tentang hari kiamat, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku hanya Bapa (Allah-nya) sajayang tahu datangnya hari kiamat itu, berarti Yesus bukan Tuhan.
56. Yesus termasuk
orang durhaka
“Demikian
genaplah nas Alkitab yang berbunyi : “Ia akan terhitung di antara orang-orang
durhaka.” (Markus 15:28)
Sungguh ironis
sekali jika Yesus digolongkan termasuk dari antara orang-orang yang durhaka.
Yesus (Nabi Isa as) itu orang mulia, utusan Tuhan, Nabi dan Rasul yang dikasihi
Allah, dan dia adalah orang yang suci. Sangat tidak wajar jika penulis Alkitab
menempatkan Yesus sebagai bagian dari orang-orang yang durhaka.
Dapat dipastikan,
bahwa semua pendeta atau pastur dan misionaris yang paham Alkitab, mereka
mengakui bahwa setiap ayat yang di kurung kurawal, pasti tidak asli atau ayat
tambahan. Bahkan dalam beberapa Alkitab, ayat yang di kurung kurawal, seperti itu
sudah dihilangkan. Didalam Alkitab, terdapat sekitar 17 (tujuh belas) ayat yang
di kurung kurawal, yang diakui ayat sisipan atau tidak asli.
-
Setiap yang terhitung di antara orang-orang durhaka, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus terhitung di antara orang-orang durhaka, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika penulis
Alkitab menempatkan Yesus (Nabi Isa) terhitung diantara orang-orang durhaka,
justru Al Qur’an sangat membela Yesus (Nabi Isa) dengan memuliakannya,
sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :
56. Yesus termasuk
orang durhaka
“Demikian
genaplah nas Alkitab yang berbunyi : “Ia akan terhitung di antara orang-orang
durhaka.” (Markus 15:28)
Sungguh ironis
sekali jika Yesus digolongkan termasuk dari antara orang-orang yang durhaka.
Yesus (Nabi Isa as) itu orang mulia, utusan Tuhan, Nabi dan Rasul yang dikasihi
Allah, dan dia adalah orang yang suci. Sangat tidak wajar jika penulis Alkitab
menempatkan Yesus sebagai bagian dari orang-orang yang durhaka.
Dapat dipastikan,
bahwa semua pendeta atau pastur dan misionaris yang paham Alkitab, mereka
mengakui bahwa setiap ayat yang di kurung kurawal, pasti tidak asli atau ayat
tambahan. Bahkan dalam beberapa Alkitab, ayat yang di kurung kurawal, seperti itu
sudah dihilangkan. Didalam Alkitab, terdapat sekitar 17 (tujuh belas) ayat yang
di kurung kurawal, yang diakui ayat sisipan atau tidak asli.
-
Setiap yang terhitung di antara orang-orang durhaka, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus terhitung di antara orang-orang durhaka, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika penulis
Alkitab menempatkan Yesus (Nabi Isa) terhitung diantara orang-orang durhaka,
justru Al Qur’an sangat membela Yesus (Nabi Isa) dengan memuliakannya,
sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا
رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِ
(Jibril) berkata, “Aku hanyalah
utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
(Qs 19 Maryami 19).
Perlu diketahui,
kitab suci Al Qur’an yang umumnya tidak diakui oleh umat Kristiani, justru
sangat membela Nabi Isa (Yesus), karena Yesus (Nabi Isa) adalah nabi kami umat
Islam juga. Jadi Al Qur’an membela dan mendudukan Nabi Isa as (Yesus) sesuai
pada porsinya sebagai hamba Allah yang suci.
“Lalu mereka
masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih
duduk disebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda (Malaikat)
itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang
disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada disini. Lihat! Inilah tempat
mereka membaringkan Dia.” (Markus
16:5-6)
Pada ayat
tersebut, malaikat memberi kesaksian bahwa Yesus itu adalah orang Nazaret yang
telah dibangkitkan Tuhan dari kuburnya. Malaikat saja tahu bahwa Yesus bukan
Tuhan, tapi hanyalah manusia biasa yang berasal dari Nazaret. Dan malaikat juga
tahu bahwa Yesus itu dibangkitkan oleh Tuhan dari kuburnya. Ini membuktikan,
Yesus itu bukan Tuhan.
-
Siapapun orang yang berasal dari Nazaret, pasti dia itu adalah manusia, dan bukan Tuhan.
-
Yesus orang dari Nazaret, berarti Yesus itu orang, bukan Tuhan.
-
Setiap yang dibangkitkan Tuhan dari kuburnya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibangkitkan oleh Tuhan dari kuburnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan yang mana lagi yang membangkitkan diriny dari kubur?
“Sesudah Tuhan
Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk
disebelah kanan Allah.” (Markus
16:19).
Penulis Alkitab
menulis bahwa Yesus terangkat ke sorga lalu duduk disebelah kanan Allah.
Terangkatnya Yesus ke sorga, bukan berarti bahwa dengan kekuatannya sendiri lalu
dia naik dan terbang atau melayang ke langit, lalu duduk disebelah kanannya
Allah. Yang mengangkat beliau (Yesus/Nabi Isa as) ke langit adalah Allah itu
sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut :
-
Setiap yang diangkat ke surga, pasti yang mengangkatnya, yaitu Tuhan.
-
Yesus di angkat ke surga oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang duduk disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan,
-
Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika Yesus itu
Tuhan, dan kemudian dia duduk di sebelah kanannya Tuhan, kalau begitu siapa yang
disebelah kirinya itu, Tuhan juga?
“Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engaku menamai Dia Yesus.” (Lukas
1:31).
Injil Lukas juga
berbicara tentang nubuat Yesus yang akan dikandung dan dilahirkan oleh wanita.
Tuhan menubuatkan kelahirannya Yesus melalui kandungan seorang wanita yang
bernama Maria. Yang namanya dikandung dan dilahirkan oleh wanita, pasti dia itu
makhluk ciptaan-Nya seorang anak manusia, bukan Tuhan. Tidak mungkin jika Tuhan
yang menubuatkan akan dilahirkan sendiri menjadi manusia yang berproses selama
lebih kurang sembilan bulan.
-
Setiap yang dikandung dan dilahirkan oleh wanita, pastilah manusia, bukan Tuhan.
-
Yesus dikandung dan dilahirkan oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Nubuat kelahiran
Yesus yang lahir dari Ruh Kudus, juga diceritakan dalam Qs 19:19 seperti yang telah kami kemukakan diatas
tadi.
Al Qur’an
menyebutkan bahwa penciptaan Nabi Isa (Yesus) sama seperti penciptaan Nabi Adam
sebagaimana dinyatakan pada Qs 3 Ali Imran 59
berikut ini :
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ
اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ
فَيَكُونُ
“Sesungguhnya
perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka
jadilah dia.” (Qs 3 Ali Imran 59)
Dari ayat tersebut dapat kita
simpulkan bahwa :
-
Setiap yang dijadikan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dijadikan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
60. Yesus lahir di
kota nabi Daud
“Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
(Lukas 2:11)
Ayat tersebut
adalah ucapan dari Malaikat di padang kepada para gembala ternak, yang
mengabarkan bahwa pada hari itu telah lahir telah dilahirkan seorang juruselamat
yang bernama Kristus, Tuhan, di kota Daud.
-
Siapa saja yang dilahirkan di kota Daud, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dilahirkan di Kota Daud, berarti Yesus bukan Tuhan.
Rasanya ayat
tersebut (Lukas 2:11) tadi, janggal sekali,
sebab bagaimana mungkin Malaikat bisa mengatakan telah lahir Kristus, Tuhan.
Dalam berbagai terjemahan Alkitab yang berbahasa
Inggris, Yesus itu diterjemahkan dengan kata Lord, sementara Tuhan (Allah)
diterjemahkan dengan kata God. Sebenarnya dalam kamus bahasa Inggris, kata Lord
berarti Tuan, bukan Tuhan! Dalam pengertian apa pun kata “Tuan” tidak sama
dengan kata “Tuhan”. Contoh dalam berbagai Alkitab versi bahasa Inggris ayat
tersebut berbunyi sebagai berikut :
Alkitab King James
Version
“For unto you is
born this day in the city of David a Savior, which is Christ the
Lord.”
Alkitab today’s
English Version.
“This very day
in David’s town your Savior was born-Christ the Lord!”
Alkitab
Contemporary English Version.
“This very day
in King David’s hometown a Savior was born for you. He is Christ the
Lord.”
Alkitab Revised
Standard Version mengatakan :
“For to you is
born this day in the city of David a Savior, who is Christ the
Lord.”
Alkitab the
Reader’s Digest Bible :
“For to you is
born this day in the city of David a Savior, who is Christ the
Lord.”
Dari kelima
versi Alkitab bahasa Inggris ini, semuanya menyebut yesus dengan kata “Christ
the Lord,” bukan “Christ the God.” Lord (tuan) sedangkan God
(Tuhan).
“Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus
telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim
pada hari raya itu.”
Ayat tersebut
menceritakan bagaimana Yesus yang masih anak-anak setiap tahun dibawa oleh orang
tuanya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ketika itu Yesus baru berumur dua
belas tahun. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kedua orangtuanya yang lebih
mengetahuinya daripada para penulis Injil. Tetapi kedua orangtuanya tidak pernah
mengatakan atau memberi kesaksian bahwa anak mereka adalah Tuhan. Bahkan sampai
keduaorangtuanya mati, tidak sekalipun mereka mengatakan bahwa anak mereka itu
adalah Tuhan yang harus disembah oleh umat manusia.
-
Setiap yang mempunyai orang tua, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mempunyai orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang diasuh oleh orangtuanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diasuh oleh kedua orangtuanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang pernah berumur 12 tahun, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berumur 12 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan. Sebab Tuhan tidak mengenal umur atau usia.
“Dan ketika
genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama
yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21).
Orang yang
paling mengetahui siapa sebenarnya anaknya adalah orangtuanya sendiri, apalagi
ibunya yang melahirkannya. Belum pernah terbesit dalam mulut ibunya (Maryam)
mengatakan atau memberikan kesaksian kepada umat manusia saat itu, bahwa anaknya
yang dia lahirkan itu bernama Yesus adalah Tuhan atau Allah itu sendiri yang
menjelma jadi manusia. Ibu dan bapaknya menyunatkan Yesus tepat pada hari ke
delapan sesuai dengan firman Allah kepada mereka yaitu dalam kitab Kejadian 17:12 yang berbunyi :
“Anak
yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara
kamu, turun temurun ….”
Jika Yesus itu
Tuhan, apakah Tuhan perlu bersunat? Karena Yesus itu manusia, maka dia wajib
bersunat, mengikuti perintah Tuhan.
-
Setiap yang bersunat, karena mengikuti perintah Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dikandung oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dikandung oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Dan ketika
genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke
Yerusalem untuk menyerahkannya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hokum
Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” (Lukas 2:22-23).
Menurut Alkitab
setiap anak lak-laki harus ditahirkan (disucikan) menurut Hukum Taurat Musa,
termasuk Yesus harus mengikuti hokum taurat Musa untuk disucikan dan dikuduskan
oleh Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, apakah perlu Tuhan harus disucikan dan
dikuduskan lagi? Jika Yesus itu Tuhan, berarti dia sendiri Yang Maha Suci dan
Maha Kudus bukan? Timbul pertanyaan, apakah Tuhan perlu disucikan dan dikuduskan
lagi oleh Tuhan??
-
Setiap yang diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dikuduskan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dikuduskan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
64. Yesus
dipanggil “Anak” oleh kedua orang tuanya
“Dan ketika
orang tuanya melihat dia, tercenganglah merea, lalau kata ibunya kepadanya:
“Nak, mengapa kamu berbuat demikian terhadap kami? Bapamu dan aku cemas mencari
Engkau.” (Lukas 2:48).
Seperti sudah
dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya, bahwa yang paling mengetahui siapa
anaknya, adalah ibunya yang melahirkan dia. Ibu bapaknya memanggil Yesus dengan sebutan
“nak”, berarti Yesus itu adalah anak mereka, anak manusia, bukan Tuhan! Sangat
tidak masuk akal jika Tuhan punya orang tua, ibu dan ayah. Buktinya tidak ada
satu ayatpun dalam Alkitab, dimana ibunya dan bapaknya pernah menyembah kepada
Yesus anaknya sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri. Dan tidak sekalipun ibu
bapaknya memberikan kesaksian kepada umat manusia pada saat itu, bahwa anaknya
yang bernama Yesus adalah Allah atau Tuhan semesta alam yang harus disembah oleh
semua manusia, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, tidak
pernah! Jika ibu bapaknya pernah mengatakan bahwa anak yang dilahirkan itu
bernama Tuhan, tentu para penulis injil akan mengabadikannya dalam
injil.
-
Setiap yang punya orang tua, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus punya orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang dipanggil “anak”, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil “anak”, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Lalu Ia pulang
bersama-sama dengan mereka ke Nazaret; dan ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan ibu-Nya menyimpan sema perkara di dalam hatinya. (52) dan Yesus makin
bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia.” (Lukas 2:51-52)
Ayat tersebut
mengisahkan tentang perbuatan Yesus ketika dia berumur dua belas tahun sudah
mulai berdakwah. Karena Yesus sering pergi tanpa setahu orang tuanya, maka
cemaslah orang tuanya mencari-cari dia. Setelah ditemukan, mereka membawa pulang
anak itu yang masih berumur dua belas tahun yaitu Yesus. Yesus diasuh oleh orang
tuanya dan semakin bertambah besar dan semakin dikasihi oleh Tuhan. Jika Yesus
itu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan sejak dilahirkan sampai dewasa diasuh oleh
manusia selama puluhan tahun. Jika Yesus itu Tuhan, maka orang pertama yang
paling tahu, adalah ibunya yang mengandung, melahirkan dan
merawatnya.
-
Setiap yang diasuh oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diasuh oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tumbuh semakin besar, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tumbuh semakin besar, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang semakin dikasihi oleh Tuhan, pasti bukan Tahun.
-
Yesus semakin dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ketika yesus
memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut
anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” (Lukas
3:23).
Ayat tersebut
menceritakan tentang silsilah Yesus yang memulai pekerjaannya ketika dia
berumur kira-kira tiga puluh tahun. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin
Tuhan baru memulai bekerja ketika berumur kira-kira tiga puluh
tahun??
Tentu menjadi
pertanyaan, sebelum berumur tiga puluh tahun, apa saja yang dia kerjakan? Di
dalam Alkitab disebutkan bahwa Yesus mulai berdakwah pada usia dua belas tahun dan selama
17 (tujuh belas) tahun hilang riwayat-Nya dalam Alkitab. Dan baru pada usia tiga
puluh tahun muncul memulai pekerjaannya.
Lebih aneh lagi
bagaiman penulis Alkitab menulis “menurut anggapan orang” ia adalah anak Yusuf,
anak Eli …” Sangat tidak masuk akal jika ayat tersebut adalah firman Tuhan. Jika
firman Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan memberikan wahyunya berdasarkan “menuru
anggapan orang”.
-
Setiap yang memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang hanya “menurut anggapan orang”, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dikatakan “menurut anggapan orang” berarti Yesus bukan Tuhan.
“Yesus
yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh
Kudus ke padang gurun. Di situ ia tinggal empat puluh hari empat lamanya dan
dicobai iblis. Selama disitu ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu ia
lapar.
Dikisahkan dalam
ayat-ayat tersebut bahwa Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk
dicobai Iblis. Selama dicoba, Yesus berpuasa empat puluh hari tidak makan dan
tidak minum, setelah itu barulah Yesus merasa lapar. Jika Yesus itu Tuhan dan
Roh Kudus itupun Tuhan juga, berarti Tuhan dibawa oleh Tuhan. Yang lebih aneh
lagi, yaitu Tuhan kok dicobai Iblis. Mestinya Tuhan mencobai Iblis, bukan
sebaliknya. Dan jika Yesus itu Tuhan, mustahil merasakan lapar.
-
Setiap yang dibawa Roh Kudus, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibawa oleh Roh Kudus, berarti Yesus bukan Tuhan
-
Setiap yang dicoba oleh Iblis, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dicobai oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang merasakan lapar, pasti bukan Tuhan
-
Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
68. Roh Tuhan ada
pada Yesus yang mengaku sebagai Utusan Tuhan
“Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik keapda
orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku.” (Lukas
4:18).
Ayat ini seperti
ucapan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa Roh Tuhan ada dalam dirinya dan
katanya Tuhan telah mengurapinya. Padahal ayat tersebut sebenarnya bukan ucapan
Yesus, tetapi tulisan yang dibacakan dalam kitab Nabi Yesaya 61:1 yang sebenarnya bukan ditujukan kepada
dirinya. Perhatikan bunyi kitab Yesaya 61:1 sebagai berikut :
“Roh Tuhan Allah
adau padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang
yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara …..
Kata-kata
“padaku” dan “Aku” dalam injil Lukas 4:18
pakai huruf capital, adalah kata ganti untuk pribadi Yesus. Sementara kata-kata
“padaku” dan aku dalam kitab Yesaya 61:1
memakai huruf kecil, adalah bukan ditujukan kepada Yesus, karena saat itu Yesus
belum lahir.
Seandainya injil
Lukas 4:18 tersebut ditujukan kepada Yesus,
kesimpulannya adalah sebagai berikut :
-
Setiap yang diberi Roh oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diberi Roh oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
-
Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Di dalam rumah
ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara
keras:”Hai Engkau, Yesus orang nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang
hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
(Lukas 4:33-34)
Manusia jaman
dahulu yang hidup se zaman dengan yesus, tahu bahwa yesus bukan Tuhan. Orang
yang kerasukan setanpun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, melainkan dia adalah orang
yang berasal dari Nazaret dan orang kudus yang datang (diutus) oleh Allah. Jika
mereka tahu Yesus adalah Tuhan, tentu teriakan mereka berbunyi, “Hai Engkau
Tuhan, Engkau adalah Tuhan kami.”
-
Setiap orang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang kudus yang datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
-
Yesus orang kudus yang datang dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ibu dan
saudara-saudara Yesus datang kapada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia
karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan
saudara-saudar-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”Tetapi ia
menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengar-kan
firman Allah dan melakukannya. “ (Lukas
8:19-21)
Ayat diatas ini
menceritakan bahwa ibunya dan saudara-saudaranya sedang mencari Yesus. Setelah
ketahuan dimana Yesus itu berada, seseorang memberitahukannya kepada Yesus bahwa
ibunya dan saudara-saudaranya ingin bertemu dengannya. Tetapi Yesus menjawab
pada orang tersebut, “Ibuku dan saudara-saudaraku ialah mereka, yang
mendengarkan firman
Allah dan
melakukannya.” Jawaban Yesus yang tidak mencerminkan sebagai seorang anak yang
sholeh. Ucapan Yesus tersebut sangat merendahkan ibu dan saudara-saudaranya.
Makna-nya sama saja Yesus mengatakan bahwa mereka (ibunya dan
saudara-saudaranya) bukan orang-orang yang mendengar dan melakukan perintah
Allah. Atau sama saja bahwa Ibu-nya dan saudara-saudaranya tidak termasuk
orang-orang yang taat pada Allah Na’udzubillahimindzalik!!.
-
Setiap yang punya ibu dan saudara-saudara kandung, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus punya ibu dan saudara kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika didalam
Alkitab Yesus merendahkan dan melecehkan ibunya, justru di dalam kitab suci Al
Qur’an, Yesus atau Nabi Isa as sangat taat dan memuliakan orang tuanya. Hal itu
dapat kita baca dalam Al Qur’an surat 19 Maryam
ayat 31-32 sebagai berikut :
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا
أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ
حَيًّاوَبَرًّا بِوَالِدَتِي
وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan dia
menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia
memerintahkan aku salat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada
ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
(QS. 19 Maryam : 31-32)
“Maka datnglah
murid-murid-Nya membangungkan Dia, katanya : “Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun
bangun, lalu menghardik angina dan air yang mengamuk itu. Dan angina dan air itu
pun reda dan danau menjadi teduh.” (Lukas
8:24)
Kita tahu Yesus
punya dua belas orang murid. Mereka hidup bersama-sama dengan Yesus. Mereka
memanggil Yesus dengan sebutan “Guru”. Ini berarti bahwa mereka tahu bahwa Yesus
hanyalah seorang guru, bukan Tuhan. Makanya dalam banyak ayat lain,
murid-muridnya memanggil Yesus dengan sebutan “Rabi” yang artinya juga “Guru”.
Bahkan tidak kurang dari tiga belas ayat dimana Yesus dipanggil “Rabi” oleh
orang lain dan murid-muridnya. Diantaranya ayat dibawah ini :
“Kata Petrus
kepada Yesus : “Rabi, betapa bahagianya kami berada ditempat ini. Baiklah kai
dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
(Markus 9:5)
“Kata Natanel
kepada-Nya :”Rabi Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yohanes 1:49).
“Ketika orang
banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya : “Rabi,
bilamana Engkau tiba di sini?” (Yohanes
6:25).
-
Setiap yang dipanggil “Guru” atau “Rabi” pasti hanyalah guru, bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil “Guru “ atau “Rabi”, berarti Yesus bukan Tuhan.
72. Yesus
ketakutan pada malaikat dan semakin bersungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan
“Maka seseorang
malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan
kepada-Nya. (44) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.
Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:43-44).
Malaikat yang
memberi kekuatan kepada Yesus adalah malaikat utusan Tuhan. Jika Yesus itu
Tuhan, bagaimana mungkin Yesus ketakukan kepada seorang malaikat? Ini berarti
malaikat lebih tinggi kekuasaannya dari pada Yesus. Dengan semakin
bersungguh-sungguh Yesus berdoa, ini menandakan bahwa Yesus ketakutan dengan
datangnya malaikat utusan Tuhan tersebut.
Jika Yesus itu
seorang Nabi, sangat wajar sekali jika dia merasa ketakutan, karena dia hanyalah
seorang manusia biasa utusan Allah. Tentu akan sangat merendahkan ketuhanan
Yesus sendiri, jika dia sebagai Tuhan harus mengalami ketakutan kepada seorang
malaikat saja.
-
Setiap yang takut kepada malikat Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus ketakutan kepada malaikat Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menerima kekuatan dari malaikat, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menerima kekuatan dari malaikat, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang sungguh-sungguh berdo`a kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus semakin sungguh-sungguh berdo`a kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengeluarkan peluh titik-titik darah ketanah saking takutnya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengeluarkan peluh titik-titik darah ketanah saking takutnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Lalu Yesus
berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Dan sesudah berkata demikian Ia menerahkan nyawa-Nya.” (Lukas 23:46)
Diatas kayu
salib, sebelum mati, Yesus berseru dengan suara nyaring kepada Tuhannya sambil
menyerahkan nyawanya. Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan mana lagi yang dia panggil?
Dan Yesus itu Tuhan, siapa yang mencabut dan menerima nyawanya? Apakah malaikat
berani mencabut nyawanya Tuhan? Dan jika Tuhan harus mati walaupun hanya untuk
beberapa hari saja, siapa yang mengendalikan alam semesta yang begitu
luasya?
-
Setiap yang berseru kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berseru kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menyerahkan nyawanya kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ia berkata
kepada mereka: “Inilah perkantaan-Ku, yang telah Kukatakan padamu ketika Aku
masih bersama-sama dengan kamu, yakni harus digenapi semua yang ada tertulis
tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. “Lalu
ia membuka pikiran mereka, sehingga mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka:
“Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang
mati pada hari ketiga,…” (Lukas
24:24-46)
Ucapan Yesus
tersebut, sampai saat ini tidak ada seorang pendeta atau pastur, bahkan Paus
yang ada di Roma-pun tidak bisa membuktikan kebenaran dari ucapan Yesus
tersebut. Jika itu benar-benar ucapan Yesus, apalagi dia sebagai Tuhan menurut
agama anggapan Kristen, tentu apa yang diucapkan pasti bisa dibuktikan. Ucapan
Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis dalam Kitab Taurat Musa, Kitab para
Nabi-Nabi dan Kitab Mazmr bahwa “Mesias akan menderita dan bangkit dari antara
orang mati pada hari yang ketiga” ternyata setelah dicek, ucapannya itu tidak
terdapat dalam kitab-kitab tersebut. Ini membuktikan ucapan Yesus tersebut
adalah fiktif, karena tidak bisa dibuktikan.
-
Setiap yang berkata tapi tidak bisa dibuktikan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berkata tapi tidak bisa dibuktikan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menderita dan bangkit pada hari ketiga diantara orang mati, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menderita dan bangkit pada hari ketiga diantara oaring mati, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Pada mulanya
adalah firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.” (Yohanes 1:1).
Ayat tersebut
bukan ucapan Yesus atau wahyu Allah kepada Yohanes, tetapi hanyalah ucapan
Yohanes sendiri. Makanya dalam ayat tersebut tidak ada tanda petik.
Jika firman itu
adalah Yesus, dan Yesus adalah Allah itu-itu juga, kama kalau kata ‘Firman’
digantin dengan kata ‘Yesus’ akan terbaca lucu :
“Pada mulanya
adalah Yesus, Yesus itu bersama sama dengan Yesus dan Yesus itu adalah
Yesus.”
“Pada mulanya
adalah Tuhan, Tuhan itu bersama-sama dengan Tuhan dan Tuhan itu adalah
Tuhan.”
Pada mulanya
adalah Allah, Allah itu bersama-sama dengan Allah dan Allah itu adalah
Allah.
Jika Firman itu
bersama-sama dengan Allah, berarti Firman itu bukan Allah. Jika saya bersama
Fulan, berarti saya itu bukan Fulan, karena kami berdua, bukan satu.
-
Setiap yang bersama-sama dengan Allah, berarti bukan Allah.
-
Yesus bersama-sama dengan Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang berawal, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berawal mula, berarti Yesus bukan Tuhan.
76. Tuhan telah
menjadi manusia Yesus
“Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes
1:14).
Maksud ayat
tersebut yaitu Yesus yang Sang Firman telah menjadi manusia sebagai Anak Tunggal
Bapa. Ayat ini merupakan inkarnasi Tuhan yang menjelma jadi manusia Yesus. Tentu
menjadi pertanyaan, jika Tuhan atau Allah telah menjelma Yesus, apakah masih ada
Allah atau Tuhan yang lain? Mestinya jawabnya sudah tidak ada Tuhan lain. Namun
dalam pandangan Kristen, tetap saja masih ada Allah lain, yaitu Bapa Yesus dan
juga Roh Kudus, yang ketiganya adalah satu. Itulah paham Trinitas.
-
Setiap yang menjadi manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menjadi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menjadi Anak Tunggal Allah pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menjadi Anak Tunggal Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menerima kemuliaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menerima kemuliaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Dalam Al Qur’an,
betapa banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa Allah itu tidak punya anak,
seperti Qs 4:171, Qs 6:101, Qs 10:68, Qs 19:35, Qs
19:88-92, Qs 21:26, Qs 23:91, Qs 25:2, Qs 43:81 dll. Bahkan Allah
mengecam orang-orang yang mengatakan bahwa Allah punya anak, sebagaimana contoh
ayat Qur’an sebagai berikut :
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ
شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia Pencipta
langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyia anak padahal Dia tidak mempunyai istri.
Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Qs Al An’aam 101).
وَقَالُوا اتَّخَذَ
الرَّحْمَنُ وَلَدًا
“Dan mereka
berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih mengambil (mempunyai) anak.” (Qs 19 Maryam 88).
لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا
إِدًّا
“Sungguh kamu
telah membuat suatu kemungkaran yang amat besar.” (Qs 19
Maryanm 89).
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ
يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا
“Hampir-hampir
langit terpecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh berkeping-keping.”
(Qs 19 Maryam 90).
أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ
وَلَدًا
“…disebabkan
mereka mendakwakan anak bagi Yang Maha Pengasih.” (Qs 19
Maryam 91).
وَمَا يَنْبَغِي
لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Tiada patut bagi
Yang Maha Pengasih memiliki anak.” (Qs 19 Maryam
92).
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ
وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ
وَلَعَلا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Allah tiada
mempunyai anak dan tiada Tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya
tiap-tiap Tuhan membawa makhluk yang diciptakan-Nya dan sebahagian dari
Tuhan-Tuhan itu akan mengalahkan sebahagian yang lain. Mahasuci Allah dari yang
mereka sifatkan itu.” (Qs 23 al Mu’minuun
91).
Seandainya Tuhan
(Allah) benar-benar mempunyai anak sungguhan, pasti kami umat Islam akan
mengkultuskan dan menyembah anak itu. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an
surat 43 Az Zuhkruf ayat 81, jika Allah
mempunyai anak, niscaya Rasulullah Muhammad saw adalah orang pertama kali yang
akan menyembahnya.
قُلْ إِنْ كَانَ
لِلرَّحْمَنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ
“Katakanlah :
“JIka Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang
mula-mula menyembahnya.” (Qs 43 Az Zuhkruf
81).
77. Allah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu Yesus
“Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes
3:16).
Ayat ini
termasuk salahs satu ayat yang paling menentukan keselamatan dunia dan akhirat.
Intinya asal percaya kepada Yesus yang mati di kayu salib dalam rangka menebus
dosa manusia, maka dijamin masuk surga. Itu merupakan bentuk kasih Allak akan
dunia ini, maka dikaruniakan-Nya kepada Anak-Nya yang tunggal, untuk
menyelamatkan manusia dari dosa. Jika ayat ini sangat penting, mengapa hanya
Yohanes yang menulisnya, dan itupun dituls paling belakangan. Sementera tiga
Injil yang duluan ditulis seperti Matius, Markus dan Lukas, tidak menulis ayat
ini. Logikanya, mestinya ketiga injil duluan itulah (Matius, Markus, dan Lukas)
harus memuat sabda Yesus tersebut, sebab merekalah yang duluan menulis Injil
daripada Yohanes.
Oleh sebab itu,
jika satu injil menulis dan tiga injil diam, maka jelas ayat tersebut sangat
lemah. Tetapi jika tiga injil menulis dan satu injil tidak, mungkin itu akan
lebih kuat kebenarannya.
-
Setiap yang menerima karunia dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menerima karunia dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Maka Yesus
menjawab mereka, kata-Nya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat
mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya, sebaba apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan
Anak.” (Yohanes 5:19).
Yesus mengaku
dengan jujur dan polos bahwa dia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya
sendiri, kalau tidak melihat dari apa yang dikerjakan oleh Bapanya (Tuhan). Jadi
Yesus hanya mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Bapanya yaitu Allah.
Atau dengan kata
lain bahwa Yesus hanyalah melakukan apa yang diperintahkan Tuhannya.
-
Setiap yang tidak bisa mengerjakan atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa melakukan apapun atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan,
-
Setiap yang memanggil Tuhannya dengan nama Bapa, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus memanggil Tuhannya Bapa, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Aku tidak
dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa
yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30)
Ayat ini
merupakan pengakuan langsung dari Yesus bahwa dia benar-benar tidak bisa berbuat
apa-apa atas dirinya sendiri. Juga dia bersaksi bahwa dia tidak bisa menuruti
kehendaknya sendiri, melainkan kehendak Tuhan yang telah mengutusnya. Sungguh
ini merupakan suatu pernyataan atau pengakuan yaitu begitu polos dan jujur dari
Yesus akan keberadaan status dirinya. Dia mengaku bahwa dia hanyalah seorang
utusan Tuhan, bukan Tuhan! Maka wajarlah jika Yesus tidak bisa berbuat menurut
kehendaknya sendiri, sebab dia bukan Tuhan tetapi hanyalah sebagai seorang nabi
atau rasul yang di utus oleh Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Bapa yang
mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendenngar
suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat.” (Yohanes 5:37).
Lagi-lagi Yesus
mengaku bahwa dia diutus Tuhan. Dan Tuhan juga bersaksi akan keberadaan Yesus.
Juga suara Tuhan tidak pernah ada yang mendengar, dan rupa Tuhan juga tidak ada
yang melihatnya. Karena Yesus memberikan kesaksian seperti itu, wajarlah jika
kita mengamininya, karena mustahil Yesus harus berbohong. Jika Yesus mengaku
hanya diutus oleh Tuhan, mengapa kita harus menuhankannya? Dan jika Yesus
bersaksi bahwa rupa Allah tidak pernah ada yang melihatnya, mengapa rupa Yesus
dijadikan sebagai pengganti rupa Allah?
-
Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Yesus bersaksi bahwa suara Tuhan tidak terdengar, sementara suara dia bisa terdengar, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Yesus bersaksi bahwa rupa Tuhan tidak terlihat, sementara rupa dia (Yesus) bisa terlihat, itu berarti Yesus bukan Tuhan.
“Jawab Yesus
kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia
yang telah mengutus Aku.” (Yohanes
7:16).
Ayat tersebut
merupakan jawaban Yesus terhadap orang-orang Yahudi yang merasa heran ketika
Yesus mengajar di Bait Allah. Mereka heran darimana Yesus mendapat pengetahuan
seperti itu tanpa belajar. Makanya Yesus menjawab bahwa ajarannya bukan berasal
dari dirinya sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutusnya. Dari jawaban Yesus
tersebut dapat kita simpulkan bahwa apa yang Yesus ajarakan adalah atas
bimbingan dari yang mengutusnya yaitu Allah. Sebagai seorang utusan Allah,
wajarlah jika Allah mudahkan dengan memberi ilmu padanya untuk berbicara atau
mengajar.
-
Setiap yang diberikan ilmu oleh Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus diberi ilmu oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mendapat ajaran dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
-
Yesus mendapatkan ajaran dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan untuk mengajar, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diutus Tuhan untuk mengajar, berarti Yesus bukan Tuhan, melainkan Utusan Tuhan
82. Yesus datang
atas kehendak Dia yang mengutusnya
“Waktu Yesus
mengajar di Bait Allah, Ia berseru, “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari
mana asal-Ku, namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi aku diutus
oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari
Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” (Yohanes
7:28-29).
Sebelumnya
beberapa orang Yerusalem heran kepada Yesus yang leluasa bisa berbicara dan
mengajar di Bait Allah, padahal Yesus adalah termasuk orang yang akan mereka
bunuh. Rupanya Yesus mengetahui isi hati dan rencana mereka, maka Yesus berkata
seperti itu pada mereka.
-
Setiap orang yang mengajar di Bait Allah, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengajar di Bait Allah, berarti Yesus itu manusia, bukan Tuhan.
-
Setiap yang datang berasal dari Allah, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus datang berasal dari Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Allah, pasti dia seorang utusan Allah.
-
Yesus diutus oleh Allah, berarti Yesus seorang utusan Allah.
-
Setiap yang datang bukan atas kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus datang bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi atas kehendak Dia yang mengutusnya, berarti Yesus itu bukan Tuhan.
“Banyak yang
harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu, akan tetapi Dia, yang mengutus Aku,
adalah benar, dan apa yang Kudengar dari padanya, itu yang Kukatakan kepada
dunia.” (Yohanes 8:26).
Yesus berkata
kepada orang banyak yag tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya, dimana Yesus
berkata bahwa nanti dia akan menginggalkan mereka dan pergi kepada yang
mengutusnya yaitu Allah. Dan apa yang dia dengar langsung dari Tuhannya, itulah
yang akan dikatakannya.
-
Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukanlah Tuhan.
-
Yesus mengaku diutus oleh Tuhan, berarti yang bukan Tuhan.
-
Setiap yang mendengar dan mengatakan perkataan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mendengar dan mengatakan perkataan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Maka kata
Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa
Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku
berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang
telah mengutus Aku, ia menyertai aku. Ia tidak membiarkan aku sendiri, sebab aku
senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadanya.” (Yohanes 8:28-29)
Karena
orang-orang tersebut masih tidak mengerti bahwa Yesus berbicara kepada mereka
tentang Bapanya (Tuhannya), maka Yesus meneruskan jawabannya bahwa bila mereka
meninggikan Anak Manusia, maka mereka akan tahu siapa dia sebenarnya. Yesus
jelaskan bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, dia
berbicara hal-hal yang diajarkan oleh Bapanya yang mengutusnya, dan dia berbuat
apa saja yang berkenan kepada Bapanya (Allah) dan dia tidak sendirian, tetapi
Tuhan selalu menyertainya.
-
Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku hanya sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, berarti dia bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Bapaku, yang
memberikan mereka kepadaku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorang pun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
(Yohanes, 10:29-30)
Ayat tersebut
merupakan jawaban Yesus kepada orang-orang Yahudi yang merasa bimbang kepadanya,
apakah Yesus itu Mesias yang ditunggu-tunggu
atau bukan.
Mereka minta supaya Yesus berterus terang. Yesus menjelaskan, mereka yang
percaya kepadanya akan menjadi dombanya. Maka Yesus berkata pada mereka
:
-
Setiap yang memanggil “Bapa” kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus memanggil “Bapa” kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengaku “Tuhan lebih besar daripadanya”, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku “Tuhan lebih besar dari dirinya”, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengaku Tuhan bersama dirinya, pasti dirinya bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dirinya bersama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Tetapi jikalau
Aku melakukannya dan kamu tidak percaya kepada-Ku, percayalah akan
pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa
di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes
10:38).
Ayat tersebut
adalah ucapan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya Yesus sebagai
anak Allah, sehingga mereka tidak percaya akan apa yang dikerjakan olehnya. Maka
Yesus berkata kepada mereka seperti itu. Kesimpulannya jika Tuhan itu berada
dalam Yesus tidaklah berarti Yesus itu Tuhan. Sebab yang ada didalam diri Yesus
itu hanyalah Ruh dari Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri yang menjelma menjadi
manusia Yesus.
“Maka mereka
mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata : “Bapa, Aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa
Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di
sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku.” (Yohanes
11:41-42).
Ayat tersebut
adalah doa Yesus kepada Allah yang memohon agar orang bernama Lazaru yang telah
empat hari mati supaya dihidupkan kembali dari kuburnya. Permohonan Yesus
dikabulkan oleh Allah, maka keluarlah Lazarus dari kuburnya. Alalh mengabulkan
permohonan doa Yesus, untuk membuktikan kepada mereka bahwa dia benar-benar
utusan Tuhan.
-
Setiap yang berdoa menengadah ke langit, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berdoa menengadah ke langit, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mengucapkan syukur kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengucapkan syukur kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diutus oleh Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
88. Yesus mengaku
bahwa dia lebih rendah dari Tuhannya
“Aku berkata
kepadamu : Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya,
ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua
ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes 13:16-17).
Ayat tersebut
merupakan nasihat sekaligus teladan Yesus khusus kepada murid-muridnya, ketika
dia membasuh kaki mereka sebagai tanda perpisahannya dengan mereka kelak, agar
mereka mendapat bagian dalam kehidupan. Ucapan Yesus yang mengatakan kepada
mereka bahwa seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari tuannya, sama saja berarti
Yesus tidak lebih tinggi dari Tuhannya. Juga bahwa Yesus bahwa seorang utusan
tidak lebih tinggi dari yang mengutusnya, berarti Yesus tidak lebih tinggi dari
Tuhan yang mengutusnya. Ini semua membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan,
melainkan manusia biasa.
-
Setiap yang mengaku hamba Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia hanyalah hamba Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang mengaku utusan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Kata Yesus
kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
ke Bapa, kalau tidak melalui aku.” (Yohanes
14:6)
Semua umat
Kristen, hamper dapat dipastikan hapal diluar kepada ayat ini. Bahkan ayat ini
termasuk salah satu ayat emas yang sangat diandalkan oleh umat Kristiani
dimanapun mereka berada :”Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” justru memberikan bukti
bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Yang Tuhan itu adalah Bapanya yaitu Allah
SWT.
-
Setiap yang mengaku datang dari Bapa (Tuhan), pasti bukan Tuhan!
-
Yesus mengaku datang dari Bapanya (Tuhan), berarti Yesus bukan Tuhan.
“Tapi
percayakah engkau, bahwa aku didalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang aku
katakana kepadamu, tidak aku katakana dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang
diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 14:10).
Ucapan Yesus
tersebut beserta bukan berarti bahwa dialah Tuhan itu sendiri, tetapi Ruh yang
dari Allah itu yang berada dalam dirinya. Dan apa yang Yesus lakukan sebenarnya
atas bimbingan Tuhan. Dengan demikian jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
Sebab jika Yesus itu Tuhan, kok dalam diri Tuhan ada Tuhan lagi? Tuhan yang mana
lagi?
-
Setiap yang besera dengan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus beserta Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang melakukan suatu pekerjaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus melakukan pekerjaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa melakukan atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak melakukan atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada
Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia
menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).
Sebelumnya Yesus
meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka
memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan
risalahnya.
-
Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang
Yesus minta kepada Bapany (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang
yang bernama Ahmad (Muhammad).
“Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada
Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17) yaitu
roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).
Yang dimaksud
dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani =
Parlichtus / Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari akta
“Hmad”, yang Nasharni jaman dulu menulis dengan kata “Ahmad” yang
berarti “Yang terpuji”.
Ahmad adalah
nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Ahmad dan Malik, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya aku
memiliki beberapa nama : Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku
adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adlaah Al
Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib
karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”
Dalam Al Qur’an
Nabi Isa juga bersaksi sebagai berikut :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ
بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ
مُبِينٌ
Dan (ingatlah)
ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi
kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
(Qs 61 ash Shaf 6)
92. Tuhan lebih
besar daripada Yesus
“Kamu telah
mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang
kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi AKu, kamu tentu akan bersukacita Karena aku
pergi kepada Bapa Ku, sebab Bapa lebih besar dari [ada aku.” (Yohanes 14:28)
Pengakuan Yesus tersebut sangat jelas
bahwa dia hanya orang kecil, tidak sama seperti Bapanya (Allah). Tapi anehnya
umat Kristiani tidak mengikuti pengakuan Yesus tersebut, malah Yesus dijadikan
sederajat sama dengan tuhan. Yesus berkata dengan jujur, bahwa Bapanya (Allah)
lebih besar dari dia. Dan Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dia dan
Bapanya (Allah) adalah sama besarnya, tidak!!
-
Setiap yang pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
-
Yesus pergi kepada Bapanya (Allah), berarti Yesus bukan Allah.
-
Setiap yang mengaku lebih keci dari tuhannya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku lebih kecil dari Tuhannya, berarti Yeses bukan Tuhan.
“Aku datang
dari Bapa dan AKu datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi
kepada Bapa.” (Yohanes 16:28)
Ayat ini bukan
kata-kata Yesus dalam bentuk perumpamaan atau kiasan, tetapi benar-benar dalam
arti yang sesungguhnya, sehingga mudah dipahami. Anak kecil pun paham bahwa
Yesus bukan Tuhan, karena Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dialah
Tuhan, Allah mereka, tidak!! Dari pengakuan Yesus yang jujur dan polos tersebut
bahwa dia datang dan pergi meninggalkan dunia dan menuju kepada Bapanya, dapat
kita pahami dalam bentuk silogisme berikut ini:
-
Setiap orang yang mengaku datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku bahwa dia datang dari TUhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang pergi kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus pergi kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Inilah hidup
yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang
benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)
Kata-kata tersebut adalah doa Yesus
kepada murid-muridnya sebelum dia ditangkap dan dibunuh. Sebenarnya ucapan Yesus
tersebut merupakan dua kaliamt syahadat, sekaligus sebagai bukti Yesus juga
mengajarkan Tauhid. Pengakuan Yesus bahwa satu-satunya yang benar adalah Allah
dan dia diutus oleh Tuhan, memberikan pengertian bahwa Yesus itu bukan Tuhan,
tetapi hanya seorang utusan Tuhan saja.
-
Setiap yang mengaku bahwa satu satunya yang benar hanyalah Allah, berarti Allah itu tidak lebih dari satu
-
Yesus mengaku Allah itu hanya satu satunya berarti Yesus bukan allah
-
Setiap yang mengakui bahwa dia di utus oleh Allah, berarti dia bukan Allah.
-
Yesus mengaku dia diutus oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.Al Qur’an menjelaskan bahwa Yesus (Isa as) sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan.Wa idz qaala ‘iisabnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulullaahi ilaikum mushaddiqal lima baina yadayya minat tauraati wa mubasysyiram bi rasuuliy ya’timin ba’dismuhuu ahmadu…
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ
بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ
مُبِينٌ
Dan (ingatlah)
ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi
kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
(Qs 61 ash Shaf 6)
“Sebab segala
firman yang engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusamapikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada –
Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. (Yohanes 17:8)
Dengan segala
kerendahan hati Yesus mengaku bahwa dia telah menyampaikan segala firman yang
Tuhan wahyukan kepadanya untuk disampaikan kepada mereka para pengikutnya, agar
mereka yakin dan percaya bahwa dia itu adalah utusan yang datang dari Tuhannya.
Ucapan Yesus yang polos dan berhaja tersebut, sangatlah jelas dan sudah dipahami
oleh siapapun. Anak kecilpun paham dakan hal itu.
-
Setiap yang mengaku mendapat dan menerima dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku mendapat dan menerima firman dari Tuhan, pasti bukan tuhan.
-
Setiap yang mengaku dia datang dari Tuhan pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia datang dari “Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan
-
Setiap yang mengaku bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti dia utusan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia hanya diutus oleh Tuhan, berarti dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan !!.
96. Yesus pergi
menghadap kepada Allahnya dan Allah kita
“Kakta Yesus
kepadanya: janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bap’
tetapi pergilah kepada saudara – saudara – Ku dan katakanlah kepada mereka,
bahwa mereka sekarang akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah Ku dan
Allahmu” (Yohanes 20:17).
Ayat tersebut
merupakan ucapan Yesus setelah kebangkitannya pada hari yang ketiga, lalu
menampakkan dirinya kepada seorang wanitabernama Maria Magdalena yang sedang
mencari mayat yesus.
Ketika mareia
Magdalena mengetahui bahwa Yesuslah yang dihadapkan dia, Maria mau memegang
namun Yesus menolak dan berkata, “Jangalah engkau memegang Aku, sebab aku belum
pergi kepada Bapa, tetapi pergilahkepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah
kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku da Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu”
Dari ayat yang
tertulis di atas ini dapat kita pahami bahwa:
-
Setiap yang mau pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
-
Yesus mau pergi kepada Bapanya (Allah), berti Yesus bukan Allah.
-
Yesus mengaku akan pergi ke Bapa (Allah) dan Bapa kita (Allah), berati Yesus bukan Allah. Tuhan yang Yesus sembah adalah Tuhan!.
Dalam Al Qur’an
Qs. 43 Az Zuhkruf 64 dan Qs. 3 Ali Imran 51, Isa as menyuruh pengikutnya, Bani
Israil, untuk menyembah hanya Allah Tuhanku dan Allah Tuhanmu.
إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي
وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Sesungguhnya
Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, Inilah jalan-jalan yang
lurus” (Qs 43 Az Zukruf 64).
“Hai
orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ia Yesus dari
Nazaret, seorang yang telah menentukanAllah dan yang dinyatkan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah
dengn perantaraan Dia (Yesus) di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu”.
Ayat tersebut
bukan ucapan Yesus, tapi adalah kotbah Petrus dihadapan murid-murid Yesus
tentang kematian Yesus yang dibunuh dan bangkit pada hari kitiga.
Dari bunyi ayat
tersebut, dapat kita pahami sebagai berikut :
-
Setiap orang yang ditentukan oleh Allah, pasti bukan Allah.
-
Yesus adalah orang yang ditentukan oleh Allah, berarti yesus bukan Allah.
-
Setiap yang membuat mukjizat dengan kekuatan Allah, pasti bukan Allah
-
Yesus bermukjizat atas kekuatan dari Allah, berarti Yesus bukan Allah.
-
Setiap yang menjajdi perantara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menjadi perantara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!!.
Mukjizat Yesus
sehebat apapun tidak berarti Yesus itu Tuhan. Dan semua itu bisa terjadi bukan
atas kehbatannya sendiri. Tetapi karena atas izin Allah Swt. (Qs. 3:49, Qs.
2:87,253)
“Jadi seluruh kaum Israel harus
tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu,
menjadi Tuhan dan Kristus” (Kisah Rasul
2 :36).
Masih dalah
konteks kotbah Petrus kepada murid-murid Yesus, dia katakana bahwa orang Esrael
harus tahu bahaw Allah telah membangkitkan Yesus yang disalibkan itu menjadi
Tuhan dan Kristus. Rasanya sangat janggal bahwa Allah menjadika Yesus sebagai
Tuhan.
-
Setiap yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
-
Yesus dibangkitkan oleh Allah, Allah berarti Yesus bukan Allah.
Jika Allah
menjadi Yesus Tuhan, berate ada tuhan selain Allah. Jika Yesus sudah dijadikan
Tuhan, bearti Tuhan itu lebih dari satu. Padahal Yesus beraksi dalan Injil
Markus 12: 29, bahwa Tuhan itu Esa. Ini berarti dia itu bukan Tuhan.
“Jawab Yesus: “Hukum ynag
terutama ialah Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa
“ (Markus 12:29)
Al Qur’an juga
mengatakan bahwa Allah itu Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, sebagaimana firman-Nya
dlam Qs. 2: 133, Qs 2:163, Qs 4:171, Qs 5:73, Qs 6:19, Qs
9:31, Qs 12:39, Qs 37:4, Qs 38:65, Qs 39:4, Qs 40:16, Qs 41:6, Qs
112:1, dan lain-lain. Kita dapat mengambil contohnya sebagai berikut
:
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhan kamu
adalah Tuhan Yang Esa; tidak Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang.” (2)
(Qs 2 Al Baqarah 163).
إِنَّ إِلَهَكُمْ
لَوَاحِدٌ
“Sesungguhnya
Tuhan kamu adalah Esa.” (Qs 37 Ash Shaaffaat
4).
قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ
“Katakanlah,
“Dia-lah Allah yang Maha Esa.” (Qs 112 AL Ikhlas
1).
“Lalu katanya :
“Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri disebelah kanan
Allah.” (Kisah Rasul 7:56).
Ayat tersebut
adalah ucapan Stefanus dan bukan ucapan dari Yesus sendiri. Penglihatan Stefanus
tersebut sungguh tidak rasional. Bagaimana Stefanus bisa melihat bahwa Yesus
duduk di sebelah kanan Allah? Jika Yesus yang adalah Anak Manusia berdiri
disebelah kanan Allah, sementara Yesus itu sendir adalah Tuhan (Allah), berarti
ada dua Allah. Allah yang satu berdiri disebelah kanan dan Allah yang satu lagi
berdiri disebelah kiri.
-
Setiap yang disebut Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus disebut sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang berdiri disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berdiri disebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
** Tulisan Arab berasal dari Al Quran Digital
(2). Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat
tersebut di atas (S. 2: 163), kaum musyrikin kaget dan bertanya-tanya.
"Apakah benar Tuhan itu tunggal? Jika benar demikian, berikanlah kepada kami
bukti-buktinya!" Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2: 164) yang
menegaskan adanya bukti-bukti keesaan Tuhan.
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur di dalam Sunannya, al-Faryabi di dalam Tafsirnya, dan al-Baihaqi d idalam Kitab Syu'bul Iman yang bersumber dari Abidl-Dluha. As-Sayuthi berpendapat bahwa Hadits ini mu'dlal, tetapi ada syahid (penguatnya).)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa setelah turun ayat ini (S. 2: 163) kepada Nabi SAW di Madinah, kafir Quraisy di Mekah bertanya. "Bagaimana Tuhan Yang Tunggal dapat mendengar manusia yang banyak?" Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2: 164) yang menegaskan adanya bukti-bukti keesaan Tuhan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu-Syaikh di dalam kitab al-'Izhmah yang bersumber dari 'Atha'.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW. "Berdoalah kepada Allah agar Ia menjadikan Shafa ini gunung mas, sehingga kita dapat memperkuat diri melawan musuh." Maka Allah menurunkan wahyu kepadanya (S. 5: 115) untuk menyanggupi permintaan mereka dengan syarat apabila mereka kufur setelah dipenuhi permintaan mereka, Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain di alam ini. Maka bersabdalah Nabi SAW: "Wahai Tuhanku, biarkanlah aku dengan kaumku, aku akan ajak mereka sehari-demi sehari." Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 164) yang menjelaskan mereka meminta Shafa dijadikan emas, padahal mereka mengetahui banyak ayat-ayat (tanda-tanda) yang luar biasa daripada itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanadnya baik dan maushul, yaitu hadits yang sanadnya tidak terputus sampai kepada Nabi SAW).
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur di dalam Sunannya, al-Faryabi di dalam Tafsirnya, dan al-Baihaqi d idalam Kitab Syu'bul Iman yang bersumber dari Abidl-Dluha. As-Sayuthi berpendapat bahwa Hadits ini mu'dlal, tetapi ada syahid (penguatnya).)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa setelah turun ayat ini (S. 2: 163) kepada Nabi SAW di Madinah, kafir Quraisy di Mekah bertanya. "Bagaimana Tuhan Yang Tunggal dapat mendengar manusia yang banyak?" Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2: 164) yang menegaskan adanya bukti-bukti keesaan Tuhan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu-Syaikh di dalam kitab al-'Izhmah yang bersumber dari 'Atha'.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW. "Berdoalah kepada Allah agar Ia menjadikan Shafa ini gunung mas, sehingga kita dapat memperkuat diri melawan musuh." Maka Allah menurunkan wahyu kepadanya (S. 5: 115) untuk menyanggupi permintaan mereka dengan syarat apabila mereka kufur setelah dipenuhi permintaan mereka, Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain di alam ini. Maka bersabdalah Nabi SAW: "Wahai Tuhanku, biarkanlah aku dengan kaumku, aku akan ajak mereka sehari-demi sehari." Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 164) yang menjelaskan mereka meminta Shafa dijadikan emas, padahal mereka mengetahui banyak ayat-ayat (tanda-tanda) yang luar biasa daripada itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanadnya baik dan maushul, yaitu hadits yang sanadnya tidak terputus sampai kepada Nabi SAW).
100. Allah
membangkitkan Yesus sebagai juruselamat bagi orang Israel
“Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah
membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23).
Yang dimaksud
dengan “dari keturunannya” yaitu dari keturunan Daud. Paulus mengatakan, dari
keturunan Daud inilah akan lahir seorang juruselamat bagi orang Israel yang
bernama Yesus. Dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa sesungguhnya Yesus
itu adalah Juruselamat, tapi hanya Juruselamat bagi kaumnya saja, yaitu Bani
Israel.
-
Setiap orang yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
-
Yesus dibangkitkan oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
Bahkan dalam
Injil Matius 15:24, yesus sendiri mengaku dia
diutus hanya untuk umat Israel.
Jawab Yesus : “Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius
15:24)
“Karena Allah
itu Esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu
manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi
semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:5-6).
Nasihat Timotius
tersebut merupakan kesaksian dia terhadap orang-orang non Yahudi, bahwa apa yang
dia ajarkan itu adalah benar dan dia tidak berdusta. Dari bunyi ayat tersebut,
dapat kita simpulkan :
-
Setiap yang mengatakan Tuhan itu Esa, pasti Tuhan tidak lebih dari satu.
-
Jika Tuhan itu Esa dan tidak lebih dari satu, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menjadi perantara Tuhan dengan manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, pasti adalah manusia, bukan Tuhan.
-
Yesus menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Ayat ke 101
(terakhir) ini berbicara tentang Yesus sebagai penebus dosa manusia, yang
menurut umat Kristiani Yesus mati dalam rangka untuk menebus dosa-doa manusia.
Nah bagaimana para ilmuan tentang hal itu? Simak pendapat mereka sebagai berikut
:
Socianus (1539 – 1604)
“Jika pengorbanan
Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh
bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar,
maka humum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena
hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”
Dr. Cruden
Alexander
“Bahwa untuk
tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan
kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia
modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”
George Bernard
Shaw
“Saya lebih suka
memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan
dosa-dosa pada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati
terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan
saya.”
William Ellery
Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu
harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus
itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini
tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan
tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa sampai mati dipaku
dikayu salib)
Bagaimana Dosa
Menurut Islam?
Menurut
pandangan Islam, apa pun dosa yang dilakukan oleh manusia, Allah SWT akan
mengampuninya, asalkan dia benar-benar mau bertobat dengan sungguh-sungguh, dan
berjanji tidak akan melakukannya. Semua dosa bisa Allah ampuni, kecuali dosa
syirik.
Simaklah firman
Allah dalam Al Qur’an berikut ini :
قُلْ يَا عِبَادِيَ
الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ
“Katakanlah, “Hai
hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa[1314] semuanya.
Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs 39 Az Zumar 53).
Dalam pandangan
Islam, dosa ditanggung oleh masing-masing pelakunya. Seseorang tidak bisa
menanggung dosa orang lain :
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ
وِزْرَ أُخْرَى
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ
إِلا مَا سَعَى
“Bahwa tidaklah
seseorang yang berdosa akan menanggung dosa yang lain dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (Qs
53 An Najm 38-39)
Kesimpulan
Dari 101 Alasan
yang telah diuraikan, jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi dia hanyalah
seorang Nabi atau Rasul Allah yang diutus untuk kaumnya yaitu Bani Israil. Pada
keempat Injil semuanya Yesus katakana bahwa dia hanyalah seorang Nabi, dan bukan
Tuhan. Perhatikan ucapan Yesus pada empat Injil :
“Lalu mereka
kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi
dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”
(Matius 13:57).
“Dan katanya
lagi : “AKu berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di
tempat asalnya.” (Lukas 4:24).
“Sebab Yesus
sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya
sendiri.” (Yohanes 4:44).
Orang-orang yang hidup sezaman
dengan Yesus juga tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang
nabi.
“Dan orang
banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di galilea.” (Matius 21:11).
Dalam Al Qur’an,
Nabi Isa as memberi kesaksian bahwa dia tidak pernah mengatakan dan tidak
mengajarkan bahwa dia adalah Tuhan.
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا
عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ
إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا
لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي
نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
“Dan (ingatlah)
ketika Allah berfirman, “Hai Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada
manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku menjadi dua Tuhan selain Allah? Isa menjawab,
“Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika
aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui
apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib; (Qs 5
Al Maaidah 116).
Dari keterangan
Alkitab dan Al Qur’an sama-sama mengatakan bahwa :
YESUS
(ISA AS) HANYALAH SEORANG NABI, BUKAN TUHAN !!!
“kepada
siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku,
sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5).
“Bukankah Aku,
Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil
dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)
** Tulisan Arab berasal dari Al Quran Digital
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ
أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar. (QS. 4 An Nisa
:
48)
Sumber : http://www.pakdenono.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar